(REVIEW) One Cut of the Dead (2018)

One Cut of the Dead
Genre
  • horor
  • komedi
Actors
  • Harumi Shuhama
  • Hiroshi Ichihara
  • Kazuaki Nagaya
  • Mao
  • Takayuki Hamatsu
  • Yuzuki Akiyama
Director
  • Shinichiro Ueda
Release Date
  • 23 June 2018
Rating
4.5 / 5

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.

Pekan Sinema Jepang 2018 bakal hadir sebentar lagi. Jajaran film Jepang pilihan yang berkualitas siap manjain lo selama sepekan. Bakal ada 36 film pilihan yang dibagi dalam enam kategori yang bisa lo nikmati di Jakarta pada 7—16 Desember 2018. Nah, dalam acara pembukaan Pekan Sinema Jepang 2018 (27/11), salah satu film dari kategori New J-Director pun turut ditayangkan, yaitu One Cut of the Dead (Kamera wo Tomeru na!).

Digarap oleh sutradara pendatang baru, Shinichiro Ueda, film ini sebetulnya rilis di Jepang pada 23 Juni 2018. Film ini juga sempat ditayangkan di beberapa festival film dunia, seperti Udine Far East Festival 2018 di Italia, Fantasia 2018 di Kanada, dan Fantastic Fest di Amerika Serikat pada September lalu. Luar biasanya, film ini mendapat sambutan positif di berbagai festival tersebut.

Penasaran? Sebelum lo nonton One Cut of the Dead di Pekan Sinema Jepang 2018, yuk, intipin dulu ulasannya!

 

Tema Zombie dengan Cerita Unik

Via Istimewa

One Cut of the Dead nyajiin ide yang orisinal banget. Lo mungkin udah bosan sama semua kisah klise zombie apocalypse. Namun, film ini ngasih yang terbaik dari semua kisah klise itu!

Mengambil latar di sebuah pabrik penyaringan air bekas lokasi eksperimen militer Jepang, film dibuka dengan sekelompok kru film yang mau syuting film zombie. Keadaan berbalik kacau karena ternyata bangunan tua itu malah membangkitkan zombie sebenarnya! Namun, sang sutradara malah menganggapnya sebagai keuntungan karena bisa menangkap momen-momen alami dari artisnya yang manja.

Nah, keseruan film ini enggak berakhir di situ. Ada lebih banyak plot yang menanti lo setelahnya.

 

Bukan Film Zombie?

Via Istimewa

Lo mungkin perlu dikasih ingat dulu bahwa ini bukan film zombie. Meski punya unsur komedi, film ini juga bukan film horor komedi semacam Shaun of the Dead (2004).

Film berdurasi 37 menit yang ditayangkan langsung sebagai reality show di sebuah stasiun televisi Jepang ditayangkan sebagai pembuka film ini. Dari mulanya cuma mau syuting film zombie, ternyata serangan zombie sesungguhnya malah terjadi di lokasi! Selama 37 menit itu pula, film ini kayak sengaja membiarkan penontonnya menebak-nebak apa maunya.

Via Istimewa

Film zombie ini bakal bikin lo skeptis karena pemeran utamanya terlihat banget enggak bisa akting. Ditambah lagi, kisah zombie-nya klise, konfliknya maksa, dan twist plotnya juga bakal bikin lo geleng-geleng kepala. Namun, kekesalan lo bakal berakhir sampai di situ. Film zombie selesai, ditutup dengan credit title yang sempurna.

Setelahnya, lo bakal diajak menikmati proses di balik layar pembuatan film zombie ngeselin itu. Jadi, meski awalnya lo sinis karena film zombie yang ditayangin segitu “murahan”, di balik itu ada proses yang bikin kesinisan lo memudar.

Satire Tingkat Dewa

Via Istimewa

Yap, film ini sebetulnya mau nyajiin satire atas pembuatan film komersial yang berusaha menarik banyak penonton dengan ongkos murah. Alih-alih nyindir keras dengan omongan, Ueda yang juga ngerjain naskah dan editing-nya justru ngasih sajian film dalam film. Yap, film ini ngasih lihat proses kreatif di balik sebuah film klise yang ternyata malah lebih menyenangkan dibandingkan hasil filmnya sendiri.

Ueda ngasih lihat betapa kejamnya industri perfilman komersial yang mengedepankan rating di atas nilai seni. Asalkan rating bagus tercapai dan sang produser puas! Makanya, sang sutradara film zombie, Takayuki Higurashi (Takayuki Hamatsu), nurut-nurut aja saat sang produser dengan gampangnya bilang film itu cuma sajian komersial, bukan sebuah karya seni.

 

Hangat dan Autentik

Via Istimewa

Melalui One Cut of the Dead, Ueda ngasih tiga film sekaligus yang bisa lo nikmatin dengan emosi yang beda. Dibuka dengan perasaan datar bercampur kesal, lo bakal ngerasain kehangatan keluarga pada menit-menit terakhir film ini.

Enggak cuma nunjukin sindiran terhadap industri perfilman kreatif, Ueda juga nampilin hubungan yang terjalin selama proses “singkat” pembuatan film dalam satu kali rekam itu. Ada hubungan ayah dan anak yang terjalin manis, keakraban di antara kru dan pemeran, serta berbagai kekonyolan kreatif yang spontan dan bikin ketawa.

Via Istimewa

Sebagai film dalam film, One Cut of the Dead nampilin segalanya dengan natural dan apa adanya. Lo bisa lihat Higurashi yang berakting jadi sutradara tapi justru nunjukin isi hatinya yang sebenarnya selama berakting. Ada juga sang aktris yang merupakan idol kenamaan yang enggak mau berakting nangis secara natural, tapi malah nangis beneran karena akting Higurashi yang natural banget. Lalu, ada istri Higurashi yang terlalu terbawa suasana saat berakting dan malah jadi salah satu sumber kekacauan pembuatan film “one cut” itu.

Sebagai film yang nunjukin proses pembuatan film alias filmmaking, One Cut of the Dead bikin proses di balik layarnya terlihat masuk akal dan menghibur. Segala kekacauan terjadi dalam 37 menit pembuatan film “one cut” itu. Namun, spontanitas dan kreativitas para sineas yang ditampilin dalam durasi satu jam setelahnya bakal bikin tawa lo meledak.

Beneran “One Cut”!

Via Istimewa

Ini, sih, yang bakal bikin lo geleng-geleng kepala. Film pertama yang ditayangkan di awal film beneran diambil dalam satu kali take alias “one cut”! Ide segar ini didapat bukannya tanpa sebab. Sejak SMP, Ueda sudah suka mengambil video pakai handycam. Makanya, dengan berani dia juga mau nunjukin sinematografi yang dinamis melalui film ini. Memang, usahanya berhasil.

Film ini luar biasa menghibur dan menjawab komentar skeptis yang mungkin muncul di pikiran lo saat awal menonton film ini. Kayak yang diteriakkan Higurashi dalam film 37 menitnya, “Enggak ada fiksi. Enggak ada kebohongan. Ini nyata!” Yap, di akhir film, lo bakal lihat seberapa nyata proses pembuatan film “one cut” ini.

***

Sebetulnya, film ini sudah tayang mulai 29 November 2018 di Cinemaxx. Namun, lo bisa ikutin juga jadwalnya di Pekan Sinema Jepang yang bakal digelar di CGV Grand Indonesia.

Intipin dulu cuplikannya biar makin penasaran dan enggak ragu buat nonton One Cut of the Dead!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.