Gara-gara enggak akurat sesuai dengan kenyataannya, film Hollywood biopik berikut ini menjadi kontroversial!
Film Hollywood enggak selalu menampilkan cerita yang bersifat fiksi. Enggak jarang juga para sineas membuat film yang mengadaptasi kisah dari salah satu tokoh yang ada di dunia nyata atau yang biasa disebut sebagai film biopik. Walau menampilkan kisah dari tokoh yang ada di dunia nyata, sineas enggak jarang menambahkan elemen fiksi pada film biopik.
Penambahan elemen fiksi tentu saja dilakukan agar sebuah film Hollywood biopik menjadi lebih menarik. Sayangnya, hal tersebut enggak jarang menyinggung berbagai pihak yang berhubungan dengan tokoh yang diceritakan di biopik. Enggak hanya dari segi cerita, pemilihan aktor yang dianggap enggak sesuai juga enggak jarang menimbulkan kontroversi di biopik.
Nah, film Hollywood biopik apa saja yang memancing amarah karena penceritaannya dianggap menyimpang?
1. Diana (2013)
Ada cukup banyak film yang mengangkat kisah tentang Putri Diana, salah satunya adalah Diana yang dibintangi oleh Naomi Watts. Film yang disutradarai oleh Oliver Hirschbiegel ini mengangkat kisah cinta Putri Diana dengan dokter keturunan Pakistan bernama Hasnat Khan, setelah perceraiannya dengan Pangeran Charles.
Khan ternyata enggak terima dengan penggambaran kisah cintanya dengan Putri Diana di film ini. Menurut Khan, film Diana merupakan sebuah “pengkhianatan” untuk kisah cintanya dengan sang putri. Khan menolak untuk menonton Diana dan mengatakan bahwa film tersebut didasarkan pada ide yang dangkal. Selain diprotes oleh Khan, Diana juga mendapatkan penilaian yang buruk dari kritikus.
2. Grace of Monaco (2014)
Apakah kalian tahu bahwa ada seorang aktris Hollywood era 1950-an yang menikah dengan seorang pangeran? Yap, pada 1956, aktris Hollywood yang bernama Grace Kelly memutuskan pensiun dari Hollywood untuk menikah dengan salah satu pangeran Monako yang bernama Pangeran Rainier III. Kisah hidup tentang Kelly juga pernah diangkat menjadi sebuah biopik yang berjudul Grace of Monaco.
Film yang dibintangi oleh Nicole Kidman ini ternyata mendapatkan pertentangan dari ketiga anaknya Kelly. Menurut mereka, jalan cerita Grace of Monaco enggak akurat dengan kenyataannya. Selain itu, ketiga anaknya Kelly juga mengungkapkan bahwa pihak pembuat film mengabaikan permintaan mereka yang meminta perubahan pada naskah. Lalu pada Mei 2014, pihak keluarga kerajaan Monako merilis pernyataan bahwa mereka enggak menganggap Grace of Monaco sebagai biopik.
3. The End of the Tour (2015)
Pada 2015, sutradara James Ponsoldt merilis sebuah biopik yang diadaptasi dari memoar berjudul Although of Course You End Up Becoming Yourself. Film yang diberi judul The End of the Tour ini berkisah tentang seorang penulis bernama David Foster Wallace yang meninggal pada 2008 karena bunuh diri.
The End of the Tour memang disambut dengan baik oleh kritikus. Namun di sisi lain, film ini ternyata enggak disambut dengan baik oleh pihak keluarganya Wallace. Pihak keluarga Wallace mengaku bahwa mereka sama sekali enggak diberi tahu tentang rencana pembuatan The End of the Tour. Mereka baru tahu tentang pembuatan film ini ketika pihak rumah produksi pertama kali mengumumkannya ke publik.
4. Jimi: All Is by My Side (2013)
Penggemar musik rok klasik mungkin enggak asing dengan musisi legendaris Jimi Hendrix. Sutradara John Ridley pernah menggarap biopik tentang Hendrix yang diberi judul Jimi: All Is by My Side. Film yang dibintangi oleh rapper Andre 3000 ini berkisah tentang awal karier dari Hendrix. Ternyata, ada alasannya mengapa Ridley mengangkat kisah tentang awal kariernya Hendrix.
Pihak keluarga Hendrix ternyata sama sekali enggak memberikan dukungan terhadap film tersebut. Mereka bahkan menolak untuk memberikan izin penggunaan lagunya Hendrix di Jimi: All Is by My Side. Alhasil, Ridley terpaksa memutar otak dengan mengangkat kisah awal kariernya Hendrix yang masih membawakan banyak lagu orang lain. Selain itu, kritikan datang dari Kathy Etchingham yang menganggap penggambaran hubungannya dengan Hendrix di film ini sama sekali enggak masuk akal.
5. Nina (2016)
Pemeran Gamora di Marvel Cinematic Universe (MCU), yaitu Zoe Saldana, juga pernah membintangi film biopik yang berjudul Nina. Film yang disutradarai oleh Cynthia Mort ini berkisah tentang seorang musisi Amerika Serikat bernama Nina Simone. Pemilihan Saldana sebagai Simone ternyata mendapatkan pertentangan dari anaknya sang musisi.
Menurut anaknya Simone, Saldana sama sekali enggak memiliki kemiripan fisik dengan ibunya. Apalagi, Saldana memiliki kulit yang jauh lebih terang dari kulitnya Simone. Saldana sampai harus menggunakan tata rias untuk membuat kulitnya terlihat lebih gelap, sehingga hal ini semakin menimbulkan kontroversi. Pada Agustus 2020, Saldana akhirnya mengungkapkan penyesalannya karena memaksakan dirinya memerankan Simone.
Bonus: Once Upon a Time in Hollywood (2019)
Dibandingkan kelima film di atas, Once Upon a Time in Hollywood sebenarnya bukanlah biopik. Film yang disutradarai oleh Quentin Tarantino ini menampilkan versi fiksi dari kejadian pembunuhan Sharon Tate. Walau karakter fiksi menjadi karakter utama di film ini, kalian juga bakal menemukan banyak karakter yang berdasarkan pada tokoh yang ada di dunia nyata, salah satunya adalah Bruce Lee.
Anaknya Lee, yaitu Shannon Lee, ternyata enggak terima dengan penggambaran ayahnya di Once Upon a Time in Hollywood. Shannon sampai membuat artikel khusus di salah satu media online yang menunjukkan kemarahannya kepada Tarantino. Shannon merasa muak dengan orang kulit putih di Hollywood yang menggambarkan Bruce Lee di film secara enggak akurat.
***
Itulah deretan film Hollywood biopik yang memancing amarah karena ceritanya dianggap menyimpang dari kenyataannya. Apakah kalian pernah menonton salah satu dari keenam biopik di atas?