– Kostum Villain Marvel di bawah ini memiliki desain yang ketinggalan zaman ketika tampil di sinema.
– Kostumnya bikin sang villain Marvel jadi gagal sangar dan gagal intimidating.
Supervillain hadir dalam komik sebagai sosok antagonis yang bikin penggemar takjub dengan segala keahliannya. Tak jarang, mereka hadir dalam desain kostum yang keren. Banyaknya komik yang diadaptasi ke film mengharuskan tim produksi melakukan penyesuaian, sehingga ada perbedaan yang dirasakan oleh penonton dalam jalan cerita dan kostum yang ditampilkan, termasuk kostum villain Marvel di bawah ini.
Desain kostum mereka menjadi faktor utama bagi karakter komik jika diadaptasi ke layar lebar. Jika mirip dengan versi komik, penggemar akan memberi nilai lebih. Namun, ada kalanya para villain Marvel ini tampil mengecewakan penggemar karena desain kostum yang muncul di film justru melenceng jauh dari komik atau terlihat konyol.
Siapa saja? Berikut kostum villain Marvel dengan desain yang gagal seram.
9. Juggernaut
Karakter bernama asli Cain Marko diperankan oleh Vinnie Jones di film X-Men: The Last Stand (2006). Para penggemar tentu sudah paham bahwa Juggernaut biasanya tampil dalam balutan kostum merah kecoklatan lengkap dengan helm besar di kepalanya. Namun, konsep ini absen di film tersebut.
Badan berotot Vinnie Jones sepertinya enggak berhasil menghadirkan sosok Juggernaut yang disukai penggemar, selain itu kostumnya juga terlihat aneh. Helm yang dipakai Juggernaut malah seperti batu yang dijadikan helm. Selain itu, kostum coklatnya hanya menutupi dada bagian atas dan bentuknya sekilas mirip anyaman, karena ada bagian yang terbuka.
8. Magneto
Sir Ian McKellen berperan sebagai Erik Lehnsherr alias Magneto dalam trilogi X-Men di era 2000-an dan X-Men: Days of Future Past (2014). Kemampuan aktor kawakan ini tentu enggak perlu diragukan, tapi ada yang kurang dari sosok Magneto yang dibawakannya. Dalam penampilannya di tiga film trilogi X-Men, Magneto tampil dalam balutan kostum berwarna hitam yang terlihat hambar.
Meskipun McKellen tampil dengan helm Magneto yang ikonis, hal itu enggak mengubah pandangan bahwa kostum yang dikenakannya tidak menarik. Penggemar lebih berharap Magneto tampil dalam kostum merah seperti di komik atau serial kartun yang akhirnya terealisasi lewat Michael Fassbender.
7. Bullseye
Dalam versi komik, Bullseye mengenakan kostum yang bahannya mirip dengan bahan kostum yang dipakai oleh Daredevil ditambah logo bullseye di bagian dahi. Film Daredevil (2003) justru menghadirkan Bullseye (Colin Farrell) dalam balutan trench coat berbahan kulit ular.
Lebih konyol lagi, villain ini memiliki logo bullseye di bagian dahi padahal tidak mengenakan topeng sehingga identitasnya sebagai penjahat seharusnya mudah dikenali publik dan kepala botak Colin Farrell semakin membuat Bullseye terlihat aneh.
6. Blackheart
Blackheart adalah iblis dengan kekuatan super dan kemampuan telekinesis, selain itu dia juga putra dari Mephisto. Tampilan Blackheart di komik terlihat seperti monster kekar yang tubuhnya berduri dan bermata merah sehingga wujudnya sangat mengintimidasi.
Sementara itu, Blackheart (Wes Bentley) di film Ghost Rider (2007) hanyalah pria yang mengenakan setelan jas berwarna gelap ala pengunjung night club. Penonton hanya disuguhkan Blackheart yang berwujud manusia sehingga kita enggak akan melihat kekuatan dia yang sebenarnya.
5. Sabertooth
Victor Creed alias Sabertooth dikenal sebagai mutan bercakar tajam, berbadan besar, dan punya healing factor seperti Wolverine. Di komik, sang mutan punya rambut pirang panjang seperti singa dan mengenakan kostum spandek berwarna kuning-coklat.
