– Sebagian besar film Indonesia di bawah ini berlatar kehidupan TNI di berbagai penjuru nusantara.
– Memperingati Hari Tentara Nasional Indonesia ke-75 pada 5 Oktober 2020.
Tanggal 5 Oktober 2020 selalu diperingati sebagai Hari Tentara Nasional Indonesia. Di negara kepulauan dengan laut yang luas dan sumber daya alam yang melimpah ini, peran TNI itu besar banget. Enggak mudah menjadi bagian dari TNI, karena kalian harus mengabdi kepada negara dan siap ditempatkan di mana saja.
Kehidupan TNI selalu menarik buat dibahas, terutama di dalam film. Beberapa film Indonesia yang mencatat tentang kisah di balik kehidupan Tentara Nasional Indonesia ini bikin publik lebih mengenal kiprah dan juga kehidupan mereka.
Tonton aja, yuk, film Indonesia yang bikin kalian lebih paham tentang dinamika kehidupan TNI.
1. Doea Tanda Cinta (2015)
Film tentang perang tentara mungkin sudah banyak, tetapi film yang mengangkat tentang seluk beluk pendidikan militer cuma bisa dihitung dengan jari. Film Doea Tanda Cinta adalah salah satunya.
Banyak hal menarik yang bisa dibahas dari pendidikan di Akademi Militer, salah satunya tentang interaksi di antara para calon perwira ini. Mau enggak mau, mereka harus solid satu sama lain dan mematuhi segala aturan yang ada di dalamnya. Menjadi taruna Akademi Militer berarti enggak bisa berpakaian seenaknya dan aturan hari libur pun sangat ketat.
Bagus dan Mahesa adalah dua orang taruna Akademi Militer yang berasal dari keluarga yang latar belakangnya berbeda. Bagus adalah anak desa dan Mahesa adalah anak petinggi militer yang sejak kecil sudah dimanjakan dengan berbagai kemewahan. Uniknya, mereka bersahabat di Akmil dan pada akhirnya mencintai gadis yang sama.
Berangkat dari premis cinta yang klise, Doea Tanda Cinta nyatanya bisa menjadi film Indonesia romansa yang menarik karena dilatarbelakangi kisah pendidikan militer dan mengusung berbagai elemen yang sesuai dengan apa yang terjadi di dalam Akademi Militer. Buat kalian yang pengin melihat sisi humanis para taruna, film ini adalah film yang layak ditonton.
2. Perwira dan Ksatria (1991)
Old but gold, itulah yang bisa dirasakan dari film pada 1991 ini. Meskipun jadul dan gambarnya pun enggak terlalu jernih, nyatanya Perwira dan Ksatria sangat cerdas dalam menggambarkan problematika kehidupan tentara TNI AU.
Kebanyakan film Indonesia tentang tentara memang cenderung mengangkat tentang kehidupan TNI AD alias angkatan darat. Padahal, angkatan udara juga enggak kalah penting. Bahkan, pendidikan para penerbangnya sulit dan pekerjaannya pun berisiko tinggi.
Tokoh utama dari film ini adalah Ronaldi, seorang taruna dari keluarga yang cukup terpandang dan Prasojo, seorang pria dari keluarga menengah ke bawah. Selain menceritakan persahabatan mereka, ada pula kisah cinta Ronaldi dan Laras, anak penjual gudeg. Ada beberapa konflik yang muncul di film ini, mulai dari konflik pertemanan, perbedaan pandangan tentang karier militer, sampai konflik cinta.
Idenya memang sama dengan film Doea Tanda Cinta, tetapi bukan berarti Doea Tanda Cinta melakukan plagiarisme. Nyatanya, para taruna di Akmil, AAL, dan AAU memang datang dari berbagai keluarga dengan latar belakang yang berbeda.
3. Jelita Sejuba: Mencintai Ksatria Negara (2018)
Ada banyak perempuan yang pengin menjadi istri TNI, karena para pria TNI memiliki kesan gagah, kuat, dan masa depan yang jelas. Keinginan itu bukanlah hal yang salah, tetapi nyatanya banyak perempuan enggak memahami risiko dari menjadi istri TNI.
Berbeda dari film TNI pada umumnya, Jelita Sejuba menggambarkan perjuangan seorang istri TNI. Sharifah, seorang wanita Natuna, jatuh cinta kepada perwira TNI bernama Jaka dan menikah dengannya.
Kehidupan usai pernikahan bener-bener jauh dari apa yang diimpikan Sharifah. Dia harus rela ditinggal sang suami untuk bertugas dan berperang, membuatnya mempertanyakan apakah keputusannya untuk menjadi istri tentara adalah keputusan yang benar.
Semua elemen dalam film Jelita Sejuba bener-bener sama seperti apa yang ada di dunia nyata. Di dunia nyata, ada banyak istri tentara yang harus menelan rasa pahit ditinggal sang suami mengabdi kepada negara.
