Terlalu sering angin-anginan di kapal Titanic, Jack dan Rose sebenarnya butuh Plossa jika memang ada di era 1910-an!
Untuk merayakan 25 tahun setelah perilisan Titanic (1997), 20th Century Studios kembali merilis film tersebut di bioskop, termasuk di bioskop Indonesia mulai 8 Februari 2023. Seperti yang kita tahu, film ini mengadaptasi tragedi tenggelamnya Titanic yang terjadi pada 15 April 1912, tetapi ditambah dengan kisah cinta fiksi antara Jack Dawson dan Rose DeWitt Bukater.
Sebagian besar adegan yang kamu lihat pada film ini berlatar tempat di kapal Titanic yang sedang menyeberangi Samudra Atlantik Utara, samudra yang begitu dingin dengan banyak gunung es di sekitarnya. Kamu bisa lihat sendiri bagaimana banyak orang kedinginan selama di sana, khususnya saat adegan tenggelamnya kapal.
Udara dingin dapat berpotensi menimbulkan berbagai gejala masuk angin. Ketika badan mulai terasa tidak enak karena masuk angin, salah satu solusi terbaik adalah dengan menggunakan minyak angin aromaterapi Plossa. Andaikan Plossa sudah ada sejak era 1910-an, banyak momen dari film Titanic yang mana Jack dan Rose sebenarnya sangat membutuhkan Plossa.
Nah, apa saja momen dari film Titanic yang mana Jack dan Rose sebenarnya membutuhkan Plossa?
Momen Jack dan Rose butuh Plossa di Titanic
1. Rose tua naik helikopter menuju kapal Akademik Mstislav Keldysh
Film dibuka dengan penampilan Brock Lovett dan timnya yang menemukan lukisan perempuan mengenakan kalung Heart of the Ocean, harta karun yang memang sedang dicari oleh Brock di bangkai kapal Titanic. Penemuan lukisan tersebut kemudian disiarkan lewat televisi hingga menarik perhatian seorang perempuan tua bernama Rose Calvert yang mengaku sebagai sosok di lukisan tersebut.
Brock tanpa pikir panjang langsung mengajak Rose datang ke Akademik Mstislav Keldysh, kapal yang digunakan Brock dan timnya dalam pencarian Heart of the Ocean. Untuk mencapai kapal tersebut, Rose dan cucunya harus menaiki helikopter yang tentu saja menimbulkan potensi mengalami mabuk udara.
Ditambah lagi, Rose telah berusia 100 tahun ketika menaiki helikopter, yang jelas rentan mengalami masuk angin. Masalah mabuk udaranya Rose bisa teratasi jika sang cucu sedia Plossa dan menggunakan bagian tumpulnya untuk memijat Rose. Sang cucu juga bisa menggunakan bagian tajam Plossa untuk acupressure saat memijat Rose. Plossa banyak fungsi, banyak manfaat!
2. Jack yang terlalu antusias naik Titanic sambil berkata, “I’m the king of the world!”
Jack dan temannya yang bernama Fabrizio bisa mendapatkan tiket Titanic karena menang taruhan pada menit-menit terakhir keberangkatan kapalnya. Alhasil, Jack dan Fabrizio harus berlari sangat cepat agar bisa masuk ke kapal sebelum pintunya ditutup. Untungnya, mereka berhasil masuk tepat waktu ke Titanic sebelum kapalnya berangkat.
Jack dan Fabrizio yang sebenarnya tidak mampu membeli tiket Titanic jelas terlihat begitu antusias dan gembira saat menyusuri kapal. Saking antusiasnya, mereka berdua pergi ke ujung depan kapal sambil melihat lumba-lumba. Jack yang tidak bisa menutupi rasa bahagianya kemudian berteriak, “I’m the king of the world!”
Ujung depan kapal merupakan tempat yang alur anginnya sangat kencang, yang pastinya berpotensi membuat Jack dan Fabrizio kena masuk angin karena diterpa angin kencang selama beberapa lama. Bila beneran masuk angin, Jack dan Fabrizio bisa saling gantian mengerok punggung mereka dengan menggunakan bagian pipihnya Plossa.
3. Rose yang kedinginan setelah usahanya melompat dari kapal digagalkan oleh Jack
Rose yang muak dengan kehidupannya yang terkekang tiba-tiba berlari seorang diri menuju ke belakang Titanic untuk melompat dari kapal tersebut. Untungnya, Jack keburu memergokinya sebelum Rose benar-benar melompat. Setelah dibujuk Jack sedemikian rupa, Rose setuju untuk tidak melompat, tetapi kakinya malah tergelincir dan Jack dengan sigap menarik Rose kembali ke atas kapal.
