Sebagai seorang aktor, Angga Yunanda ikut berkiprah dalam mendukung kualitas perfilman Indonesia, salah satunya dalam ajang Gelar Karya Film Pelajar 2019 (GKFP).
Melihat antusiasme para pelajar di seluruh Indonesia yang mendaftarkan karya filmnya, membuat bintang Dua Garis Biru (2019) ini sadar soal kerja keras para pelajar demi mempersembahkan karya filmnya. Angga melihat bahwa para pelajar dengan peralatan seadanya bisa membuat karya yang keren.
“Terutama kerja keras mereka atas keterbatasan yang ada. Apalagi, pas SMA, ‘kan, ada hal lain sebenarnya yang jadi kesibukan mereka, seperti belajar. Akan tetapi, mereka juga punya waktu untuk melakukan bakat mereka,” ujar Angga di acara Konferensi Pers Pengumuman Nominasi GKFP 2019 di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta (22/10).
Terlebih, banyak yang mengirimkan video cuplikan film di media sosial aktor pendatang baru tersebut. Melihat antusias para pelajar yang mengikuti ajang tahunan ini, membuat Angga Yunanda percaya bahwa GKFP ini menjadi jembatan mereka untuk terlibat dalam industri perfilman Tanah Air.
Bukan hanya Angga Yunanda yang merasakan kegembiraan dari antusias pelajar. Lala Timothy, sutradara Wiro Sableng 212 (2019) yang duduk menjadi ini merasa bangga atas karya-karya yang telah dikirimkan.
“Yang saya kagumi adalah ini kan tingkat pelajar. Sinematografinya pun bagus. Mungkin karena banyak anak sekarang terpengaruh digital jadi banyak referensi”, ujar Lala, Tim Juri GKFP 2019.
Berikut lima finalis film pendek fiksi dan film pendek dokumenter pilihan Dewan Juri:
1. Nominasi Film Pendek Fiksi Terpilih
Tepa Selira (SMAN 2 Purbalingga)
Bidak (SMK Multimedia Sumbangsih)
Kritis (SMAN 2 Semarang)
Neka (SMAN 6 Bogor)
Mama Said (SMKN 11 Semarang)
2. Nominasi Penyutradaraan Film Pendek Fiksi Terpilih
Nazahah Husnun Khotimah (SMAN 2 Purbalingga)
Dimas Sami Nugroho (SMK Multimedia Subangsih)
Faris Amar (SMAN 2 Semarang)
Abimanyu Damarjati (SMAN 6 Bogor)
Clacika Sandra A (SMKN 11 Semarang)
3. Nominasi Penulisan Skenario Film Pendek Fiksi Terpilih
Dilla Pramesusari (SMAN 2 Purbalingga)
Azka Guzamir (SMKN Multimedia Subangsih)
Faris Amar dan Faizal Anandra (SMAN 2 Semarang)
Farhan Tamami (SMAN 6 Bogor)
Safira Aghniya & Clacika Sandra A (SMKN 11 Semarang)
4. Nominasi Film Pendek Dokumenter Terpilih
Laskar Vertikal Rescue (SMKN 5 Bandar Lampung)
Sambatan (SMMK Nurussalaf Kemiri, Purworejo)
Tarikan Nafas Dangkal (SMKN 1 Pacitan)
Pesona Keindahan Garis-garis yang Terpadu Dlaam Kain (SMAN 2 Klaten, Jawa Tengah)
Pe(cina)an (SMK Umar Fatah, Rembang).
5. Nominasi Penyutradaraan Film Pendek Dokumenter Terpilih
Nopriyansyah (SMKN 5 Bandar Lampung)
Bagus Nurdiyansyah (SMMK Nurussalaf Kemiri, Purworejo)
Ria Anung Anuwat (SMKN 1 Pacitan)
M. Achfa Mahfudz (SMAN 2 Klaten, Jawa Tengah)
Suhadi Adit Prastowo (SMK Umar Fatah, Rembang)
6. Penulis Penulisan Skenario Film Pendek Dokumenter Terpilih
Nopriyansyah (SMKN 5 Bandar Lampung)
Aan Bagas Pangestu & Imam Syamsul K (SMMK Nurssalaf Kemiri, Purworejo)
Anissa priyanti (SMKN 1 Pacitan)
Danu Gunawan (SMAN 2 Klaten, Jawa Tengah)
Galih Cahyo Nugroho (SMK Umar Fatah, Rembang)
Gelaran yang diadakan bersama dengan Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) Kemendikbud ini akan menyelenggarakan malam penghargaan yang pada 28 Oktober 2019 di Epicentrum Jakarta dan disiarkan langsung oleh TVRI pukul 19:00 WIB.
Melihat deretan nomine, apa harapan kalian bagi masa depan perfilman Indonesia? Tulis di kolom komentar dan ikuti berita film lainnya hanya di KINCIR, ya.