4. Badai di Ujung Negeri (2011)
Pengin tahu lebih banyak mengenai kehidupan angkatan laut TNI? Film Indonesia ini akan mengajak kalian menyelami kehidupan angkatan laut Indonesia. Enggak mudah menjadi mereka karena harus bergelut di laut, menjaga pertahanan Indonesia dari sana.
Film Badai di Ujung Negeri diawali dengan kisah persahabatan antara Badai, Nugie, dan Joko. Ketika Badai dan Nugie sedang berenang di laut, Nugie tenggelam, membuat Joko, kakak Nugie, menyalahkan Badai dan merenggangkan hubungan mereka.
Diliputi trauma dan rasa bersalah, Badai pun kemudian menjauh dari Joko. Kisah pun bergulir sampai Badai menjadi anggota TNI. Kehidupan bertambah kompleks karena selain harus bergelut sama trauma, Badai juga harus menyelesaikan berbagai masalah.
Joko dan Badai dipertemukan lagi ketika Badai bertugas di perbatasan Bintan dan Joko di kapal KRI. Mereka harus menyelesaikan masalah mayat-mayat yang terapung di laut, mengesampingkan ego mereka serta trauma di masa lalu.
Bukan cuma drama persahabatan, film ini juga mengandung misteri. Jadi, kalau kalian suka sama film tentang misteri pembunuhan, film Indonesia ini bakalan asyik buat diikuti. Kalian bakal memahami bagaimana rumitnya bertugas di perbatasan, apalagi jika yang kalian jaga adalah perbatasan yang dekat dengan sumber daya alam yang diperebutkan, seperti Laut Cina Selatan.
5. Merah Putih Memanggil (2017)
Kayak bagaimana, sih, perjuangan para tentara di medan perang? Sulit dan penuh dengan hal-hal yang mengerikan. Enggak semua orang bisa bertahan di dalam kondisi seperti itu.
Menjadi tentara bukan cuma sekadar tentang terlihat keren aja, tetapi juga memaksa seseorang buat mengambil risiko yang bakal mempertaruhkan nyawa mereka. Film Merah Putih Memanggil bercerita tentang para tentara harus siap mengabdi buat negara sesuai dengan janji mereka, meskipun itu artinya harus mengorbankan kehidupan mereka. Film perang yang asyik dengan cast yang cocok ini jadi film aksi yang menyenangkan ditonton saat waktu luang.
6. I Leave My Heart in Lebanon (2016)
Selain menjaga NKRI, beberapa tentara juga ditugaskan untuk misi perdamaian dunia di Kontingen Garuda. Buat lolos ke misi ini, mereka harus bener-bener pinter dan melewati proses yang enggak gampang.
Kapten Satria adalah salah satu anggota TNI yang masuk ke dalam Kontingen Garuda. Dia ditempatkan di Lebanon, bertugas buat mengatasi pertikaian tentara Israel dan Lebanon. Selain dinamika hubungan internasional, Satria harus berhadapan dengan rasa cintanya kepada Rania, seorang guru di Lebanon. Ada banyak konflik yang bikin kisah cinta mereka enggak gampang.
Film Indonesia ini membuka mata kalian tentang gimana peran TNI di dunia internasional. Rasanya menyenangkan melihat angkatan bersenjata NKRI diakui di luar sana.
7. Toba Dreams (2015)
Menjadi anak kolong alias anak tentara bukan hal yang selalu mudah dan menyenangkan. Selain harus menerima kenyataan bahwa ayah mereka harus sering meninggalkan keluarga, terkadang timbul konflik antara sang ayah yang terlalu terbiasa dengan dunia militer dan sang anak yang enggak bisa memasuki pikiran sang ayah.
Sersan Mayor Tebe, seorang prajurit TNI, mendidik anak-anaknya dengan keras supaya mereka bisa bertahan hidup di dunia luar. Sayangnya, penerimaan Ronggur, anak sulungnya, berbeda sama apa yang diinginkan Tebe. Dia malah memberontak dan masuk ke dunia mafia. Menurutnya, inilah dunia yang lebih menyenangkan daripada dunia ayahnya.
Tebe hanya ingin pensiun dan hidup tenang di desanya dan Ronggur adalah anak muda yang penuh gejolak. Ini belum ditambah dengan konflik cintanya sama Andini, seorang wanita Jawa yang berbeda agama dengannya.
Film maskulin penuh konflik yang cadas ini memberikan kalian pandangan tentang kehidupan keluarga tentara yang ternyata enggak selalu akur dan menyenangkan. Menjadi tentara seolah memaksa kalian buat menyeimbangkan antara cinta kepada NKRI dan kepada keluarga inti.
***
Kehidupan TNI selalu menarik buat dibahas. Enggak semua orang mampu secara psikis buat menjadi bagian di dalamnya. Menonton film Indonesia di atas lebih bikin kita mengenal sisi humanis para anggota TNI, karena meskipun tangguh, mereka tetaplah manusia biasa.
Selamat Hari Tentara Nasional Indonesia!