Info 
Setelah memenangkan nominasi Aktris Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2021, nama Arawinda Kirana mulai banyak diperbincangkan. Aktingnya dalam film Yuni yang mengantarkan perempuan kelahiran Jakarta menuju Piala Citra ini memang tergolong cukup berani dan menjiwai.
Sayangnya, setelah diperbincangkan secara positif, nama baiknya mulai tercoreng semenjak rumor yang beredar di media sosial. Diawali dari pengakuan seorang warganet tentang perselingkuhan kakak iparnya dengan seorang aktris lewat akun tentang pernikahan, publik pun mengarahkan kecurigaannya kepada sosok Arawinda. Kecurigaan itu seolah diperkuat dengan sindiran sang mantan dan keputusan Arawinda untuk menutup kolom komentar.
Tentu kita enggak bisa langsung menghakimi seseorang yang belum tentu bersalah. Maka, terlepas dari rumor tersebut, Arawinda memang memiliki dedikasi yang tinggi di dunia seni. Jalan kariernya pun konsisten dan self-branding-nya berkelas. Ia juga enggak segan-segan berakting sebagai karakter yang “kuat”.
Peran yang dilakoni Arawinda Kirana, dari yang Manis hingga Kontroversial
Winda – X&Y (2021)
Supaya tahu kenapa Arawinda layak diperhitungkan dalam dunia perfilman Indonesia, mari baca kilas balik tentang karakter-karakter Arawinda dalam film, mulai dari yang paling berkesan hingga yang paling “kompeks”!
Arawinda memang memiliki keputusan karier yang baik. Bukan hanya menjajal karakter-karakter yang “rumit”, ia juga bermain dalam segala rupa karya, termasuk X&Y yang ditayangkan di….TikTok!
Apa yang menarik dari film ini?
Kamu tentunya tahu bahwa TikTok terkenal dengan konsep video horizontalnya. Nah, film besutan TikTok ini juga menggunakan konsep video horizontal. Unik banget, kan?
Sesuai dengan namanya, film X&Y bercerita tentang Omar yang menyukai Winda, tetangga kost di atasnya. Namun, seperti sumbu X dan Y, entah mengapa jalan yang mereka ambil sulit untuk bertemu walaupun pernah bersinggungan.
Film ini menampilkan karakter Winda sebagai sosok yang manis, girl next door yang menarik, pujaan hati yang bikin mimpi terasa penuh dengan wajahnya. Akting Arawinda terlihat manis di sini. Sangat menyentuh untuk kamu yang memang menyukai perasaan jatuh cinta.
Adin – Happy Girls Don’t Cry (2020)
Inilah film yang mengantarkan Arawinda menuju film-film dan proyek kelas A berikutnya.
Karakter yang ia hidupi di dalam omnibus ini memang enggak sekontroversial beberapa karakter selanjutnya. Bahkan, di sini, aktingnya agak tertutupi dengan akting Teuku Rifnu Wikana, aktor yang menjadi sosok ayah. Namun, untuk ukuran pendatang baru, aktingnya memang sudah ciamik.
Dalam Happy Girls Don’t Cry, ia menjadi Adin, seorang anak dari kaum akar rumput yang memenangkan hadiah iMac dalam kompetisi vlog. Namun, kondisi keluarganya semakin enggak menentu saat pandemi. Maka, Adin harus memutuskan apakah ia akan menggunakan iMac itu atau untuk menghidupi keluarganya.
Yang menarik dari bagian ini bukan cuma masalah pilihan Adin saja. Penggambaran keluarga akar rumput dengan bapak yang egois dan ibu yang enggak tegas nyata terlihat di sini. Masalah ini bukan sesuatu yang dibuat-buat karena jika kamu menengok ke kehidupan mereka, kamu akan tahu bahwa apa yang disajikan bagian ini sangat realistis.
Amanda – Angkringan the Series (2021)
Hampir semua karakter yang diperankan oleh Arawinda adalah perempuan yang “bermasalah” dengan jati diri dan juga lawan jenis, enggak terkecuali sosok Amanda dalam Angkringan the Series.
Angkringan the Series adalah web series yang berkisah tentang seorang pemilik angkringan dan pelanggan-pelanggan yang datang kepadanya. Para pelanggan ini kerap makan dan minum sambil bercerita. Konsepnya mirip dengan Midnight Diner, hanya dengan kearifan lokal saja.
Nah, Amanda adalah salah satu tamu dalam episode “Remaja Internet” yang datang bersama pacarnya, Kevin. Saat itu, remaja perempuan ini dalam kondisi hamil dan keduanya bingung mencari solusi.
Lewat karakter ini, Amanda menghidupi sosok remaja yang rapuh dan juga kebingungan menentukan masa depan. Ini agak mirip dengan karakter Dara dalam Dua Garis Biru, meskipun Dara terlihat lebih cheerful. Walaupun enggak sekompleks sosok Yuni, tetapi aktingnya saat itu cukup dapat diperhitungkan.
Siti Nurbaya – Nurbaya (2021)
Dalam web series Indonesia Kaya bertajuk Nurbaya, Arawinda berperan sebagai Siti Nurbaya. Web series ini sebetulnya spesial karena menggabungkan antara serial dan teater. Para pemainnya enggak cuma berakting, tetapi juga bernyanyi dan menari.
Dalam perannya sebagai Siti Nurbaya, Arawinda mengeluarkan kemampuan berakting, bernyanyi, sekaligus menari. Semua dilakukan dengan luwes dan terlihat banget perkembangan aktingnya.
Dibuka dengan keceriaan pernikahan, serial ini ditutup dengan akhir suram, memberikan perkembangan karakter yang sempurna bagi sosok Nurbaya yang memiliki akhir tragis.
Karakter Nurbaya yang diperankan oleh Arawinda pun digambarkan kuat, memiliki mimpi, kemauan, dan cita-cita, tetapi dikalahkan oleh “keadaan”
Web series arahan Naya Anindita dengan total enam episode ini bisa kamu tonton secara gratis di YouTube Indonesia Kaya.
Yuni – Yuni (2021)
Jika ingin membicarakan tentang akting Arawinda Kirana yang paling kompleks dan juga “kontroversial”, sudah jelas Yuni jawabannya. Selain berakting dalam adegan-adegan seksual dan agak terbuka, dalam Yuni, Arawinda menghidupi karakter remaja yang terkungkung dalam budaya patriarki, tetapi memiliki keinginan kuat untuk berkuliah. Pencarian jati diri Yuni (dengan logat dan kebiasaan khas muda-mudi Banten) menjadi hal yang asyik dieksplorasi dalam film.
Melihat aktingnya yang “berani”, menjiwai, bahkan logat Banten-nya yang cukup meyakinkan, enggak mengherankan jika Arawinda mendapatkan Piala Citra untuk film yang satu ini.
Kita sebagai penonton akan diberikan perasaan campur aduk saat melihat sosok Yuni. Dalam beberapa momen, kita akan menganggapnya lugu, terkadang juga kocak, dan terkadang menyedihkan.
***
Selain enggak sembarangan memilih film, Arawinda juga menjiwai setiap peran yang ia bawakan. Tentu kita berharap bakal ada banyak lagi film yang ia bintangi pada tahun ini dan tahun-tahun berikutnya.
Nah, kalau kamu sendiri, setuju enggak jika ia adalah aktris yang menjanjikan dan bakal jadi primadona film berkualitas?
