Info 
– Enggak ada karakter film Indonesia lain yang seculas tujuh orang ini!
– Ada “Impostor” yang ternyata karakter protagonis utama di sebuah film, loh!
Peran pengkhianat di dalam film memang menyebalkan. Mereka selalu mahir berpura-pura dan menyebabkan kerugian terhadap orang di sekitarnya. Mirip apa ya? Tentu saja mirip banget sama tokoh Impostor dalam game Among Us.
Impostor merupakan tokoh yang unik. Kebanyakan penjahat di game kasual selalu menampakkan kejahatannya, seolah hal itu adalah sesuatu yang membanggakan. Berbeda dengan hal tersebut, Impostor bekerja dalam diam, kecuali pada saat memfitnah kru lain dalam forum diskusi.
Nah, tokoh Impostor ini juga ada di berbagai film Indonesia. Sifat Impostor ini menjadi sebuah sentuhan unik bagi karakter antagonis, karena penonton dibuat menyelami dimensi manusia yang begitu kompleks dan penuh intrik. Siapa aja sih para tokoh film Indonesia yang punya jiwa Impostor?
1. Piton Wangsalaba – Negeri Tanpa Telinga
Pada 2014 lalu, ada sebuah film berkualitas tentang korupsi yang diproduksi oleh Lola Amaria. Film tersebut berjudul Negeri Tanpa Telinga yang berkisah tentang Naga (Teuku Rifki Wikana), seorang tukang pijat lugu yang suka dipanggil untuk memijat para politikus penting.
Naga sering banget mendengar banyak hal buruk dan kelicikan politik yang mereka rencanakan. Namun, tujuan Naga hanyalah memijat, enggak lebih daripada itu.
Salah satu pelanggan setia Naga adalah Piton Wangsalaba (Ray Sahetapy), seorang politikus bermulut manis yang korup dan mata keranjang. Demi ambisi untuk menjadi presiden, Piton melakukan segala cara. Apalagi, partai yang menaunginya adalah partai pengusung legitimasi politik Indonesia.
Sifat semacam Piton ini banyak banget dimiliki oleh politikus di berbagai negara. Soalnya, politik adalah dunia yang licin, terlebih bagi mereka yang berambisi buat memimpin. Dunia Among Us boleh dibilang seperti simulasi dunia politik. Kalian harus pandai bersilat lidah supaya menang.
2. Maya – Rumah Dara
Adjie, Ladya, dan temen-temennya sedang di dalam perjalanan malam. Tiba-tiba, mereka ketemu sama Maya (Imelda Therinne), perempuan yang mengaku menjadi korban perampokan. Karena kasihan, mereka pun mengantar Maya ke rumah.
Namun, tidak ada yang menyangka bahwa Maya dan keluarganya adalah pemangsa manusia alias kanibal.
Kengerian dan adegan sadis yang diperlihatkan sama film ini bikin kita merasa makin insecure sama orang asing. Memang kalau mau menolong orang, kita harus hati-hati. Hindari masuk ke rumah orang asing karena bisa aja mereka “Impostor” yang sadis.
3. Dina – Me vs High Heels
Impostor bisa lahir dari rasa sakit hati karena cinta. Dina (Ardina Rasti) dalam Me vs High Heels adalah salah satunya. Dina merupakan dalang dari drama cinta Sasha. Dia menyuruh Arnold, pebasket keren idola Sasha, buat pura-pura mendekati Sasha yang tomboy kemudian membuat Sasha patah hati serta malu.
Hal tersebut ia lakukan karena Roland, pacar Dina yang juga merupakan sahabat Sasha, diam-diam menyukai Sasha. Dibakar kecemburuan, Dina ingin Sasha merasakan rasa sakit hati yang sama dan berpura-pura baik di depan Sasha.
Perilaku licik Dina enggak bisa disalahkan sih, karena hal tersebut lahir dari ketidaktegasan Ronald buat menyatakan cinta sama sahabatnya sendiri.
4. Noura – Ayat-Ayat Cinta
Ini nih, Impostor yang paling enggak tahu diri. Noura (Zaskia Adya Mecca) adalah tetangga Fahri (Fedi Nuril) di Mesir. Seperti yang udah kita ketahui, Fahri merupakan magnet bagi semua cewek di dekatnya, termasuk Noura. Dia merupakan anak angkat Bahadur yang kerap mengalami kekerasan dan pelecehan seksual dari sang ayah.
Noura kesengsem berat sama Fahri. Namun, apa daya Fahri malah menikah sama Aisha. Noura yang hamil anak Bahadur pun mengaku kalau dia diperkosa sama Fahri demi mendapatkan lelaki Indonesia idaman semua orang itu. Jahat banget dan enggak tahu diri, karena sebelumnya Fahri kerap menolong Noura.
5. Rana – Supernova
Kisah perselingkuhan Rana (Raline Shah) dan Ferre dalam Supernova memang manis banget. Penonton dan pembaca seolah dibuat untuk menyetujui alasan perselingkuhan Rana.
Padahal, kalau dipikir-pikir, alasan Rana cukup egois. Sebetulnya, Rana cuma bosan sama suami dan kehidupan mapannya, kemudian merasakan getaran saat melihat Ferre dan kehidupannya.
Pengkhianatan dalam pernikahan adalah salah satu sifat Impostor. Apalagi kalau pasangan udah baik banget ke kita. Kalau kalian berada dalam posisi Arwin, suami Rana, apakah kalian juga akan memaafkan pasangan kalian?
6. Tiara – Sang Sekretaris
Film ini punya premis yang agak sama dengan film Hollywood Obsessed. Ceritanya berawal dari sekretaris berpenampilan menarik, Tiara (Nikita Mirzani), yang menjebak Reno, bosnya, agar mabuk dan berhubungan seks dengan dirinya.
Aktivitas itu kemudian dia rekam dan dijadikan materi pemerasan untuk Reno dan istrinya, Clara. Ngeselin banget memang tokoh yang satu ini. Dia adalah manifestasi sempurna dari tokoh pelakor alias perebut laki orang yang dibenci semua istri di Indonesia.
Coba aja kalau Among Us berlatarkan pernikahan.Pasti ibu-ibu akan semangat buat mencari dan menghukum Impostor!
7. Dibyo – Maaf, Saya Menghamili Istri Anda
Inilah protagonis sekaligus Impostor paling apes. Dibyo (Ringgo Agus Rahman) adalah lelaki pengangguran dengan mimpi yang muluk. Suatu hari, dia ketemu sama Mira kemudian berhubungan badan dengannya. Sayangnya, Mira ternyata udah punya suami; seorang preman berdarah batak yang ditakuti bernama Lamhot.
Untuk bisa mendekati Lamhot dan mencoba untuk meluruskan kondisi, Dibyo pun menyamar jadi orang batak dengan marga yang dihormati. Dia pun dekat dengan Lamhot dan menjadi orang yang dipercaya sama Lamhot. Namun, perilaku Dibyo dan Mira tentu sesuatu yang enggak akan bisa diterima oleh Lamhot.
Film ini sempat kontroversial karena penggunaan marga terhadap karakter yang kasar. Pada akhirnya, film pun rilis dengan sensor pada penyebutan marga keluarga Lamhot.
***
Tokoh-tokoh pengkhianat bak Impostor di atas memang bikin kita geregetan. Mengingat ada banyak tokoh Impostor di dalam film, mungkin bakal seru enggak kalau Innersloth bikin versi-versi baru Among Us dengan berbagai latar yang berbeda?
