Walau pendapatan film superhero berikut ini melebihi bujet produksi, ternyata masih belum menutup semua pengeluaran studio!
Jika ngomongin film superhero, kamu pasti mengingat dua waralaba besar superhero, yaitu DC dan Marvel. Berhubung film DC dan Marvel diadaptasi dari komik, pastinya banyak hal tidak masuk akal dari komik yang harus diwujudkan ke dalam film. Itulah sebabnya, penggarapan film superhero biasanya menghabiskan bujet yang besar.
Bujet besar film superhero biasanya lebih banyak dihabiskan dalam penggarapan efek visual untuk filmnya. Sayangnya, bujet yang besar belum tentu menjamin kesuksesan filmnya. Ada beberapa film superhero berbujet besar yang malah rugi besar karena gagal secara Box Office. Saking gagalnya dari segi Box Office, pendapatan film superhero berikut ini enggak mampu menutup semua modal yang telah dikeluarkan studio.
Film superhero yang merugi memang jumlahnya cukup banyak. Namun, KINCIR bakal memaparkan film-film superhero era 2010-2020an yang data kerugiannya terungkap ke publik
Film superhero era 2010-2020an yang rugi besar
1. The New Mutants (2020)
Pada tahun-tahun terakhir sebelum diakuisisi Disney, 20th Century Fox sempat menggarap The New Mutants yang dibuat menjadi spin-off untuk seri film X-Men. Film yang disutradarai oleh Josh Boone ini memperkenalkan berbagai mutan muda yang ditahan di sebuah fasilitas rahasia. Saat proyek The New Mutants pertama kali diumumkan, film ini awalnya direncanakan rilis pada 13 April 2018.
Sayangnya, perilisan The New Mutants berulang kali mengalami penundaan hingga akhirnya benar-benar baru dirilis di bioskop pada 28 Agustus 2020. Berbagai penundaan tersebut seakan menjadi petunjuk tentang kegagalan film ini. Buktinya, The New Mutants hanya mendapatkan 49,2 juta dolar (sekitar Rp739 miliar) dari bujet 80 juta dolar (sekitar Rp1,2 triliun). Film ini bahkan sama sekali enggak balik modal!
2. Fantastic Four (2015)
Setelah kegagalan Fantastic Four: Rise of the Silver Surfer (2007), 20th Century Fox memutuskan untuk merilis film reboot Fantastic Four pada 2015. Disutradarai oleh Josh Trank, film ini menampilkan para anggota Fantastic Four yang diperankan oleh para aktor yang berbeda dengan film Fantastic Four sebelumnya. Sebelum dirilis, film reboot Fantastic Four menuai kontroversi besar karena memilih aktor kulit hitam, Michael B. Jordan, untuk memerankan Human Torch.
Kontroversi Fantastic Four serta cerita yang dianggap terlalu membosankan membuat film ini gagal memikat penonton. Fantastic Four hanya mendapatkan 168 juta dolar (sekitar Rp2,5 triliun) dari bujet 155 juta dolar (sekitar Rp2,3 triliun). Bujet produksi film ini memang balik modal, tetapi belum menutupi semua pengeluaran 20th Century Fox lainnya untuk film ini. Alhasil, 20th Century Fox mengalami kerugian lebih dari 80 juta dolar (sekitar Rp1,2 triliun) karena Fantastic Four.
3. Green Lantern (2011)
Walau kini lebih dikenal dengan perannya sebagai Deadpool, Ryan Reynolds juga pernah membintangi film DC, yaitu Green Lantern. Film yang disutradarai oleh Martin Campbell ini fokus pada kisahnya Hal Jordan, seorang pilot yang menjadi manusia pertama yang bergabung dalam anggota Green Lantern Corps. Fakta mengejutkannya, Green Lantern awalnya direncanakan sebagai film pembuka untuk semesta film DC yang direncanakan pada saat itu.
Namun, rencana tersebut hanya tinggal angan-angan karena kegagalan Green Lantern. Film ini hanya mendapatkan 220 juta dolar (sekitar Rp3,3 triliun) dari bujet 200 juta dolar (sekitar Rp3 triliun). Berhubung tidak menutup semua pengeluarannya, Warner Bros. mengalami kerugian sebanyak 75 juta dolar (sekitar Rp1,1 triliun) karena Green Lantern. Dua tahun setelah perilisan Green Lantern, Warner Bros. merilis Man of Steel (2013) yang menjadi pembuka DC Extended Universe (DCEU).
4. Dark Phoenix (2019)
Selain The New Mutants, Dark Phoenix juga merupakan film yang produksinya berlangsung selama proses akuisisi 20th Century Fox ke Disney. Film ini menceritakan bagaimana proses Jean Grey menjelma menjadi Phoenix. Penggemar Marvel pastinya tahu betapa menariknya jalan cerita Dark Phoenix di semesta komik. Sayangnya, hal tersebut tidak bisa diterjemahkan dengan baik ke dalam bentuk film live action.
Dark Phoenix dikritik menjadi film penutup X-Men yang sangat mengecewakan. Alhasil, film ini hanya mendapatkan 253 juta dolar (sekitar Rp3,8 triliun) dari bujet 200 juta dolar (sekitar Rp3 triliun). Angka tersebut belum mampu menutup semua pengeluaran 20th Century Fox untuk Dark Phoenix, sehingga 20th Century Fox mengalami kerugian hingga lebih dari 79 juta dolar (sekitar Rp1,1 triliun) karena Dark Phoenix.
5. Black Adam (2022)
Warner Bros. hanya merilis satu film DCEU pada 2022, yaitu Black Adam. Film yang disutradarai oleh Jaume Collet-Serra ini menampilkan salah satu superstar Hollywood, yaitu Dwayne Johnson, sebagai pemeran Black Adam. Sebelum dirilis, Johnson terlihat berusaha keras untuk membangun hype Black Adam sampai mengajak Henry Cavill untuk kembali memerankan Superman.
Sayangnya, usaha keras Johnson dalam menarik perhatian penonton ternyata kurang berhasil. Film ini hanya mendapatkan 394 juta dolar (sekitar Rp5,9 triliun) dari bujet 260 juta dolar (sekitar Rp3,9 triliun). Walau angkanya terlihat besar, pendapatan Black Adam belum menutup semua pengeluarannya Warner Bros. Alhasil, Warner Bros. mengalami kerugian lebih dari 50 juta dolar (sekitar Rp752 miliar) karena Black Adam.
***
Itulah deretan film superhero era 2010-2020an yang kurang laku sampai studionya mengalami kerugian besar! Di antara kelima film di atas manakah yang tidak kamu sangka ternyata merugi atau malah enggak heran dengan kegagalan film-film tersebut?