7 Film Drama Asyik yang Wajib Ditonton di Global Film Festival

– Jadwal di bawah ini mengikuti waktu tayang premiere global, tapi bisa ditonton kapan saja.
-Sebagian besar merupakan genre drama komedi yang enggak perlu mikir saat nonton film.

Di tengah masa pandemi, YouTube mengadakan charity melalui sebuah festival film global yang bertajuk We Are One: A Global Film Festival. Festival film digital ini akan diadakan di platform Youtube selama 10 hari, dari 29 Mei hingga 7 Juni 2020. Film-filmnya bakal ditayangkan secara gratis, dan penonton dipersilakan untuk melakukan donasi. Donasi yang didapat juga bakalan diberikan ke COVID-19 Solidarity Response Fund dari WHO.

Enggak bisa dipungkiri bahwa film memang memiliki peran yang kuat untuk menyatukan orang-orang lintas dunia. Terutama film yang bisa menginspirasi, atau film yang dapat meninggalkan pengaruh positif pada setiap penontonnya. Dalam festival film We Are One: A Global Film Festival ada banyak film yang ditayangkan dan bisa membawa pengaruh positif buat kalian, lho.

Film festival enggak selalu berat dan bikin stress, beberapa film yang bakal hadir dalam proyek We Are One memiliki nuansa positif dan bikin kalian bahagia. Yuk, catat tanggalnya!

1. Late Marriage (31 Mei)

Via istimewa

That’s not our way” seolah-olah adalah kalimat yang ditekankan pada film ini. Hal itu didukung dengan diucapkannya kalimat tersebut secara berulang kali oleh seorang ibu kepada anaknya, Zaza, seorang pemuda 30 tahun yang belum menikah. Enggak hanya didorong untuk segera menikah, Zaza juga diharuskan untuk meminang cewek yang lebih muda dan masih perawan. Dia enggak bakal dianggap sebagai seorang pria jika belum memiliki istri.

Film ini seolah hadir sebagai kritik dari pemikiran tradisional tentang pernikahan. Terlepas dari itu, Late Marriage adalah film komedi yang lembut, tapi juga tangguh, yang menggambarkan terobosan dari suatu hubungan di tengah benturan budaya dan generasi. Kalian bisa nonton film ini secara pada 31 Juni pukul 1:45 WIB. Tenang aja, kalian enggak harus nonton film ini pada jam premiere-nya, kok! Bisa kapan saja selama festival berlangsung.

2. Mary is Happy, Mary is Happy (4 Juni)

Via istimewa

Diputar di Venice 2013 dan JAFF 2014, film ini merupakan film yang dibuat berdasarkan kumpulan tweet, lho. Sang sutradara menafsirkan kumpulan tweet dari akun twitter seorang anonim ke dalam sebuah film yang merepresentasikan kehidupan remaja Asia.

Film ini bercerita tentang Mary, seorang anak yang akan lulus dari SMA. Menjelang kelulusan, Mary menghadapi berbagai perubahan dalam hidup seperti percintaan dan persahabatan. Dia berjuang untuk memahaminya selagi hidupnya mulai hilang kendali.

Namun pada akhirnya, film ini berhasil memaknai judul yang ada, yaitu Mary is Happy, Mary is Happy. Nonton film drama komedi ini pada pukul 1:20 WIB memang enggak salah, tapi daripada mengganggu aktivitas keesokan harinya, kalian bisa nonton film ini di waktu senggang saja, ya!

3. Amreeka (5 Juni)

Via istimewa

Amreeka berkisah tentang seorang perempuan imigran kristen asal Palestina bernama Muna. Dia memiliki mimpi untuk pindah ke Amerika dengan putranya, Fadi, yang kemudian terwujud setelah dia memenangkan Green Card dari sebuah lotre.

Dari situlah dimulai kisah Amreeka, sebuah kata dari bahasa Arab untuk “Amerika”. Film yang berhasil memenangkan FIPRESCI Prize di Directors’ Fortnight Cannes 2009 ini enggak boleh dilewatkan karena sangat menghangatkan hati dan lucu. Nah, buat kalian yang keesokan harinya libur, boleh nonton film Amreeka saat rilis perdana pada 12.15 WIB.

