Meski diproduksi sineas lokal, sejumlah film Indonesia ini justru melakukan syuting di Amerika Serikat. Film apakah yang jadi favorit kalian?
Latar tempat menjadi salah satu aspek yang sangat penting dalam sebuah film, tak terkecuali yang diproduksi sineas Indonesia. Soalnya, lokasi dalam sebuah film biasanya berperan penting dalam menjelaskan alur ceritanya. Oleh karena itu, tim produksi haruslah memilih lokasi syuting yang tepat untuk menyesuaikan dengan jalan cerita filmnya.
Menariknya, beberapa film Indonesia justru ada yang lebih memilih melakukan syuting di wilayah Amerika Serikat ketimbang di negaranya sendiri. Hal ini karena salah satu poin dari cerita mereka ada yang memang mengharuskan proses syutingnya dilakukan di Amerika Serikat. Bahkan, salah satu film Indonesia di bawah ini ada yang sampai menyewa sebuah tempat ikonis di Amerika hanya untuk proses syuting.
Penasaran apa saja film Indonesia yang syuting di Amerika Serikat? Langsung saja kalian simak pembahasannya di bawah ini!
1. Bulan Terbelah di Langit Amerika (2015)
Sesuai dengan judulnya, film Indonesia yang satu ini melakukan proses syutingnya di wilayah Amerika. Namun, film ini enggak benar-benar menampilkan bulan yang terbelah di langit Amerika seperti yang ada di judulnya. Film ini pun sebenarnya adalah sekuel dari 99 Cahaya di Langit Eropa (2013), hanya saja kini petualangan Hanum (Acha Septriasa) dan Rangga (Abimana Aryasatya) berada di Amerika Serikat.
Sebagian besar syuting dari film ini pun berlangsung di Amerika Serikat. Soalnya, di film ini Hanum dan Rangga dikisahkan menguak tragedi 9/11 yang terjadi di wilayah New York dari sudut pandang mereka masing-masing. Namun, New York bukan menjadi satu-satunya lokasi syuting dari film ini. Soalnya, Bulan Terbelah di Langit Amerika juga sempat melakukan pengambilan gambar di daerah San Francisco.
2. Terjebak Nostalgia (2016)
Terjebak Nostalgia menjadi debut penyanyi Raisa sebagai pemain utama dari film Indonesia yang diadaptasi dari lagunya ini. Film ini mengisahkan Raisa yang gagal move on dari Sora, mantan kekasih sekaligus idolanya yang pergi ke New York untuk melanjutkan studinya. Lalu, pada suatu hari, Raisa pun mendapat surat atas nama Sora dan kemudian langsung bergegas mengejar sang mantan kekasih yang berada di New York.
Sekitar 80% dari keseluruhan film ini pun melakukan proses syutingnya di wilayah New York, Amerika Serikat. Menariknya, film Terjebak Nostalgia ini kabarnya sampai menyewa Times Square yang merupakan landmark teramai di dunia selama 12 jam penuh. Hal ini pun patut diacuing jempol karena enggak banyak produksi film yang bisa menyewa Times Square dalam waktu yang lama akibat biayanya yang besar.
3. Ada Apa dengan Cinta? 2 (2016)
Ada Apa dengan Cinta? mungkin layak disebut sebagai salah satu film romansa terpopuler sepanjang sejarah perfilman Indonesia. Pada film pertamanya, film ini pun mengisahkan hubungan asmara antara Cinta dan Rangga yang saat itu masih berstatus sebagai pelajar di sebuah sekolah di Jakarta, Indonesia. Latar tempat dari film pertamanya pun seluruhnya diambil di wilayah Indonesia.
Namun, untuk sekuelnya, film Ada Apa dengan Cinta? 2 sempat menggunakan New York, Amerika Serikat sebagai latar tempatnya. Hal ini karena Rangga yang kembali diperankan oleh Nicholas Saputra dikisahkan menemani ayahnya yang bekerja di New York. Ketika sudah beranjak dewasa, dia pun menjadi co-owner dari sebuah kedai kopi yang terletak di New York.
Meski begitu, adegan yang menggunakan New York di film ini bisa dibilang enggak terlalu banyak. Sebab, kabarnya proses syuting di New York hanya berlangsung selama satu pekan saja, sedangkan sisanya dilangsungkan di Indonesia.
4. Critical Eleven (2017)
Dibintangi oleh Reza Rahadian dan Adinia Wirasti, Critical Eleven adalah salah satu film romansa populer yang dirilis pada 2017 lalu. Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Ika Natassa ini mengisahkan pertemuan istimewa yang dialami oleh Ale dan Anya di sebuah pesawat. Setelah itu, mereka berdua pun menjalin hubungan asmara yang berlanjut ke jenjang pernikahan.
Usai menikah, keduanya memutuskan untuk tinggal di wilayah New York dan menjalani kehidupan yang bahagia sebelum terjadinya sebuah tragedi yang memengaruhi hidup mereka. Oleh karena itu, enggak heran kalau sebagian adegan di film Indonesia ini mengambil latar di Amerika. Reza Rahadian pun mengungkapkan bahwa tantangan saat syuting di Amerika adalah cuacanya yang lebih dingin ketimbang Indonesia.
5. Ali & Ratu Ratu Queens (2021)
Pada 2021 ini, kita kembali disajikan dengan film Indonesia yang mengambil latar tempat di Amerika, yaitu Ali & Ratu Ratu Queens. Tepatnya, film ini berlatar di Queens yang merupakan salah satu wilayah di New York. Meski begitu, lewat film ini kita enggak diperlihatkan dengan sisi glamor dari New York seperti yang biasa kita lihat di sejumlah film lainnya.
Alasan digunakannya sisi non-glamor dari New York tersebut terjadi karena film ini berfokus pada seorang remaja asal Indonesia yang mencari ibunya di wilayah Queens. Di sana, dia pun bertemu dengan empat wanita asal Indonesia yang tinggal di sebuah apartemen kecil dan jauh dari kehidupan glamor seperti yang kita bayangkan di New York.
Nah, hal itulah yang kemudian membuat film ini menampilkan sisi non-glamor dari New York karena benar-benar diambil dari sudut pandang WNI yang tinggal secara sederhana di New York. Hal ini jugalah yang menjadi salah satu daya tarik dari Ali & Ratu Ratu Queens.
***
Nah, itulah sejumlah film Indonesia yang syuting di Amerika Serikat. Dari sejumlah film tersebut, manakah yang menjadi favorit kalian? Share pendapat kalian di bawah dan ikuti terus KINCIR untuk artikel menarik seputar film lainnya, ya!