5 Film Horor Fiktif Berkonsep Dokumenter yang Terornya Nyata

Dengan menggunakan konsep dokumenter, film horor fiktif ini bisa “membohongi” perasaan penonton!


Pada dasarnya, konsep dokumenter di dalam sebuah film digunakan untuk menyorot hal-hal yang terjadi secara nyata. Untuk itu, nuansanya pun beda sama film yang bersifat fiktif. Pergerakan kamera pun lebih natural.

Namun, ada beberapa film fiktif yang menggunakan konsep dokumenter, termasuk film horor. Konsep ini digunakan untuk memunculkan kesan film yang lebih nyata.

Beberapa film horor sukses untuk membuat kengerian itu lebih real bagi banyak penonton. Untuk beberapa waktu, penonton seolah percaya kalau apa yang mereka tonton itu betul-betul ada! Yuk, tonton deretan film dokumenter horor ini dan rasakan kengeriannya.

Film Horor Dokumenter dari Berbagai Negara

1. The Medium (2021)

Film Horor Dokumenter dari Berbagai Negara
Film Horor Dokumenter dari Berbagai Negara Via Istimewa.

Ini, nih, film horor dokumenter yang lagi viral di media sosial. Merupakan kerja sama Korea dan Thailand, The Medium berkisah tentang keluarga keturunan dukun. Dari nenek mereka, roh Ba Yan, dewa yang disembah oleh penduduk setempat, akan turun ke keturunan perempuannya. Karena Noi memeluk agama Kristen dan menjalankannya, “roh bayan” pun masuk ke dalam tubuh Nim, saudaranya.

Namun, tiba-tiba anak Noi, Mink, justru kerasukan. Hal itu dianggap sebagai hukuman karena Noi menolak anugerah tersebut. Ada pula yang beranggapan bahwa roh-roh jahat itu masuk ke tubuh Ming, karena balas dendam terhadap kakek Noi dan Nim.

Terlepas dari beberapa hal yang menimbulkan tanda tanya dan kebingungan, film ini memang sukses dalam mengombinasikan berbagai elemen teror. Gore, kamera yang shaking, suara yang bikin cemas, proses kesurupan, dan juga penerangan yang agak redup, terutama pada bagian akhir film betul-betul mengancam jiwa.

Beberapa orang terganggu sama kamera yang shaking dan kentang, tetapi bagi sebagian penonton lain, efek ini justru bikin horor semakin nyata, terutama pada hal yang dilakukan oleh Mink di akhir cerita.

2. Keramat (2010)

Film Horor Dokumenter dari Berbagai Negara
Film Horor Dokumenter dari Berbagai Negara Via Istimewa.

Indonesia juga pernah, lho, bikin film horor dengan konsep dokumenter. Film horor ini dirilis pada saat film horor sensual lagi nge-tren di Indonesia. Jadi, boleh dibilang Monty Tiwa selaku sutradara cukup berani buat menawarkan sesuatu yang baru dan berkualitas. Apalagi, kabarnya syuting film Keramat ini dilakukan tanpa skenario. Pemain hanya memahami alur cerita kemudian mengembangkannya sendiri.

Film Keramat berkisah tentang sekelompok kru film yang sedang melakukan syuting di Yogyakarta. Namun, pada prosesnya, mereka mengalami kejadian-kejadian janggal.

Puncaknya adalah ketika Migi, salah satu kru, kesurupan sosok arwah yang merupakan leluhurnya. Mereka pun pada akhirnya bertemu paranormal, ke Parangtritis, dan lewat sana, masuk ke dunia arwah.

Dengan konsep dokumenter, film ini terasa nyata banget. Para pemain pun menggunakan nama yang asli, sehingga pada saat film ini dirilis, sempat ada rumor bahwa apa yang terjadi nyata adanya.

 

3. As Above, So Below (2014)

Film Horor Dokumenter dari Berbagai Negara
Film Horor Dokumenter dari Berbagai Negara Via Istimewa.

Jika kamu menyukai kisah-kisah neraka ala Dante Alighieri, inilah film yang tepat buat kamu tonton. Menggunakan konsep dokumenter, dan syuting di lorong-lorong bawah tanah Catacombs Paris, film ini memang kurang menyenangkan secara visual. Namun, kejutan-kejutannya cukup creepy.

As Above So Below bercerita tentang seorang sarjana alkimia bernama Scarlett Marlowe. Marlowe meneruskan misi sang ayah (yang berprofesi sebagai alkimia) buat mencari batu milik Nicolas Flamel. Batu ini bisa menjawab rahasia kehidupan abadi dan juga kabarnya terkubur di Catacombs.

