Film Pertama Umay Shahab yang Punya Cerita Mendalam
Pandemi membuat banyak film tertahan untuk dapat ditampilkan di bioskop. Kalaupun ditampilkan, sulit untuk mendapat jumlah penonton yang banyak. Namun, kabar baik datang dari film Kukira Kau Rumah yang berhasil memperoleh jumlah penonton tinggi di tengah pandemi. Kisah romansa remaja yang haru membuat banyak orang penasaran dan tertarik untuk menyaksikannya.
Ada Prilly Latuconsina dan Jourdy Pranata yang beradu akting dalam film ini. Kukira Kau Rumah juga jadi debut penyutradaraan Umay Shahab yang bisa dibilang cukup berkesan. Penasaran dengan filmnya? Kukira Kau Rumah sudah bisa kamu saksikan di bioskop sejak 3 Februari 2022.
Review film Kukira Kau Rumah
Romansa Anak Muda dengan Konflik yang Tak Biasa
Pram, adalah seorang pria yang hidupnya seorang diri. Ayahnya meninggal sementara ibunya sibuk bekerja. Musik jadi satus-satunya sahabat setiap hari. Ia ingin menunjukkan ke khalayak jika dirinya dapat menulis lagu dan bermusik. Dunia Pram berubah ketika ia berjumpa dengan Niskala, perempuan yang membuat semangatnya berlipat.
Sampai satu hari, Pram dapat berkenalan dengan Niskala, dekat dan kemudian memiliki hubungan spesial. Setiap hari mereka habiskan berdua, Niskala juga jadi sosok yang mengakui bakat Pram dalam bermusik. Dia bahkan menemani Pram bernyanyi di kafe tempat Pram bekerja.
Sayangnya, Pram tidak pernah tahu kalau Niskala mengidap bipolar. Suatu waktu, hubungan Pram dan Niskala membuat Niskala jadi sering berada diluar rumah, padahal hal itu sangat ditentang oleh orang tuanya.
Dua sahabat Niskala mencoba memberi tahu pada Pram bahwa Niskala berbeda dan memiliki mental yang sangat rapuh. Apa yang dilakukan sahabatnya itu membuat emosi Niskala membuncah. Emosinya meluap di hadapan sahabatnya dan Pram. Ini adalah kali pertama Pram melihat sisi berbeda dari seorang Niskala.
Dipenuhi segala pernik anak muda masa kini
Umay Shahab benar-benar berhasil memsukan beragam aksen anak muda ke dalam film ini. Dari mulai lagu-lagu indie yang mengiringi film dari awal sampai akhir, kedai kopi yang kerap jadi latar cerita sampai kisah cinta Pram dan Niskala yang terlihat natural seperti pasangan anak muda kebanyakan jaman sekarang.
Jadi ketika film ini tayang dan ditonton oleh mereka yang usianya masih belasan atau dua puluhan awal, tentu filmnya akan lebih terasa nyata untuk mereka. Film ini juga diiringi oleh narasi-narasi Pram dengan kata-kata yang puitis sebagai bagian dari alur cerita film.
Diadaptasi dari lagu grup musik Amigdala
Kalau kamu pernah nonton film A Star is Born, sepertinya film ini punya nuansa yang sama. Ada banyak adegan dari film ini yang diselipkan lagu. Kebanyakan lagu yang diputar adalah lagu indie dengan musik yang tenang.
Kukira Kau Rumah berawal dari sebuah lagu yang dibuat oleh grup musik Amigdala yang cukup populer di ranah musik Indie. Lagu “Kukira Kau Rumah” menceritakan tentang seorang perempuan yang ditinggal seorang pria yang ia cintai karena si pria belum bisa mengalihkan pikiranya dari perempuan lain.
Lagu itu kemudian bertransformasi menjadi sebuah skrip film dengan makna yang jauh lebih kompleks. Baik dari sisi Pram maupun Niskala, sama-sama tidak memiliki sosok ‘rumah’ dalam hidupnya. Keduanya kesepian hingga akhirnya saling menemukan.
Tapi memang makna lagu “Kukira Kau Rumah” dalam film ini sedikit bias karena pada akhirnya jalan cerita filmnya melebar dari jalan cerita lagunya.
