*(SPOILER ALERT) Artikel ini sedikit mengandung bocoran film Hujan di Balik Jendela yang mungkin mengganggu buat kalian yang belum nonton.
Bicara soal perasaan memang kadang tidak semudah yang dibayangkan. Setia memang bukan hal mudah untuk dilakukan. Seperti film Hujan di Balik Jendela yang secara gamblang seperti ingin bilang ke publik bahwa setia itu tak gampang.
Hujan di Balik Jendela ini jadi salah satu dari dua film orisinal perdana Klik Film, satu lagi film Tentang Rindu. Sudah mengudara sejak 13 Februari lalu, film ini sajikan kisah cinta yang rumit dan punya banyak pesan terselip yang sayang kalau kamu lewatkan.
Bagaimana keseruan film Hujan di Balik Jendela? Simak review KINCIR di bawah ini.
Kisah Cinta Segitiga yang Tak Biasa
Film Hujan di Balik Jendela dibuka dengan romantisme antara Dika (Bio One) dan Alda (Yasamin Jasem). Dika adalah pemuda aktivis di LSM, sementara Alda adalah seorang mahasiswa di salah satu universitas. Kehidupan percintaan mereka begitu romantis. Dika bahkan sudah melamar Alda untuk dia nikahi selepas Alda wisuda.
Namun, romantisme itu kemudian pudar ketika Dika bertemu dengan Gissel (Clara Bernadeth). Gissel adalah guru les piano Alda. Seorang wanita yang memiliki rahasia dan trauma mendalam. Dia tak pernah keluar rumah sejak peristiwa tahun 1998. Trauma kerusuhan membuat dia memilih berdiam diri selama lebih dari 20 tahun.
Lewat sebuah pertemuan, Dika berhasil membuat Gissel percaya. Bahkan, Gissel mau keluar dan menatap dunia untuk pertama kalinya sejak 20 tahun. Hingga, tumbuh rasa cinta antara Dika dan Gissel. Semua jadi begitu rumit karena Dika sudah berjanji pada Alda dan masih menjalin hubungan dengannya. Jadi, kira-kira siapa yang akhirnya Dika pilih? Tonton selengkapnya dalam film Hujan di Balik Jendela yang sudah mengudara di Klik Film.
Bikin Baper dari Awal sampai Akhir
Kisah cinta segitiga antara Alda, Dika, dan Gisel ini memang bikin baper. Bahkan romantisme yang ditampilkan Dika dan Alda di awal film benar-benar total. Mereka berhasil membuat penonton percaya jika keduanya memang sejoli sehidup semati. Bagaimana Alda manja, perhatian, dan menampakan kasih sayangnya pada Dika. Sementara Dika berlaku cool, romantis, dan begitu menjaga Alda dengan baik.
Namun, di sisi lain ketika Dika dan Gissel dekat, keduanya juga bikin penonton baper karena kesal. Bisa-bisanya janji yang sudah diukir Dika, semudah itu dia lunturkan, dan kemudian mencari kesalahan-kesalahan Alda untuk membuatnya jadi punya alasan untuk tinggalkan Alda. Semua itu ditampilkan cukup baik oleh para aktor.
Dika Adalah Saras Versi Pria
Kalau Sobat Ambyar (2021) punya Saras, sosok wanita yang tega-teganya ninggalin cowok pas lagi sayang-sayangnya. Maka sambutlah Dika, dia adalah villain asmara versi cowok dalam karakter film di Indonesia. Bisa-bisanya dia tinggalin Alda, cewek yang sayang sama dia. Bahkan, beda status ekonomi pula untuk beralih pada Gissel, yang usianya 40 tahun, belasan tahun lebih tua dari dirinya.
Cara dia ninggalin Alda untuk bisa bersanding dengan Gisel benar-benar nyakitin banget. Bahkan di akhir film masih bisa-bisanya dia buat hal yang tak terduga dan bikin Alda kecewa setengah mati karena sikapnya.
Akting Maksimal Aktor Muda
Kalau diperhatikan ulang, film ini hanya digawangi oleh empat aktor saja. Satu dari tiga aktor tersebut, hanya figuran. Selebihnya pemeran utama. Mereka adalah Bio One sebagai Dika, Yasamin Jasem sebagai Alda, dan Clara Bernadeth sebagai Gissel. Usia ketiganya masih teramat muda untuk merambah dunia film Indonesia. Namun, di film ini mereka coba menampilkan kapasitas akting yang meyakinkan.
Khususnya Yasamin, berperan sebagai Alda, dia benar-benar berhasil menjiwai perannya sebagai mahasiswa yang lagi bucin-bucinnya. Dia berhasil mengekspresikan dialog dengan mulus. Apalagi ketika ada salah satu adegan haru, ekspresi, dan gelagatnya benar-benar berhasil membawa suasana.
Pertanyaan yang Satu Persatu Terjawab
Film ini disutradarai oleh Dyan Sunu Prastowo. Secara keseluruhan Sunu berhasil mengarahkan para pemeran sesuai porsinya. Mereka berlakon dengan begitu meyakinkan. Hanya mungkin film ini terlihat punya warna yang agak jadul, ditambah beberapa kali ada adegan dengan efek visual yang kurang rapi, jadi cukup mengganggu.
Satu lagi, nyaris satu setengah jam film, Hujan di Balik Jendela ini menyisipkan musik piano yang terus terdengar. Piano memang jadi salah satu bagian penting dari cerita film ini, tapi musik latar piano yang terus menerus jadi agak berlebihan.
Meski begitu, Sunu piawai merajut cerita demi cerita. Pertanyaan-pertanyaan yang menggantung di benak penonton satu persatu terjawab dengan rapi.
***
Film Hujan di Balik Jendela sudah tayang dan bisa kamu saksikan di Klik Film sejak 13 Februari 2021, jadi selamat menonton dan merasakan sendiri kisruh cinta segitiga tiga antara Dika, Alda, dan Gissel!
Kalau sudah nonton, bagikan pendapatmu di kolom review yang ada di awal artikel ini, ya.