Info 
*(SPOILER ALERT) Artikel ini sedikit mengandung bocoran film Ghibah yang mungkin mengganggu buat kalian yang belum nonton.
Salah satu dosa yang paling sederhana untuk dilakukan manusia adalah bergunjing atau gibah. Membicarakan seseorang terasa bukan sebuah dosa yang besar, karena kerap dilakukan. Padahal, aktivitas tersebut haram dilakukan. Menurut ajaran Islam, melakukan gibah sama dengan memakan bangkai saudara sendiri. Nah, berangkat dari permasalahan tersebut, kisah dari film Ghibah dibuat.
Film horor ini juga menyelipkan nasihat-nasihat yang baik tentang bahayanya bergunjing. Tentu, ini bukan film horor dengan kengerian pada umumnya. Film Ghibah sudah dapat disaksikan di Disney+ Hotstar mulai 30 Juli 2021.
Sudah nonton filmnya? Bagaimana keseruan film ini? Simak review khas KINCIR di bawah ini, ya.
Sinopsis dan Review Film Ghibah
Antara Gibah dan Teror Jin Sadis
Sinopsis film Ghibah bercerita tentang Firly (Anggika Bolsterli), seorang wanita yang bergabung dalam pers mahasiswa di kampusnya. Saat itu, Okta (Adila Fitri), temannya Firly baru saja menyelesaikan berita investigasi tentang gosip skandal dosen dan mahasiswa. Namun, baru saja tulisannya selesai. Okta mengalami sejumlah kejadian aneh.
Dirinya dihantui sosok mengerikan yang membuat banyak orang menganggapnya gila. Setelah kejadian itu. Beberapa kejadian janggal lain menimpa Firly dan Yola (Josephine Firmstone) temannya yang juga anggota pers mahasiswa. Mereka mengalami halusinasi yang aneh dan mencelakai diri mereka masing-masing.
Yola memotong jari tangannya sendiri. Firly merasa sesosok jin menghantuinya. Mengapa hal itu terjadi? Mampukah Firly selamat dari situasi tersebut?
Film Horor Berselimut Nasihat
Kalau kamu berharap ada penampakan atau jump scare yang mengagetkan, buang harapan itu sebelum menonton. Adegan-adegan tersebut nyaris tidak terlihat dalam film ini. Film ini lebih menonjolkan betapa bahayanya bergibah. Manusia akan didekati dengan jin ketika bergunjing.
Jin tersebut akan terus membuat manusia terlena dan senantiasa berbuat dosa. Sosok jin ini yang jadi antagonis utama. Firly dan yang lainnya memerangi jin menyeramkan itu dari kehidupan mereka. Beberapa kali sosok jin itu ditampakan di depan layar. Bahkan di adegan puncak. Ada ketegangan yang tercipta antara jin ifrit dan Firly.
Namun, Ghibah ini memang film horor yang lebih menonjolkan nasihat ketimbang menakut-nakuti. Kalau kamu pernah nonton film Munafik (2016) asal Malaysia. Nah, film ini punya semangat yang sama. Sisi seramnya dibangun dari ketakutan manusia akan berbuat dosa dan terperdaya oleh jin. Sayangnya, ceritanya kurang begitu mengikat.
Beberapa Adegan yang Kurang Tepat
Ada beberapa adegan di film Ghibah yang mungkin kurang tepat. Salah satunya adalah adegan ketika salat Idul Adha. Saat itu khatib berceramah kepada para jemaah salat. Namun, di sela-sela ceramah dia sempat bertanya. Padahal, ceramah di salat Hari Raya bersifat satu arah dan tidak bisa berdiskusi.
Selain itu, ada beberapa adegan juga yang sedikit kurang pas. Salah satunya adalah dokumen investigasi Okta. Entah mengapa Okta mencetaknya di kertas. Padahal majalah kampus mereka dirilis di platform digital. Terlebih agak aneh melihat pers mahasiswa yang hanya digawangi oleh enam orang saja, berita-berita yang mereka liput sangat luas. Tidak hanya memberitakan seputar kampus tapi juga investigasi di luar kampus dengan bobot berita yang bersifat investigasi.
Cerita yang Kurang Kuat
Sayangnya cerita film Ghibah ini masih belum begitu kuat. Kita tidak diberi tahu mengapa hal-hal itu terjadi pada mereka. Apa yang membuat jin ifrit sampai segitunya menerjang dan membahayakan Firly. Alasan utama itu yang mungkin tidak penonton temukan.
Jikalau demikian, teror serupa juga akan dialami oleh banyak orang karena gibah adalah dosa yang dilakukan banyak orang. Atau mungkin kisah ini hanya interpretasi dari bahayanya gibah yang dialirkan oleh para pemeran utama.
Visual Menarik dengan Scoring yang Cukup Asyik
Film Ghibah disutradarai oleh Monty Tiwa. Kita tahu portofolio sutradara yang satu ini sudah cukup mentereng. Jadi, wajar kalau racikannya dalam film Ghibah ini cukup menolong jalan ceritanya yang kurang mengikat. Visual yang dipilih oleh sutradara berusia 44 tahun ini cukup menarik: Redup dan kelam di beberapa adegan.
Bahkan ketika adegan masuk ke dalam dunia jin, warna layar jadi full merah yang menggambarkan betapa mengerikannya dunia jin. Soal scoring juga cukup intimidatif. Hanya saja beberapa efek yang dipakai kurang rapi. Seperti ketika Okta yang kesurupan jin, digambarkan lidah Okta menjulur hitam dan menakutkan. Namun ketika angle lain diambil, lidah Okta normal kembali. Meski begitu hal itu tidak terlalu jadi masalah dalam film secara utuh.
***
Film ini dibintangi oleh Anggika Bolsterli sebagai Firly, Verrel Bramasta sebagai Arga, Arafah sebagai Ulfa, Asri Welas sebagai Umi Asri, dan Josephine Firmstone sebagai Yola. Film Ghibah sudah bisa kamu tonton di Disney+ Hotstar.
Jadi buat kamu yang ingin menemukan sensasi baru menonton film horor dan mendapat bergam nasihat, tonton langsung film Ghibah ini sekarang.