Berani angkat bipolar sebagai konflik utama film
Di media sosial belakangan, kesehatan mental jadi salah satu topik perbincangan yang hangat untuk dibahas. Film ini kembali memantik perbincangan itu dengan menunjukan bagaimana seseorang yang mengidap bipolar menjalani hidupnya. Betapa sulitnya mereka mengontrol diri, betapa susahnya mereka hadir di tengah masyarakat seperti kebanyakan orang.
Agaknya baru film ini yang benar-benar menyertakan bipolar sebagai bagian dari konflik utama cerita. Lalu, sebagai edukasi, film ini cukup berhasil menyampaikannya dengan baik.
Banyak sisi yang belum terangkat
Mengangkat isu yang sangat penting seperti bipolar seharusnya bisa membuat film ini punya layer khusus yang bercerita tentang masalah mental ini. Sayangnya, film ini tidak terlalu menyampaikan hal tersebut, penonton hanya tahu bahwa Niskala mengidap bipolar dan orang tuanya benar-benar mengekangnya untuk keluar. Minim penghadiran adegan-adegan yang menjelaskan kenapa orang tua Niskala sangat protektif untuk bertindak sekeras itu pada buah hatinya tersebut.
Juga latar belakang keluarga Pram yang tidak terlalu jelas. Apa yang membuat Pram begitu kesepian, seperti apa sosok ayah dan ibunya yang mempengaruhi sosok Pram dalam film. Sebab hal itu mungkin akan tersambung dengan keputusan Pram di akhir film.
Tidak ditutup dengan Gemilang
Film ini sudah dirangkai dengan cukup baik, dari awal emosi yang ditampilkan terus menerus naik. Konfliknya makin tegang namun sayangnya tidak ditutup dengan akhir yang berkesan malah justru membingungkan.
Pilihan Pram di akhir film justru membuat banyak orang bertanya, apakah Pram juga mentalnya terganggu? Jika iya, hal itu minim dibicarakan dalam film. Jika tidak, lantas apa yang membuat Pram melakukan tindakan itu di akhir film. Tapi film ini memiliki open ending, jadi penonton bisa berspekulasi soal akhir ceritanya.
Juaranya akting Prilly
Prilly Latuconsina sudah membintangi banyak judul film, tapi sepertinya film Kukira Kau Rumah adalah tantangan baru yang ia lakoni dengan sangat baik. Prilly harus keluar dari karakter aslinya dan menjadi seorang Niskala dengan kesehatan mental yang benar-benar terganggu. Ia berhasil menguasai emosi dan menampilkannya kedepan layar dengan cemerlang. Mungkin ini jadi salah satu film terbaik Prilly sepanjang kariernya.
Beruntungnya, Prilly disandingkan dengan Jourdy Pranata yang juga berakting dengan baik sebagai Pram. Keduanya jadi benar-benar terlihat serasi dalam film. Satu lagi, karakter pendukung dalam film ini seperti Shenina Cinnamon dan Raim Laode yang jadi kawan Niskala juga Unique Priscilla dan Kiki Narendra yang jadi orang tua Niskala juga menunjukan kemampuan aktingnya dengan sangat brilian.
Debut Umay sebagai sutradara
Seperti yang sudah disebutkan diatas, ini adalah debut film Umay Shahab. Pria berusia 20 tahun itu boleh dibilang cukup berhasil menggarap film pertamanya ini. Pengambilan gambar yang asik, pemilihan warna klop dengan jalan ceritanya yang mengikat, scoringnya rapih plus penempatan soundtrack yang tepat.
Umay mampu mengeksplore cerita yang ia karang di kepalanya jadi sebuah film yang menarik untuk dinikmati. Dengan film ini, agaknya napas Umay sebagai seorang sutradara bakal panjang dan semakin menyemarakkan dunia perfilman Indonesia.
***
Saat tulisan ini ditulis Kukira Kau Rumah sudah ditonton satu juta orang. Buat kamu yang belum nonton, filmnya masih tayang di bioskop. Jangan lupa juga untuk terus pantau KINCIR agar kamu enggak ketinggalan informasi seputar film lainnya.