Di X-Men Origins: Wolverine (2009) justru menampilkan Victor Creed (Liev Schreiber) yang enggak berotot dan berambut pendek. Hampir sepanjang film Sabertooth tampil dalam setelan tuksedo hitam yang kurang terlihat buas.
4. Doom
Fantastic Four (2015) yang disutradarai oleh Josh Trank bisa dibilang sebagai salah satu film superhero terburuk yang pernah ada sehingga segala hal yang ada filmnya jelek semua, termasuk sang villain. Victor von Doom alias Doom (Toby Kebbell) adalah versi downgrade Doctor Doom (Julian McMahon) di dua film Fantastic Four.
Tampilan Doom terlihat seperti cyborg karena di wajahnya terlihat ada garis yang bentuknya mirip dengan sirkuit elektronik. Padahal, dia masih berstatus sebagai manusia yang mendapat kekuatan dari Planet Zero. Sangat disayangkan apabila film tersebut enggak bisa menyajikan Doctor Doom seperti film sebelumnya yang cukup autentik.
3. Venom
Spider-Man 3 (2007) dianggap sebagai film Spider-Man terburuk, salah satu penyebabnya adalah hadirnya karakter Eddie Brock alias Venom yang diperankan Topher Grace. Meskipun film ini jadi debut Venom di layar lebar, kehadirannya enggak berbuah manis.
Venom yang muncul jauh dari ekspektasi penggemar, karena enggak menakutkan dan wujudnya enggak lebih dari sekadar permainan CGI yang buruk. Venom jadi kecil karena disesuaikan dengan ukuran badan Grace, sehingga kita disajikan Venom dengan ukuran yang lebih mungil.
2. Apocalypse
X-Men: Apocalypse (2016) menampilkan musuh legendaris X-Men bernama En Sabah Nur (Oscar Isaac) alias Apocalypse. Dalam komik, Apocalypse dikenal sebagai salah satu mutan terkuat dan tertua di dunia.
Namun kostum yang disajikan malah menghancurkan image gahar si mutan kuno. Banyak yang menyamakan Apocalypse dengan Ivan Ooze (Paul Freeman) di Mighty Morphin Power Rangers: The Movie (1995) karena riasan wajah yang berwarna biru.
1. Electro
Electro yang diperankan oleh Jamie Foxx di The Amazing Spider-Man 2 (2014) hadir dalam kostum hitam yang hambar. Entah karena untuk menampilkan suasana baru, atau tim produksi kehabisan akal untuk mengadaptasi sang villain ke layar lebar. Padahal, Electro dikenal oleh penggemar dengan kostum bernuansa hijau-kuning yang ikonis.
Bahkan sebelum mengenakan kostum hitam, sang supervillain mengenakan hoodie saat beraksi yang membuatnya jadi terlihat aneh. Tampilan luar yang menjelaskan Electro sebagai villain hanyalah tubuh yang berwarna biru listrik.
Bonus: Deadpool
Sebelum Ryan Reynolds sukses berperan sebagai Deadpool di Deadpool (2016) dan Deadpool 2 (2018), dia pernah berperan sebagai karakter serupa di X-Men Origins: Wolverine (2009). Setelah menjalani eksperimen, karakter Wade Wilson tersebut berubah nama jadi Deadpool. Dia menjadi musuh bagi Wolverine (Hugh Jackman) dan Sabertooth (Liev Schreiber). Meski begitu, sebenarnya Deadpool adalah antivillain dan antihero.
Kesalahan fatal dalam desain kostumnya adalah bagian mulut yang dijahit dan tampil bertelanjang dada. Penonton malah disajikan sosok Deadpool yang pendiam dan enggak punya emosi, padahal Deadpool dikenal dengan celotehan dan tingkah laku yang lucu.
***
Minimnya kemampuan tim produksi dalam mengadaptasi villain Marvel ke layar lebar akhirnya berdampak fatal karena kostum yang ditampilkan sering melenceng jauh dari wujud asli. Hal ini juga menyebabkan akting para pemain jadi terlihat kurang karena kostum yang dipakai enggak mendukung.
Menurut kalian, kostum villain Marvel mana yang paling katro? Bagikan pendapat kalian di kolom komentar dan ikuti KINCIR buat informasi kece selanjutnya, ya!