Review Film Gita Cinta dari SMA (2023)

Gita Cinta dari SMA
Genre
  • Romantis
Actors
  • Dwi Sasono
  • Prilly Latuconsina
  • Putri Ayudya
  • Yesaya Abraham
Director
  • Monty Tiwa
Release Date
  • 09 February 2023
Rating
2 / 5

*(SPOILER ALERT) Artikel ini sedikit mengandung bocoran film Gita Cinta dari SMA yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.


Mungkin banyak dari kamu yang kenal dengan sosok Galih dan Ratna yang cukup populer dalam dunia kultur pop Indonesia. Yap, selain menjadi judul lagu dari sejumlah penyanyi Indonesia, Galih dan Ratna juga merupakan tokoh utama dari film Gita Cinta dari SMA (1979) yang dibintangi Rano Karno dan Yessi Gusman. Nah, pada awal 2023 ini, kita akan kedatangan remake dari film tersebut dan dibintangi Prilly Latuconsina.

Sinopsis film Gita Cinta dari SMA berkisah tentang hubungan percintaan antara dua murid SMA, yaitu Galih (Yesaya Abraham) dan Ratna (Prilly Latuconsina). Namun, hubungan percintaan mereka enggak berjalan mulus. Soalnya, ayahnya Ratna (Dwi Sasono) enggak merestui hubungan tersebut karena tak suka dengan Galih yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Nah, sebelum kamu nonton film Gita Cinta dari SMA pada bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!

Review film Gita Cinta dari SMA (2023)

Kisah cinta remaja yang klise dan cheesy

Review film Gita Cinta dari SMA (2023)
Review film Gita Cinta dari SMA (2023) Via Istimewa.

Jalan cerita dari versi remake Gita Cinta dari SMA terbilang sama persis dengan versi orisinalnya. Bahkan, versi remake-nya tetap mengambil latar waktu cerita pada era 1980-an, bukan pada zaman modern. Jadi, sebenarnya enggak ada perubahan yang sangat besar bagi jalan cerita serta segala konflik yang terjadi dalam versi remake-nya dengan pada versi orisinalnya.

Hal inilah yang membuat jalan cerita dari Gita Cinta dari SMA terasa sangat klise. Soalnya, sudah ada banyak film tentang kisah cinta remaja dengan konflik yang serupa sehingga enggak terasa spesial. Penonton pun jadi bisa menebak bagaimana akhir dari kisah cinta Galih dan Ratna tanpa harus menyaksikan film orisinalnya terlebih dahulu.

Selain itu, pembawaan kisah cinta Galih dan Ratna juga jadi terasa terlalu cheesy atau bahkan cringe, karena terlalu berusaha mengikuti kisah romansa pada era 1980-an. Pada beberapa adegan bahkan kamu akan menggeliat saking merasa cringe dengan momen romansanya. Faktor ini juga membuat kisah cinta Galih dan Ratna jadi tak terlalu relate dengan generasi sekarang.

Penggunaan bahasa baku yang dibawakan dengan kaku

Review film Gita Cinta dari SMA (2023)
Review film Gita Cinta dari SMA (2023) Via Istimewa.

Akibat tetap mengambil latar waktu pada era 1980-an, film Gita Cinta dari SMA juga menggunakan bahasa baku untuk pengucapan dialog dari seluruh karakternya. Sebenarnya enggak ada yang salah dengan menggunakan bahasa baku pada dialognya, karena banyak juga film modern yang menerapkan hal serupa. Sayangnya, percakapan bahasa baku dalam film ini terdengar sangat kaku.

Yap, sejumlah pemain dalam film ini, khususnya yang berperan sebagai karakter remaja, terdengar sangat enggak natural ketika berbicara dengan bahasa baku. Mereka seolah belum terbiasa dalam berbicara dengan bahasa yang baku. Hal ini sebenarnya juga membuat beberapa ucapan dari karakternya jadi terdengar sok puitis seolah ingin dialognya menjadi sebuah quotes.

Gaya berbicara dengan bahasa baku yang terasa natural benar-benar hanya terasa pada para pemain yang memerankan karakter dewasa. Hal ini khususnya Putri Ayudya yang berperan sebagai Mbak Ayu serta Dwi Sasono yang memerankan ayahnya Ratna. Mereka menjadi salah dua karakter yang gaya bahasa bakunya tak terdengar aneh sama sekali saking naturalnya, meski sedang marah sekalipun.

Soundtrack dan desain produksi yang bikin nostalgia

Via Istimewa

Satu hal yang berhasil dari penggunaan latar waktu era 1980-an pada film ini adalah desain produksinya. Film ini terbilang sukses dalam menghadirkan kembali nuansa era 1980-an melalui desain produksinya, seperti kendaraan, latar tempat, model rambut, serta gaya berpakaian para karakternya. Belum lagi banyaknya referensi yang sangat lekat dengan kultur pop era 1980-an.

Tak cuma itu, versi remake-nya juga menghadirkan kembali sejumlah soundtrack ikonis dari film orisinalnya dengan melibatkan penyanyi baru serta aransemen yang berbeda. Jadi, sebenarnya film ini terbilang berhasil dalam memberikan nuansa nostalgia era 1980-an, khususnya bagi mereka yang memang sudah sempat menonton versi orisinal dari Gita Cinta dari SMA.

***

Pada akhirnya, versi remake Gita Cinta dari SMA terasa sebagai film yang lebih menjual elemen nostalgia ketimbang memberikan kisah cinta remaja yang memikat hati generasi sekarang. Jika kamu tertarik, film ini sudah bisa kamu saksikan pada sejumlah bioskop Indonesia mulai 9 Februari 2023.

Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.