Pernah, enggak? Kamu melihat suatu adegan di trailer yang bikin tertarik untuk menonton filmnya, tapi saat menyaksikannya di bioskop, adegan tersebut tak ada sama sekali? Well, hal ini cukup sering dilakukan film Hollywood untuk menarik perhatian penontonnya. Adegan itup sebenarnya sudah melewati proses syuting, tapi dihapus ketika filmnya rilis karena suatu alasan sehingga jadi bahan promosi saja.
Namun, kini film Hollywood bisa kena masalah jika menampilkan adegan ‘palsu’ lagi dalam trailer. Sebab, melansir Collider, Hakim Distrik Judge Wilson belum lama ini memutuskan bahwa pihak studio bisa dituntut karena promosi menyesatkan jika merilis trailer yang menipu. Aturan ini pun sudah berlaku, tapi hanya untuk film produksi Hollywood.
Munculnya aturan ini berawal dari gugatan yang berkaitan dengan film Yesterday (2019). Sebab, dalam trailernya kita bisa melihat aktris Ana de Armas pada salah satu adegannya. Namun, ketika filmnya rilis di bioskop, adegan yang menampilkan Ana de Armas tersebut sama sekali enggak terlihat oleh penonton.
Absennya adegan Ana de Armas ini pun menuai kecaman dari orang yang sengaja menonton film Yesterday untuk sekadar melihat sang aktris. Hal inilah yang menjadi awal dari dua penggemar Ana de Armas menuntut Universal Pictures karena telah melakukan promosi menyesatkan mereka dengan trailer Yesterday tersebut.
Kasus ini pun masih berlanjut di pengadilan dengan melibatkan Hakim Distrik Judge Wilson. Kasus gugatan inilah yang bikin Wilson membuat aturan baru tersebut. Sebab, menurut Wilson, trailer merupakan produk promosi dari sebuah film, bukan sebuah karya seni.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan aturan baru ini? Apakah kamu setuju? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk kabar baru lainnya, ya!