*(SPOILER ALERT) Review film Ruby Gillman, Teenage Kraken ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.
Liburan sekolah telah berlangsung pada akhir Juni 2023 ini. Makanya, enggak mengherankan kalau bioskop kini mulai dipenuhi oleh film yang ramah anak, seperti film animasi. Setelah film Elemental Forces of Nature (2023), kita juga kedatangan film animasi berjudul Ruby Gillman, Teenage Kraken yang diproduksi oleh DreamWorks Animation.
Sinopsis film Ruby Gillman, Teenage Kraken berkisah tentang Ruby Gillman, sesosok remaja dari kaum monster Kraken yang kini hidup membaur dengan manusia. Ruby pun mencoba untuk menjalani kehidupan seperti remaja SMA pada umumnya. Namun, setelah tercebur ke laut, Ruby jadi mengetahui fakta tentang kaum Kraken yang sempat dirahasiakan oleh ibunya sebelumnya.
Nah, sebelum kamu nonton film Ruby Gillman, Teenage Kraken, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!
Review film animasi Ruby Gillman Teenage Kraken
Film dengan cerita yang dangkal, tapi tetap terasa ‘menyenangkan’
Dengan mitologi tentang monster Kraken serta makhluk laut lainnya, film animasi ini sebenarnya memiliki konsep cerita yang menarik. Sayangnya, cerita dalam film ini terasa sangat dangkal sehingga mitologi yang menarik tersebut jadi kurang tereksplor. Selain itu, jalan ceritanya juga terasa klise sehingga penonton dapat dengan mudah menebak alur serta penyelesaian konfliknya.
Lantas, dengan kekurangan tersebut, apakah Ruby Gillman, Teenage Kraken masih worth it untuk ditonton? Well, menurut KINCIR film ini masih akan bisa dinikmati oleh penonton berusia anak-anak, karena pada dasarnya Teenage Kraken memang buat semua umur. Hal ini membuat cerita yang terasa dangkal dan klise tadi, justru terkesan simpel dan mudah dicerna oleh penonton anak-anak.
Jokes pada film ini yang sebenarnya terasa receh juga jadi menyenangkan bagi penonton anak-anak. Jadi, secara garis besar film ini akan terasa menyenangkan buat penonton anak-anak, tapi bakal terasa agak membosankan buat penonton yang berusia dewasa.
Pengisi suara yang pas, tapi kurang membekas
Film animasi Ruby Gillman, Teenage Kraken melibatkan sejumla aktor Hollywood ternama sebagai pengisi suaranya. Mulai dari Lana Condor yang jadi Ruby, Annie Murphy yang menjadi pengisi suara Chealsea si Putri Duyung, hingga Jane Fonda yang jadi dubber Grandmamah atau Omamah. Para pengisi suara dalam film ini pun terbilang pas dengan sikap dari karakternya masing-masing.
Hanya saja, menurut KINCIR para dubber tersebut kurang memiliki suara yang berkarakter. Hal ini pun membuat penggambaran karakternya jadi terasa biasa saja sehingga kurang membekas atau memorable bagi penonton. Meski begitu, hal ini hanyalah kekurangan kecil yang enggak akan sampai membuat pengalaman menonton kamu jadi terasa tidak maksimal.
Animasi yang kurang konsisten serta soundtrack yang tidak sesuai dengan momen
DreamWorks merupakan studio yang sudah menghasilkan banyak film animasi populer. Kulitas animasi dari film produksi DreamWorks dalam beberapa tahun terakhir pun terbilang sangat baik, termasuk film Ruby Gillman, Teenage Kraken. Meski begitu, ada beberapa hal yang mengganggu dari gaya animasi film Teenage Kraken.
Secara keseluruhan, Teenage Kraken punya gaya animasi 3D yang mirip dengan franchise Trolls yang juga garapan DreamWorks. Namun, saat adegannya menampilkan Ruby dengan wujud Krakennya dalam air, gaya animasinya terlihat seperti 2D dengan kualitas yang agak blur. Selain itu, film ini juga terlalu banyak memakai angle close-up yang mungkin dilakukan agar tidak perlu menggambar detail background-nya.
Lalu, film ini juga memiliki soundtrack yang berisi beberapa lagu populer. Sayangnya, menurut KINCIR sebagian besar dari soundtrack dalam film ini enggak sesuai dengan konteks adegan yang sedang berlangsung. Contohnya lagu “Pink Venom” dari Blackpink yang secara tiba-tiba terdengar, meski enggak punya keterkaitan dengan suasana dari adegannya.
***
Dengan ceritanya yang kurang mendalam, Ruby Gillman, Teenage Kraken menjadi film animasi yang akan jauh lebih bisa dinikmati oleh penonton berusia anak-anak. Jika kamu tertarik, film ini bisa kamu saksikan pada sejumlah bioskop Indonesia mulai 30 Juni 2023.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film lainnya, ya!