Namun, pencarian ini enggak sesuai rencana. Masalahnya, Catacomb ternyata “pintu gerbang neraka”. Pada saat berada di dalam, Marlowe dan kru mengalami banyak hal mistis.

Lorong-lorong sempit, gelap, konsep dokumenter, dan penampakan-penampakan demonic bisa bikin jantungan. Terlebih, para kru sepertinya mendapatkan penglihatan dan pengalaman mistis sesuai trauma dan kesalahan mereka. Bener-bener sebuah “dokumentasi” yang menyebalkan dan bikin trauma.

4. The Blair Witch Project (1999)

Film Horor Dokumenter dari Berbagai Negara
Film Horor Dokumenter dari Berbagai Negara Via Istimewa.

Konsep dan ide pemasaran The Blair Witch Project kurang lebih sama kayak Keramat. Beberapa waktu sebelum dirilis, muncul topik di Internet mengenai hilangnya tiga remaja waktu menjelajahi hutan Black Hills, Maryland, Amerika Serikat. Pada masa itu, orang-orang masih awam dalam membedakan hoaks dan kenyataan di Internet. Maklum, pads tahun 1999, tidak semua orang memiliki akses ke Internet.

Kemudian, muncul bukti video yang tersisa dari hilangnya tiga anak tersebut. Video yang direkam dengan handycam tersebut seolah menjawab misteri hilangnya tiga remaja dengan fakta yang mistis dan bikin merinding. Gara-gara menyelidiki penyihir Blair, anak-anak itu harus mengalami serangkaian kejadian mengerikan dan menukarnya dengan nyawa.

Via Istimewa

Pada akhirnya, masyarakat tahu bahwa rumor itu merupakan strategi marketing. Konsep ini dicetuskan sama sutradara Daniel Myrick dan Eduardo Sanchez yang menganggap bahwa hal ini bakal lebih viral dibandingkan bikin film horor dengan cara yang biasa. Yap, genre “kamera video yang ditemukan” alias found footage ini mirip sama genre yang dipakai oleh Keramat 11 tahun kemudian.

 

5. Seri Film Paranormal Activity

Inilah film horor fiktif berkonsep dokumenter yang paling terkenal dan enggak asing di telinga banyak orang. Paranormal Activity enggak mengambil kisah petualangan di hutan atau gua, melainkan di dalam rumah.

Pasangan muda, Katie dan Micah, pindah rumah dan merasakan hal yang enggak wajar. Dengan kamera video, Micah pun memutuskan buat merekam rumah mereka semalaman penuh dengan CCTV dan handheld camera. Dari rekaman video tersebut, kita bisa melihat ada banyak aktivitas enggak wajar dari “mereka yang tak terlihat”, mengganggu pasangan itu dan mengancam nyawa.

Karena kejadiannya di dalam rumah, terornya lebih menyebalkan. Penonton mungkin masih bisa merasa nyaman saat mematikan horor dokumenter berlatarkan tempat-tempat keramat kayak hutan, gua, atau gunung. Namun, bagaimana dengan di rumah? Setelah menonton Paranormal Activity, tidur pun enggak enak.

 

Bonus: Cannibal Holocaust (1980)

Via Istimewa

Jika film-film horor dokumenter sebelumnya mengambil konsep hantu, film horor found footage tahun 1980 ini meneror lewat gore dan kanibalisme.

Film Cannibal Holocaust bercerita tentang kru antropolog dari New York University yang pergi ke pedalaman hutan Amazon buat mencari teman mereka yang hilang. Namun, pada saat pergi ke sana, yang mereka temukan adalah rol film yang berisi kanibalisme terhadap kawan-kawan mereka.

Saking terlihat nyatanya adegan kanibalisme yang dilakukan para suku pedalaman, sutradara Cannibal Holocaust, Ruggero Deodato sampai dibawa ke pengadilan karena dianggap melakukan kejahatan betulan!

Yap, dalam film ini, memang ada pembunuhan hewan, tetapi, enggak ada pembunuhan manusia. Efeknya aja yang memang sangat nyata dan menjijikkan hingga bikin banyak orang percaya bahwa itu nyata.

***

Walaupun konsep dokumenter adalah poin penting yang bikin film-film di atas jadi meneror, tetapi harus diakui bahwa elemen pendukung lain, mulai dari aktor, lighting, sampai dengan pemasaran bikin film-film ini makin sukses menghantui para penonton.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.