*(SPOILER ALERT) Artikel ini sedikit mengandung bocoran film Buya Hamka Vol 1 yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.
Pada libur Lebaran 2023 ini, ada banyak film lokal yang akan menghiasi bioskop, seperti film Buya Hamka Vol. 1. Film garapan Fajar Bustomi ini merupakan bagian pertama dari total tiga bagian kisah Buya Hamka yang jadi film dan rencananya rilis semuanya pada 2023 ini. Film biopik ini pun bertabur bintang ternama Indonesia sebagai pemainnya, termasuk Vino G. Bastian yang jadi pemeran Buya Hamka.
Sinopsis film Buya Hamka Vol. 1 lebih berfokus pada kehidupan Abdul Malik Karim Amrullah alias Buya Hamka saat aktif menjadi pengurus Muhammadiyah Makassar. Selain itu, kita juga bisa melihat masa-masa Hamka sebagai pemimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat. Namun, kehidupan Hamka tak bisa lepas dari berbagai konflik, termasuk kedatangan Jepang ke Indonesia.
Nah, sebelum kamu nonton film Buya Hamka Vol. 1 pada bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!
Review film Buya Hamka Vol 1
Pengenalan Buya Hamka yang kurang detail dan sering longkap-longkap
Sebagai bagian pertama, film ini rasanya ingin mencoba memperkenalkan sosok Buya Hamka kepada penonton awam dari masa ia menjadi tokoh agama yang penting di wilayah Makassar dan juga pulau Sumatra. Hanya saja, pengenalan sosok Buya Hamka dalam film ini terasa kurang mendetail. Menonton film ini pun rasanya hanya seperti membaca riwayat hidup singkat Hamka pada buku sejarah sekolah.
Penjelasan dari setiap masalah kehidupan yang muncul serta penyelesaiannya enggak pernah terasa dijelaskan secara detail sepanjang filmnya. Hasilnya, konflik yang ada dalam film ini terasa longkap dari satu masalah ke masalah yang lain tanpa adanya penjelasan lebih detail mengapa konfliknya bisa berakhir. Hal ini juga cukup membuat penokohan Buya Hamka sebagai karakter utama kurang terasa mendalam.
Bagi film yang punya durasi 106 menit, film ini pun terasa terlalu buru-buru buat mengakhiri ceritanya. Momen paling menarik sepanjang film ini benar-benar baru mulai terasa menjelang ending-nya, itupun sudah termasuk trailer dua volume berikutnya yang terlihat jauh lebih menjanjikan secara cerita dan konflik.
Chemistry yang cukup apik dari Vino G. Bastian dengan Laudya Cynthia Bella
Seperti yang KINCIR bahas pada bagian pembuka, film Buya Hamka melibatkan banyak bintang Tanah Air yang memerankan sejumlah tokoh nasional Indonesia. Jadi, rasanya akting dari para pemain dalam film ini sudah enggak perlu kamu ragukan lagi. Salah satunya adalah Vino G. Bastian yang cukup berhasil memerankan Buya Hamka, meski penokohannya terasa kurang mendalam.
Selain itu, daya tarik utama dari film ini terletak pada chemistry antara Vino G. Bastian dengan Laudya Cynthia Bella yang memerankan Siti Raham, istri dari Buya Hamka. Setiap momen yang menampilkan Vino dan Laudya pun berhasil menunjukkan sisi romantis dan kebucinan dari Buya Hamka yang selama ini hanya terlihat dari buku-bukunya yang kental dengan nuansa romansa.
Satu-satunya yang cukup mengganggu bagi KINCIR dari segi akting film ini adalah penampilan Ferry Salim sebagai Gubernur Nakashima. Sebab, Ferry Salim enggak terlalu terlihat seperti orang Jepang, serta dialognya yang tak terdengar natural karena mencampurkan bahasa Indonesia dengan logat Jepang. Hal ini pun disayangkan, karena Gubernur Nakashima punya porsi peran yang cukup besar pada filmnya.
Desain produksi niat dengan scoring yang lumayan bikin emosional
Selain bertabur bintang, nilai jual dari film Buya Hamka terletak pada desain produksinya yang terasa sangat niat. Film ini berhasil menghadirkan nuansa masa sebelum kemerdekaan Indonesia, mulai dari latar lokasi sejarah hingga kostum yang digunakan oleh para karakternya. Make-up dari versi usia tua sejumlah karakternya juga berhasil tereksekusi dengan baik sehingga terlihat sangat nyata.
Lalu, hal positif lainnya dari segi teknis pada film ini juga terletak dari segi scoring yang mengiringi sepanjang filmnya. Scoring hasil aransemen Purwacaraka ini memang cukup berhasil membuat beberapa adegan pada filmnya jadi semakin bernuansa emosional. Hanya saja, ada beberapa momen yang rasanya memiliki scoring kurang pas pada filmnya.
***
Sebagai bagian pertama, Buya Hamka Vol 1 kurang berhasil menjual kisah sang tokoh utama secara menarik sehingga gagal membuat penonton terpikat buat menyaksikan film selanjutnya. Jika kamu tertarik, film ini sudah bisa kamu saksikan pada sejumlah bioskop Indonesia mulai 19 April 2023.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film lainnya, ya!