4. Eeb Allay Ooo! (5 Juni)

Via istimewa

Film ini berfokus pada sosok Anjani, seorang pemuda di New Delhi yang memiliki pekerjaan sebagai pengusir monyet yang suka bergerombol di dekat gedung-gedung pemerintahan. Pekerjaan ini mengharuskan Anjani untuk dapat mengikuti mimik seekor monyet yang agresif dan menakutkan dengan suara “Eeb”, “Allay”, dan “Ooo”. Namun, Anjani enggak bisa terlihat menyeramkan ketika bekerja karena sesungguhnya dia takut dengan monyet.

Dari sedikit gambaran di atas, nonton film Eeb Allay Ooo bisa berikan suasana menyenangkan, karena filmnya lucu dan asik untuk ditonton. Film drama komedi ini juga memiliki banyak makna, di mana Anjani dan keluarganya mewakili gambaran pekerja yang terpinggirkan ke sebuah pekerjaan yang enggak kenal ampun.

5. Ice Cream and the Sound of Raindrops (5 Juni)

Via istimewa

Film Ice Cream and the Sound of Raindrops (2017) bercerita tentang sekelompok anak yang dipilih melalui audisi untuk mempersiapkan sebuah drama pertunjukan. Namun, drama tersebut dibatalkan secara tiba-tiba hingga bikin mereka kecewa. Daripada merasa terpuruk, mereka memilih untuk lanjut berlatih agar menjadi lebih baik dan ingin tetap maju ke atas panggung tanpa peduli apa yang terjadi.

Film ini berhasil bikin penonton dengan mudah hanyut ke dalam cerita. Sebagai film yang menggambarkan kerja keras dalam proses pembuatan drama, Ice Cream and the Sound of Raindrops sangat patut untuk diapresiasi. Tontonan drama Jepang ini bisa menghangatkan hati sepanjang nonton film.

6. Tremble All You Want (6 Juni)

Via istimewa

Film Tremble All You Want (2017) diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama. Film ini berhasil menaklukkan hati publik pada Tokyo Film Festival 2017 dengan memenangkan Audience Award.

Bercerita tentang Yoshika, seorang gadis unik yang diam-diam masih naksir dengan cinta pertamanya padahal ada seseorang yang menunggunya dengan tulus. Film ini bakal bikin kalian tertawa karena kekonyolan karakter yang disajikan. Selain itu, plot twist yang ada bakal bikin kalian semakin penasaran sepanjang nonton film drama komedi ini.

7. The Iron Hammer (7 Juni)

Via istimewa

Film dokumenter ini menyajikan perjalanan kehidupan dan karier “Jenny” Lang Ping, seorang bintang bola voli yang dengan berani memulai sejarah baru di Tiongkok Modern. Lang Ping sudah menjadi ikon voli internasional dan menjadi orang pertama dan satu-satunya yang berhasil memenangkan medali emas olimpiade, baik sebagai pemain dan juga sebagai pelatih. Dia enggak hanya membawa kemenangan saat melatih tim nasional Tiongkok, tetapi juga saat melatih tim nasional Amerika Serikat.

The Iron Hammer (2020) beri gambaran kehidupan seorang atlet wanita yang juga disutradarai oleh sutradara wanita yaitu Joan Chen, artis dan pembuat film yang sudah diakui kemampuannya. Selain menguatkan posisi wanita, kisah Lang Ping sepanjang nonton film ini juga menginspirasi banget.

***

Nah itu dia beberapa rekomendasi film yang bakal meninggalkan pesan dan kesan positif untuk kalian. Jangan lupa untuk menyaksikannya di kanal YouTube We Are One: A Global Film Festival. Kalau bisa sekalian berdonasi juga ya, sebarkan semangat positif yang kalian dapatkan dengan berbuat baik!

Kalian juga bisa berdonasi lewat masker keren di bawah ini. Nantinya, setiap pembelian satu buah masker ini, kalian telah membagikan tiga masker kepada orang lain yang membutuhkan. Langsung saja beli di sini!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.