Info 
Pasangan di film Indonesia ini berakhir tragis. Kisah-kisah penuh pengorbanan menjadi bumbu dramatis dan emosional.
Kisah Rangga dan Cinta yang dari benci jadi cinta pun tak bisa benar-benar bersatu di akhir film Ada Apa dengan Cinta? (2002). Mereka harus LDR dan bahkan hilang kabar. Baru di sekuelnya, kita bisa pastikan Rangga dan Cinta ternyata bersatu.
Nah, memang ada banyak karakter film di Indonesia yang sebenarnya cocok tapi tidak ditakdirkan berjodoh. Alih-alih mengakhiri cerita dengan ending yang menyenangkan, beberapa karakter malah merasa nelangsa padahal sudah sama-sama cinta.
Berikut ini adalah pasangan-pasangan dalam film Indonesia yang begitu serasi tapi tak berjodoh dan bikin penonton patah hati.
1. Alek dan Sari (A Copy of My Mind)
A Copy of My Mind mempertemukan seorang pembuat subtitle CD bajakan dengan seorang terapis kecantikan. Keduanya berasal dari kalangan menengah ke bawah. Singkat cerita, Alek dan Sari terpaut perasaan cinta dan keduanya menjalin hubungan.
Namun, kisah mereka ternyata enggak menemukan kebahagiaan hingga akhir film. Ini karena Alex yang rela mengorbankan diri demi Sari agar tak ditangkap karena menjadi saksi kasus korupsi seorang pejabat negara.
Alek yang menjaga Sari justru jadi bulan-bulanan kaki tangan si tersangka korupsi. Alhasil, Alek pun dihilangkan dan Sari terus menerus menanti kembalinya sang pujaan hati. Tragis ketika mengetahui akhir dari film A Copy of My Mind (2015) tak membuat sejoli ini bersama.
2. Dilan dan Milea (Dilan 1991)
Ada lebih dari lima juta orang yang menyaksikan Dilan dan Milea bersatu dalam film Dilan 1990 (2018). Namun setahun setelahnya, sebanyak 4 juta orang jadi saksi perpisahan sejoli yang menggemaskan ini pada Dilan 1991 (2019).
Dilan dan Milea memang dua anak muda yang punya kisah cinta romantis yang polos. Bahkan, beberapa dialognya jadi meme populer. Sayang, kesalahpahaman bikin Dilan dan Milea tak bisa terus bersama. Mereka pun harus putus dan memulai kehidupan barunya sendiri-sendiri.
3. Farel dan Rachel (Heart)
Bersahabat sejak kecil tak bikin Farel paham kalau Rachel menyimpan perasaan. Bertahun-tahun Rachel pendam perasaan itu pada Farel. Sampai Farel benar-benar meninggalkan Rachel dan memilih untuk mendekati Luna.
Rachel yang hancur, akhirnya memilih menepi dari Farel. Sampai tahu Luna sakit, Rachel ternyata Rachel mendonorkan hatinya kepada Luna, bukan untuk menyelamatkan nyawa Luna yang sangat dia benci karena mencuri Farel darinya, tetapi agar dia bisa terus hidup di tubuh Luna sebagai hati yang memikirkan dan mencintai Farel sampai mati.
4. Richard dan Arini (Love for Sale)
Meski hadir dari sebuah aplikasi, kehadiran Arini jelas membuat Richard tertolong. Di usia Richard yang sudah tak muda dan belum memiliki pasangan, kehadiran Arini bak hujan di musim kemarau: membuat dia merasa nyaman dan tenang.
Arini pun nampak begitu sayang pada Richard. Namun, Arini adalah pekerja dari sebuah aplikasi untuk kencan. Itu artinya Arini harus pergi meninggalkan Richard sesuai perjanjian. Entah dengan perasaan yang benar-benar sayang atau hanya sebatas profesional, kisah dua orang ini pun menggantung dan belum diketahui apakah keduanya akan bertemu kembali atau tidak.
5. Bima dan Dara (Dua Garis Biru)
Bima dan Dara melakukan tindakan yang seharusnya belum bisa mereka lakukan. Kesalahan fatal yang membuat Dara harus mengubur banyak mimpinya. Bima mencoba bertanggung jawab, tapi masalah hamil di luar nikah memang akan selalu menimbulkan polemik.
Sampai di akhir film, konflik semakin memuncak. Banyak hal yang benar-benar membuat hati penonton tersayat. Bahkan, penonton dibikin patah hati, karena pada akhirnya Dara dan Bima tak bersama, karena Dara harus mengejar mimpinya ke Korea.
6. Minke dan Annelies (Bumi Manusia)
Disadur dari buku paling laris dari seorang Pramoedya Anantha Toer, kisah Minke dan Annelies adalah kisah cinta antara dua “kutub” yang berbeda. Perjuangan mereka membuat keduanya akhirnya bisa menyatu bahkan menikah.
Namun, pengadilan kulit putih menyabotase kisah cinta mereka. Perkawinannya dianggap tidak sah dan Annelies harus pergi ke Belanda. Minke tak bisa menahan. Annelies harus diseret ke Amsterdam. Dalam kepiluan, Annelies pasrah dan meninggalkan Minke yang tak kalah patah hati ditinggal perempuan yang dia sebut sebagai “Bunga Penutup Abad”.
7. Soe Hok Gie dan Ira (Gie)
Sepertinya, tak ada aktivis yang lebih puitis dari Soe Hok Gie. Rasanya memang pria ini begitu bisa membuat banyak orang terpukau atas kepintarannya berbicara dan karya puisi-puisinya yang membekas.
Soe Hok Gie menanam kasih pada diri Ira, teman kuliahnya. Namun kedekatan mereka tak membuat mereka berjodoh. Soe Hok Gie lebih dahulu dipanggil Tuhan. Sementara Ira hanya bisa baca puisi-puisi sang pujaan hati dari rumah sambil terisak.
***
Dari tujuh pasangan dalam film Indonesia di atas, pasangan mana yang cara berpisahnya paling bikin kamu nyesek?
