*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.
Cerita: 7 | Penokohan: 7 | Visual: 7 | Efek Suara/Scoring: 7 | Penyutradaraan: 7 | Nilai Akhir: 7/10
Diadaptasi dari kisah nyata, 12 Strong jadi tantangan tersendiri bagi Nicolai Fuglsig selaku sutradara, Jerry Bruckheimer sebagai produser, serta Peter Craig sebagai penulis naskah. Tentunya, film ini enggak boleh dibuat asal-asalan demi imajinasi semata. Namanya juga film sejarah, pastinya harus terasa nyata dengan cerita sebenarnya.
Dilihat dari cuplikan film dan posternya, lo pastinya tahu bahwa film 12 Strong ini berlatar perang. Yap, banyaknya adegan adu tembak, ledakan, dan darah-arah bikin film ini hanya boleh dinikmati penonton usia 17 tahun ke atas. Kalau bawa anak kecil, bisa-bisa nanti mereka trauma karena dengar suara keras dari filmnya.
Sinopsis: Film berlatar pascaperistiwa 9/11. 12 orang pasukan khusus dari perwira paramiliter CIA dan US Special Forces yang dipimpin oleh Mitch Nelson (Chris Hemsworth), anggota kesatuan Green Berets, menjadi pasukan pertama yang dikirim ke Afghanistan. Mereka harus menjalankan misi yang sangat berbahaya.
Film ini diangkat berdasarkan kisah nyata dari buku berjudul Horse Soldiers karya Doug Stanton. Alur ceritanya diambil berdasarkan kisah nyata pascatragedi serangan 11 September 2011 terhadap dua menara gedung World Trade Center (WTC) oleh teroris yang dipercaya sebagai kelompok Al Qaeda. Peristiwa yang dikenal dengan sebutan tragedi 9/11 telah membuat dunia melihat bagaimana menakutkannya perbuatan para teroris tersebut.
Fuglsig berhasil nyuguhin cerita yang nyata dengan atmosfer perang yang menegangkan. Lo bakal dibuat tahan napas di setiap adegan pertempurannya. Bakalan seru kalau lo benar-benar belum tahu kisahnya. Sayangnya, Fuglsig kurang nunjukin ending yang kurang gereget.
Meski sukses bikin jantung naik-turun, film yang berdurasi 130 menit ini terasa kelamaan. Namun, bisa jadi Fuglsig memang lebih fokus pada timeline perang dan strategi yang digunakan para tentara. Kalau enggak suka film perang, lo bakal bosan. Apalagi, enggak ada twist yang istimewa dalam film ini.
Secara visual, film ini berhasil menyuguhkan atmosfer ketegangan, kesedihan, sekaligus harapan yang semuanya terpancar lewat aura film dan pemain-pemainnya. Namun, lagi-lagi, semua terasa biasa aja. Soalnya, hal-hal ini juga bisa lo temuin di film-film perang lainnya.
Hanya suara-suara tembakan dan ledakan yang bikin suasana ngeri. Musik buatan Lorne Balfe yang kurang nendang juga enggak bikin film terasa menyentuh. Namun, perpaduan musik Balfe dan cerita dari Fuglsig bisa bikin lo terpana pas adegan pertempuran. Sayangnya, kombinasi ini terasa enggak intens.
Film yang juga diproduksi Warner Bros. ini ternyata enggak terlalu dipromosikan sejak awal 2018. Meski begitu, film bergenre drama perang ini sebenarnya melibatkan nama-nama besar. Mereka adalah Chris Hemsworth (Thor), Michael Shannon (The Shape of Water), Michael Pena (Ant-Man and the Wasp, Next Gen), Navid Negahban (American Assassin, Aladdin), Elsa Pataky (Ozzy, The Fate of the Forious), Trevante Rhodes (Moonlight, Bird Box), Geoff Stults (Unforgettable, High Low Forty), Thad Luckinbill (Sicario, La La Land), Rob Riggie (Henchmen), dan William Fichtner (Independence Day Resurgence).
Film ini cocok buat lo yang suka film perang, apalagi perang yang berdasarkan kisah nyata. Enggak hanya menyuguhkan cerita perang dalam arti sebenarnya, film ini juga menampilkan perang batin antara para karakternya. Yap, apa lagi kalau bukan cerita tentara yang harus rela ninggalin keluarganya karena harus ke medan perang?
Menariknya, lo bisa ngelihat Hemsworth beradu akting dengan sang istri, Elsa Pataky. Mungkin karena mereka adalah pasangan sungguhan, chemistry keduanya terlihat natural dan romantis. Jadi, mungkin hal ini enggak mengejutkan. Namun, lo bisa lihat kualitas akting Hemsworth yang enggak hanya mumpuni sebagai Thor sang Dewa Asgard. Hemsworth memang pantas diperhitungkan sebagai aktor berbakat kelas atas.
Meski enggak terlalu istimewa, film ini enggak mengecewakan, kok. Lo masih bisa nikmatin cerita dan konflik perang yang disajiin. Yang jelas, aksi Hemsworth yang patriotik dalam balutan busana tentara ini bisa lo nikmatin bareng teman-teman di akhir Januari.