rekomendasi film horor adaptasi game

5 Film Horor yang Diadaptasi dari Game, Manakah yang Paling Mengerikan?

Horor menjadi salah satu jenis tontonan yang disukai oleh banyak orang. Hal ini karena film horor mampu memberikan pengalaman yang penuh dengan adrenalin lewat sejumlah adegan mengerikan yang dihadirkan. Namun, film horor enggak cuma menawarkan kengerian, melainkan juga menghadirkan cerita unik yang membuat penonton jadi tertarik buat menyaksikannya sampai selesai, walau kerap ditakuti.

Beberapa film horor pun ada yang ceritanya merupakan hasil adaptasi dari video game. Tentunya hal ini membuat pengemasan ceritanya berbeda dan lebih unik lagi ketimbang tontonan horor pada umumnya. Bahkan, beberapa film horor adaptasi game tersebut ada yang merupakan hasil produksi Indonesia, lho!

Nah, berikut ini KINCIR akan memberikan rekomendasi film horor yang diadaptasi dari game. Yuk, simak deretannya!

Rekomendasi film horor adaptasi game

1. Resident Evil (2002)

Istimewa

Rasanya sudah banyak orang yang enggak asing lagi dengan Resident Evil, baik yang versi filmnya atau yang versi game. Yap, Resident Evil memang menjadi sebuah franchise horor yang sudah berkembang besar. Franchise ini pun berawal dari game Resident Evil asal Jepang buatan Capcom yang rilis pada 1996 silam dan masih terus memiliki seri terbaru sampai sekarang.

Enam tahun setelah game-nya rilis, Constantin Film pun mengadaptasi Resident Evil menjadi film live action dengan menggaet Milla Jovovich sebagai pemain utamanya. Kisah film pertamanya pun berfokus pada Alice, tokoh utama yang mengalami amnesia dan terbangun di sebuah gedung yang mirip dengan latar tempat orisinal di game-nya.

Dengan bantuan beberapa anggota dari Umbrella Corporation, Alice berusahan untuk menghentikan T-virus yang mengubah makhluk hidup menjadi zombie. Sosok zombie yang dihadirkan dalam film ini pun cukup mengerikan, dengan adanya adegan bertarung yang memuaskan. Makanya, enggak heran kalau Resident Evil yang dibintangi Jovovich berlanjut hingga beberapa film.

2. Silent Hill (2006)

Istimewa

Silent Hill juga merupakan franchise horor yang enggak kalah populer dari Resident Evil. Franchise yang berawal dari game ciptaan Konami pada 1999 ini pun populer karena menghadirkan sebuah kota kecil dengan nuansa yang kelam dan punya kabut tebal. Versi game-nya pun terkenal karena memiliki banyak jump scare yang sukses bikin pemainnya terkejut.

Pada 2006 kengerian yang ada dalam Silent Hill pun diadaptasi menjadi film live action dengan melibatkan Sean Bean sebagai salah satu pemainnya. Film ini berkisah tentang Rose dan anaknya, Sharon, yang meninggalkan rumahnya untuk tinggal di sebuah kota sunyi bernama Silent Hill. Namun, sesampainya di sana, Rose secara misterius kehilangan anaknya.

Usaha Rose dalam mencari anaknya pun tidak mudah, karena ia harus berhadapan dengan sekte di kota tersebut serta misteri kelam yang menyelimuti Silent Hill. Sama seperti Resident Evil, Silent Hill juga berkembang menjadi franchise film yang sudah terdiri dari beberapa seri.

3. DreadOut (2019)

Istimewa

Selain Hollywood, ada juga film horor adaptasi game yang berasal dari Indonesia, seperti DreadOut. Yap, film yang dibintangi oleh Jefri Nichol dan Caitlin Halderman ini adalah adaptasi dari game horor berjudul sama buatan Digital Happiness, sebuah perusahaan developer game yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat. DreadOut pun menjadi film horor adaptasi game lokal pertama yang pernah dibuat.

Premis yang ada di film dan game-nya pun kurang-lebih sama. Kisahnya berfokus tentang sekelompok siswa SMA yang ingin populer lewat media sosial. Mereka pergi ke apartemen kosong yang dianggap legendaris dan merekam pertunjukan langsung di sana. Secara enggak sengaja, salah satu dari mereka, Linda (Caitlin Halderman) membuka portal misterius dan membangunkan dunia astral yang berbahaya.

4. Pamali (2022)

Istimewa

Selain DreadOut, ada satu lagi film horor Indonesia yang diadaptasi dari game lokal, yaitu Pamali. Film yang rilis pada 2022 ini merupakan adaptasi dari game horor Pamali: Indonesian Folklore Horror buatan developer lokal, yaitu StoryTale Studios, yang rilis pada 2018 lalu. Kengerian dalam game ini pun mengacu pada akibat yang terjadi jika seseorang tidak mematuhi pamali, atau pantangan yang tidak boleh dilanggar.

Filmnya pun mengadaptasi cerita dari salah satu story arc yang ada di game-nya. Film Pamali yang rilis pada 2022 pun mengadaptasi arc “The White Lady” yang ada di game-nya. Kisahnya berfokus pada sepasang suami-istri yang secara tidak sengaja melanggar sebuah adat atau pamali. Hal ini pun membuat keduanya jadi diganggu oleh sesosok hantu perempuan yang mengancam nyawa mereka, termasuk sang istri yang sedang hamil.

Film pertama Pamali pun bisa dibilang mengalami kesuksesan di bioskop Indonesia. Makanya, enggak heran kalau pada 2023 franchise film horor ini merilis film terbaru, yaitu Pamali: Dusun Pocong yang mengadaptasi arc “The Tied Corpse” dari game-nya.

5. Five Nights at Freddy’s (2023)

Mungkin banyak dari kamu yang sudah enggak asing lagi dengan game Five Nights at Freddy’s. Yap, game rilisan 2014 yang bisa dimainkan di berbagai konsol ini memang sangat populer karena menghadirkan gameplay yang simpel, tapi penuh dengan ketegangan. Bahkan, versi game-nya sudah memiliki beberapa sekuel yang menghadirkan berbagai ‘monster’ baru.

Hampir satu dekade setelah game-nya rilis, Five Nights at Freddy’s akhirnya diadaptasi menjadi film live action oleh Blumhouse Productions. Kisahnya berfokus pada Mike Schmidt, sekuriti yang mendapatkan tigas untuk jaga malam di Freddy Fazbear’s Pizza, sebuah tempat hiburan keluarga yang kini sudah terbengkalai.

Namun, Mike kemudian mendapat teror dari empat maskot tempat tersebut yang bisa hidup dan siap membunuh siapapun yang masih berada di sana setelah tengah malam. Film ini pun dibintangi oleh Josh Hutcherson sebagai pemeran utamanya.

***

Nah, itulah sejumlah film horor yang diadaptasi dari game. Dari sejumlah film tersebut, manakah yang menjadi favorit kamu? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk rekomendasi film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.