Review Film Khanzab (2023)

*Spoiler Alert: Review film Khanzab mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.

Libur Lebaran tahun ini menghadirkan dua film horor lokal yang cukup potensial. Sewu Dino dan Khanzab, dua film horor ini meyakinkan banyak orang lewat trailer yang dikemas serius dan membuat orang penasaran. Enggak seperti Sewu Dino yang ceritanya sudah banyak orang baca lewat utas panjang karya Simpleman, Khanzab adalah sebuah cerita baru dengan nuansa lama.

Dibilang baru karena ceritanya memang dibuat khusus untuk film ini tapi terasa lama karena ide ceritanya sebetulnya sudah pernah diprakarsai oleh film Makmum yang bisa dibilang cukup sukses di pasaran. Film Khanzab tayang sejak 19 April dan mendapatkan jumlah penonton yang enggak sedikit pada momen Lebaran tahun ini.

Review film Khanzab (2023)

Kisah kelam anak mantan dukun santet

Film Khanzab berkisah tentang Rahayu, seorang perempuan dengan masa lalu yang memilukan. Ia melihat ayahnya sendiri dibunuh dengan begitu sadis karena disangka dukun santet. Sejak hari itu, hidup Rahayu enggak pernah sama. Kemanapun dia pergi, stigma anak tukang santet melekat walaupun ketika ayahnya meninggal, dia sudah taubat bahkan mewakafkan rumahnya untuk jadi musala.

Tapi justru di sinilah masalahnya, musala yang diwakafkan ayahnya ini menyimpan segudang misteri, setiap kali orang shalat di sana, pasti dihantui oleh beragam penampakan. Rahayu yang penasaran berulang kali shalat di sana dan merasakan sendiri sensasi diganggu jin yang membuat dia ketakutan. Masalah kembali timbul ketika banyak orang merasa Rahayu dan keluarganya masih menggunakan ilmu santet untuk mencelakai orang.

Pembuktian Rahayu bahwa ia bukan tukang santet dan teka-teki musaka peninggalan ayahnya jadi konflik utama yang hendak dipecahkan. Mampukah Rahayu menghadapi masalah ini, kamu akan tahu jawabannya ketika menyaksikan film Khanzab.

Kenceng di awal, kedodoran di akhir

Trailer Khanzab memang diramu dengan begitu meyakinkan, bahkan ketika filmnya dimulai, adegan pertamanya langsung cadas dan mencuri perhatian. Tapi sayang, adegan pertama yang berkesan itu mungkin jadi adegan terbaik dalam film berdurasi 105 menit tersebut, sebab setelahnya cerita film ini terasa enggak mengalir dengan baik.

Khanzab adalah jin yang mengganggu manusia ketika salat, tugasnya adalah membuat manusia lupa rakaat atau bacaan salat. Tapi di film ini, sosok Khanzab hanya jadi cameo, enggak dijelaskan asal usulnya, enggak diterangkan bagaimana cara mengusirnya enggak pula ditunjukan sosok khanzab sebenarnya.

Belum lagi adegan pengulangan yang membuat filmnya terasa enggan berjalan. Jumpscare yang berpusat di musala juga bikin film ini terasa membosankan. 

Film ini sebetulnya punya potensi yang menjual ketika berani bercerita tentang kejadian pahit masa lalu yang memang terjadi di Banyuwangi.Tentang pembantaian orang-orang yang disangka dukun santet pada tahun 1998. Keberanian untuk mengingatkan kembali tragedi berdarah ini tentu boleh diaparesiasi walau sayangnya, kisah tersebut enggak terlalu dibahas atau bahkan ditinggalkan di tengah cerita.

Cerita tentang dukun santet yang dibantai pada kejadian Banyuwangi 1998 enggak terlalu dibahas. Sebaliknya, cerita filmnya terus berfokus pada intimidasi karakter-karakter lain untuk membuktikan kalau keluarga Rahayu adalah keluarga dukun santet. 

Desain produksi yang cukup menolong

Film ini dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris yang enggak asing lagi. Ada Yasmin Jasem yang sepertinya mulai nyaman dengan film horor, ada Tika Bravani yang debut comeback setelah beberapa tahun vakum dalam dunia akting juga ada sederet nama lain yang mondar mandir di dunia perfilman seperti Arswendi Beningswara, Rizky Hanggono juga Fuad Idris yang turut membantu berjalanya cerita.

Film ini disutradarai oleh Anggy Umbara yang kita tahu sudah berulang kali menyutradarai film horor lokal. Sama seperti film-film horor yang sudah ia sutradarai dan kerap beri ketegangan bertubi, Film Khanzab juga menyuguhkan hal yang sama, penonton diajak menyaksikan adegan-adegan yang potensial mengagetkan dengan kemunculan setan secara tiba-tiba.

Selain itu adegan berlumuran darahnya pun coba dikemas dengan serealistis mungkin, pada intinya desain produksi film ini cukup baik. Sayangnya ada beberapa hal yang mungkin luput diatur dalam film ini salah satunyaa adalah wardrobe yang enggak terlalu kerasa nuansa tahun 2000an awal seperti yang jadi latar waktu film ini.

Film Khanzab masih ada di bioskop kalau kamu penasaran dengan film horor yang satu ini, enggak ada salahnya sempatkan nonton sebelum filmnya turun layar.