Atlantik Utara merupakan samudra yang sangat dingin. Ditambah lagi, Rose berencana melompat dari kapal pada malam hari yang mana anginnya pasti lebih dingin. Enggak heran Rose terlihat kedinginan di balik selimut setelah Jack menyelamatkannya.
Kepanikan karena tergelincir di kapal ditambah dinginnya angin malam Samudra Atlantik Utara tentu saja berpotensi membuat Rose masuk angin setelah diselamatkan oleh Jack. Nah, Rose dapat menggunakan inhaler-nya Plossa untuk relaksasi tubuh dan otaknya setelah berpikiran kalut. Masalah apa pun, plongin aja dengan Plossa!
4. Ciuman pertama Jack dan Rose di ujung depan kapal
Rose sempat berusaha menjauhi Jack setelah dia ketahuan berpesta dengan Jack dan penumpang kelas tiga lainnya, sampai membuat tunangannya marah besar. Ibunya Rose yang takut pernikahan anaknya batal bahkan sampai mendesak Rose untuk menjaga sikapnya. Jika Rose gagal menikahi Caledon Hockley, ibunya Rose takut mereka jatuh miskin.
Walau berusaha menjauhi Jack, Rose nyatanya tidak mampu menghilangkan rasa cintanya kepada Jack. Rose kemudian datang menemui Jack yang sedang berdiam diri di ujung depan kapal. Dari situlah, kamu bisa melihat momen ikonis Titanic, yang mana Jack mengajak Rose “terbang”, memeluknya dari belakang, hingga akhirnya melakukan ciuman pertama mereka.
Berhubung alur angin di bagian ujung depan kapal sangat kencang, Jack dan Rose diterpa angin begitu kencang saat mereka melakukan momen romantis pertama mereka. Alangkah semakin mesra, jika Jack dan Rose saling berbagi Plossa untuk mencegah masuk angin setelah bermesraan sambil diterpa angin.
5. Rose setelah dilukis Jack
Setelah Jack dan Rose melakukan ciuman pertama mereka, Rose meminta Jack untuk melukisnya. Enggak hanya sekadar dilukis biasa, Rose ingin dilukis tanpa mengenakan sehelai benang pun dan hanya mengenakan kalung Heart of the Ocean di lehernya. Jack dan Rose sama-sama terlihat grogi selama proses melukis tersebut.
Kita memang enggak dikasih tahu tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan Jack untuk melukis Rose. Namun yang pasti, Rose harus berdiam diri cukup lama dalam keadaan telanjang sampai Jack menyelesaikan lukisannya.
Rose tentunya lebih rentan terkena masuk angin selama proses melukis karena tubuhnya sama sekali tidak dilindungi oleh pakaian sedikit pun. Untuk mencegah masuk angin, Rose dapat menggunakan bagian roll on-nya Plossa untuk menghangatkan badannya.
6. Jack dan Rose sedang bertahan hidup di atas pintu yang mengapung
Jack dan Rose berhasil bertahan hidup ketika seluruh badan Titanic tenggelam ke dalam laut. Jack kemudian menyuruh Rose berbaring di atas pecahan pintu yang mengapung di laut. Di sisi lain, badan Jack tetap terendam di dalam laut dingin karena menganggap pecahan pintu tersebut tidak muat untuk mereka berdua.
Selama Jack dan Rose terapung-apung di lautan, kamu bisa melihat bagaimana kedua karakter tersebut begitu kedinginan. Andaikan saat itu ada Plossa, Jack dan Rose mungkin bisa merasa lebih hangat selagi menunggu sekoci datang menyelamatkan mereka.
***
Itulah deretan momen dari film Titanic yang mana Jack dan Rose sebenarnya membutuhkan Plossa. Nah, kamu juga harus selalu sedia Plossa supaya lebih siap ketika mulai merasakan gejala masuk angin, apalagi buat kamu para Sobat Jompo!
Kabar baiknya, Plossa lagi bagi-bagi hadiah berupa saldo digital total jutaan rupiah selama periode 14–28 Februari 2023, loh! Kamu bisa cek syarat dan ketentuan untuk mendapatkan hadiahnya di Instagram @plossa.id. Jangan sampai ketinggalan, ya!