Info 
*(SPOILER ALERT) Review film Halloween Ends ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.
Penggemar tontonan bergenre horor tentunya enggak asing lagi dengan franchise Halloween yang rilis pada 1978 silam. Yap, waralaba yang menghadirkan sosok Michael Myers ini memang sangat populer sampai memiliki trilogi sekuelnya yang rilis pada 2018 lalu. Nah, pada 2022 ini, kita akan kedatangan film yang menutup trilogi sekuel tersebut, yaitu Halloween Ends.
Sinopsis film Halloween Ends mengambil latar waktu empat tahun setelah tragedi yang terjadi dalam Halloween Kills (2018). Laurie Strode (Jamie Lee Curtis) kini mencoba menjalani hidup normal bersama cucunya, yaitu Allyson Nelson (Andi Matichak). Namun, menjelang perayaan Halloween, Laurie kembali merasakan aura kelam layaknya Michael Myers pada pemuda bernama Corey Cunningham (Rohan Campbell).
Nah, sebelum kamu nonton film Halloween Ends, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!
Review film horor Halloween Ends
Kisah baru yang dikemas dengan formula sama
Halloween Ends terbilang memiliki cerita yang baru ketimbang sejumlah film Halloween sebelumnya. Sebab, kali ini Michael Myers seolah memiliki penerus sebagai pembunuh berantai yang meneror warga Haddonfield setiap perayaan Halloween. Namun, pengemasan cerita yang ada dalam film ini terbilang masih menggunakan formula yang sama seperti film-film sebelumnya.
Yap, Halloween Ends tetap memiliki premis yang mengisahkan seorang priskopat dalam membunuh sejumlah orang dari satu tempat ke tempat lain seperti biasanya. Pengemasannya juga masih memakai gaya era 1980-an yang sebenarnya kurang cocok dengan zaman sekarang karena terasa cringe. Hal ini pun membuat Halloween Ends terasa kurang spesial sebagai penutup trilogi sekuelnya.
Namun, buat kamu yang menonton film ini sekadar untuk melihat akhir kisah kejar-kejaran antara Laurie dengan Michael Myers, maka kamu akan terpuaskan. Sebab, film ini terasa benar-benar mengakhiri segala teror Michael Myers yang harus dihadapi Laurie serta warga Haddonfield sejak film orisinalnya yang rilis pada 1978 lalu. Apalagi, film ini terbilang masih memenuhi fungsinya sebagai film horor-slasher.
Para karakter sampingan yang masih kurang berkesan
Penokohan dalam trilogi sekuel Halloween memang terasa kurang kuat dan berkesan, khususnya sosok Allyson Nelson. Sejak pembuka triloginya sampai sekarang, Allyson terasa enggak memiliki perkembangan karakter sama sekali yang membuatnya bisa membantu Laurie dalam menghadapi teror Michael. Selain itu, akting Andi Matichak sebagai Allyson juga terasa terlalu berlebihan alias lebay.
Kisah romansa antara Allyson dengan Corey Cunningham dalam Halloween Ends juga terasa terlalu dipaksakan untuk ada dalam filmnya. Sebenarnya, film ini akan tetap menarik seandainya fokus ceritanya cuma terletak pada Laurie dan Michael Myers yang konfliknya segera berakhir. Selebihnya, karakter yang ada pada film ini cuma terkesan mengganggu dan menimbulkan konflik baru saja bagi kisahnya.
Nuansa gore yang memuaskan
Halloween Ends memiliki rating usia untuk penonton berumur 21 tahun ke atas ketika rilis pada bioskop Indonesia. Hal ini karena film tersebut memiliki nuansa gore yang sangat kental. Bahkan, jika dibandingkan dengan dua film sebelumnya dalam trilogi sekuel, Halloween Ends menjadi film yang paling terasa sangat gore.
Keberadaan nuansa gore yang ada dalam film ini pun sukses membuat kita yang menontonnya merasa puas. Sebab, enggak ada sama sekali sensor atau pemotongan adegan pada setiap adegan yang bernuansa sadis serta penuh darah. Jadi, kebrutalan Michael Myers sebagai pembunuh berantai terlihat sangat total sehingga memuaskan penonton yang sudah mengikuti aksinya sejak lama.
***
Dengan ceritanya yang klise, Halloween Ends masih terbilang berhasil menjadi penutup teror Michael Myers yang memuaskan penontonnya. Jika kamu tertarik, film ini sudah bisa kamu saksikan pada sejumlah bioskop Indonesia mulai 12 Oktober 2022.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film Halloween Ends tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film lainnya, ya!
