Polka-Dot Man berhasil menjadi karakter yang mencuri perhatian di The Suicide Squad. Berikut deretan faktanya!
The Suicide Squad (2021) seharusnya tayang di bioskop pada 5 Agustus 2021. Namun karena sempat terjadi penutupan bioskop, penonton Indonesia baru bisa menyaksikan film tersebut di bioskop mulai 16 September 2021. Bagi yang tinggal di daerah yang bioskopnya telah dibuka, kalian sudah bisa menonton satu-satunya film DC Extended Universe (DCEU) 2021 di bioskop.
The Suicide Squad menampilkan banyak karakter yang belum pernah muncul di film-film sebelumnya, salah satunya adalah Polka-Dot Man. Selama ini, Polka-Dot Man sering disebut sebagai villain konyol di semesta komik DC. Namun di The Suicide Squad, Polka-Dot Man dibikin sebagai salah satu karakter penting dan memiliki kekuatan yang cukup mengintimidasi.
Supaya semakin kenal dengan Polka-Dot Man, yuk simak dulu karakter di film The Suicide Squad ini!
1. Bernama asli Abner Krill, karakter ini pertama kali muncul di komik Detective Comics #300 yang dirilis pada Februari 1962.
Karakter yang diciptakan oleh Bill Finger dan Sheldon Moldoff ini diceritakan muncul di awal kepopuleran Batman sebagai vigilante kota Gotham. Penjahat kelas teri bernama Abner membobol Spot Carpet Cleaning Company demi mendapatkan perhatiannya Batman dan Robin, serta mencari cara agar namanya dikenal luas oleh penjahat lainnya.
Dengan kostum bercorak polkadot, Abner memperkenalkan dirinya sebagai Mister Polka-Dot kepada Batman dan Robin. Walau terlihat konyol, corak polkadot yang ada di kostumnya Abner bisa berubah menjadi senjata, bahkan berubah menjadi sebuah piring raksasa yang digunakan untuk melarikan diri. Abner sempat berhenti menjadi kriminal selama bertahun-tahun, tetapi kembali lagi saat dia kehabisan uang. Nah, dari sinilah dia menggunakan nama Polka-Dot Man sebagai identitas villain-nya.
2. Polka-Dot Man pernah diceritakan tewas secara mengenaskan karena penutup lubang got.
Polka-Dot Man pernah bergabung dengan kelompok villain yang dipimpin oleh General Immortus. Dengan bantuan Profesor Milo, Immortus membuat para penjahat menjadi subjek penelitiannya. Sebagai ganti menjadi subjek penelitian, para penjahat mendapatkan peralatan serta kemampuan yang ditingkatkan.
Sayangnya, kelompoknya General Immortus menjadi berantakan karena pengkhianatannya Human Flame. Polka-Dot Man kemudian dikirim untuk menangkap Human Flame. Saat mengejar Human Flame, Polka-Dot Man terkena lemparan penutup lubang got hingga kepalanya hancur dan sang villain tewas seketika.
3. Corak polkadot yang ada di kostumnya merupakan berbagai teknologi canggih yang bisa berubah menjadi senjata.
Enggak diketahui apakah teknologi yang ada di kostumnya Polka-Dot Man merupakan buatannya sendiri atau hasil curian. Hebatnya, teknologinya sama sekali enggak aktif ketika melekat di kostum dalam bentuk polkadot. Namun begitu dicopot dari kostum, polkadotnya akan membesar dan berubah menjadi suatu alat untuk membantu aksinya Polka-Dot Man.
Polka-Dot Man bahkan punya cara sendiri agar teknologi yang ada di kostumnya enggak bisa diambil atau diperiksa. Polka-Dot Man memasang mekanisme penghancuran diri di setiap alatnya, sehingga alatnya langsung hancur setelah selesai digunakan. Namun, biaya pemeliharaan teknologi pada kostumnya begitu mahal. Polka-Dot Man bahkan enggak mampu melengkapi teknologi di kostumnya ketika dia mengalami kebangkrutan.
4. Sutradara The Suicide Squad pilih Polka-Dot Man sebagai pembuktian bahwa karakter konyol bisa hadir dengan latar belakang tragis.
James Gunn, sutradara The Suicide Squad, mengaku bahwa dia mencari di internet, siapakah karakter DC terbodoh sepanjang masa, dan ternyata keluarlah Polka-Dot Man. Dari situlah, Gunn memutuskan untuk membuat cerita yang tragis kepada karakter yang selama ini dianggap sebagai yang paling konyol. Gunn juga membuat Polka-Dot Man sebagai karakter yang menyedihkan dan depresif karena dianggap bodoh oleh banyak orang.
Pemeran Polka-Dot Man di The Suicide Squad, yaitu David Dastmalchian, menjelaskan bahwa karakternya telah menjalani banyak kesakitan, malu, dan kesendirian karena kondisinya. Hal itulah yang membuat Abner memilih melakukan tindakan kejahatan untuk bisa membalaskan dendamnya kepada dunia yang jahat dan enggak adil kepadanya.
5. Pemeran Polka-Dot Man ternyata pernah dihina dengan panggilan “polkadot” di masa kecilnya.
Setelah The Suicide Squad dirilis, David Dastmalchian mengungkapkan bahwa dia punya koneksi pribadi dengan Polka-Dot Man. Tanpa diketahui oleh sutradara James Gunn, Dastmalchian ternyata punya kondisi kulit yang disebut vitiligo. Kondisi tersebut mengikis pigmen kulitnya Dastmalchian, sehingga sang aktor memiliki bintik-bintik di tubuhnya.
Gara-gara kondisi kulitnya, Dastmalchian mengaku sering di-bully saat dia masih anak-anak. Saat Dastmalchian pergi berenang, dia sering dihina dengan panggilan polkadot, spot (bintik), atau Dalmatian. Itulah sebabnya, Dastmalchian merasa terkoneksi dengan Polka-Dot Man yang juga mengalami penghinaan semasa hidupnya.
***
Itulah deretan fakta Polka-Dot Man, villain konyol berkekuatan mengerikan di The Suicide Squad. Buat yang telah menonton filmnya, apakah kalian juga langsung bersimpatik dengan kisah villain DC ini?