Miles Morales ternyata terinspirasi dari aktor yang gagal mendapatkan peran Spider-Man, loh!
Miles Morales melakukan debut di layar lebar lewat film animasi yang berjudul Spider-Man: Into the Spider-Verse (2018). Into the Spider-Verse sukses besar dengan pendapatan 385 juta dolar (sekitar Rp5,7 triliun) dari bujet 90 juta dolar (sekitar Rp1,3 triliun). Film ini bahkan mendapatkan penghargaan “Best Animated Feature” di Oscar 2019.
Kesuksesan Into the Spider-Verse jelas membuat Sony Pictures percaya diri menggarap sekuelnya yang diberi judul Spider-Man: Across the Spider-Verse (2023). Jika film pertamanya memperlihatkan bagaimana karakter dari semesta lain datang ke semestanya Miles, sekuelnya memperlihatkan bagaimana Miles pergi menjelajah semesta lain. Lewat film ini, terungkaplah bahwa Miles merupakan anomali pertama di dunia Spider-People.
Nah, biar semakin kenal dengan Miles Morales selama menonton Spider-Man: Across the Spider-Verse, yuk, simak fakta karakter ini!
Fakta Miles Morales di Spider-Man: Across the Spider-Verse
1. Bernama lengkap Miles Gonzalo Morales, superhero ini pertama kali muncul di komik Ultimate Fallout #4 yang dirilis pada Agustus 2011.
Karakter yang diciptakan oleh Brian Michael Bendis dan Sara Pichelli ini di komiknya memang diceritakan sebagai Spider-Man kedua setelah kematian Peter Parker di semesta Ultimate atau Earth-1610. Saat pertama kali muncul di komiknya, Miles diceritakan sebagai anak berusia 13 tahun dari ayah keturunan Afrika-Amerika bernama Jefferson Davis dan ibu keturunan Puerto Riko bernama Rio Morales.
2. Miles menggunakan nama belakang ibunya karena ayahnya ingin lepas dari bayang-bayang masa lalunya.
Lumrahnya di keluarga Amerika Serikat, nama belakang seorang anak biasanya mengikuti nama belakang ayahnya. Jefferson memiliki nama belakang Davis, lantas mengapa Miles menggunakan nama belakang Morales mengikuti nama belakang ibunya?
Jefferson sengaja mencantumkan Morales pada nama belakangnya Miles karena tidak ingin anaknya memiliki nama yang sama dengan kakeknya yang kejam. Jefferson menganggap nama Davis menanggung banyak beban masa lalu. Pada akhirnya, Jefferson juga mengubah nama belakangnya secara legal menjadi Morales.
3. Penciptaan karakter Miles terinspirasi dari mantan presiden Barack Obama dan aktor Donald Glover.
Konsep Spider-Man kulit hitam pertama kali dibahas oleh Marvel Comics sejak beberapa bulan sebelum Obama diangkat menjadi presiden Amerika Serikat pada 2008. Dari sejarah besar yang diukir Obama, Axel Alonso, Editor-in-Chief Marvel Comics yang menjabat pada saat itu, menjelaskan bahwa Marvel Comics perlu melakukan terobosan besar terhadap salah satu karakter ikonis mereka.
Untuk penampilan fisik Miles, penciptanya mengakui bahwa dia dan rekannya terinspirasi dari Donald Glover. Pada 2010, Glover sempat membuat kampanye di Twitter yang meminta dukungan penggemar agar dirinya bisa memerankan Spider-Man di The Amazing Spider-Man (2012). Seperti yang kita tahu, Peter Parker akhirnya diperankan oleh Andrew Garfield di film tersebut.
Gagal mendapatkan peran Spider-Man, Glover malah membuat lelucon tentang kampanyenya di serial yang dibintanginya pada saat itu, yaitu Community. Di salah satu episode, Glover tampil dengan piama Spider-Man, seperti yang bisa kamu lihat pada gambar di atas. Nah, penampilan Glover dengan piama itulah yang menginspirasi Bendis dan Pichelli dalam menggambarkan Miles.
4. Di komik, Miles mendapatkan kekuatan lewat gigitan laba-laba yang tidak sengaja terbawa oleh pamannya.
Di Spider-Man: Into the Spider-Verse, Miles digigit laba-laba saat sang paman mengajaknya membuat grafiti di lokasi tersembunyi. Namun di komik, proses tergigitnya Miles ternyata sedikit berbeda. Salah satu ilmuwan Oscorp, yaitu Dr. Conrad Markus, menggunakan darah Peter Parker untuk menemukan formula yang dapat menciptakan Spider-Man. Lalu, Aaron Davis atau Prowler mencuri formula tersebut. Seperti yang kita tahu, Aaron merupakan pamannya Miles.
Saat proses pencurian, salah satu laba-laba yang diciptakan Dr. Conrad menyelinap ke tasnya Prowler. Laba-laba tersebut akhirnya terbawa ke tempat tinggalnya dan menggigit Miles yang sedang berkunjung ke rumahnya Prowler. Setelah mendapatkan kekuatannya, Miles enggak memberi tahu orang tuanya karena ayahnya tidak percaya kepada superhero.
5. Miles mendapatkan kekuatan tambahan yang tidak dimiliki oleh Peter Parker.
Miles mendapatkan berbagai kekuatan yang sama seperti Peter setelah digigit laba-laba, di antaranya kekuatan, kecepatan, stamina, daya tahan, kelincahan, keseimbangan, dan refleks yang melebihi manusia biasa. Selain itu, Miles juga mampu menempel pada berbagai permukaan serta mendapatkan Spider-Sense.
Enggak hanya mendapatkan kekuatan yang sama dengan Peter, Miles bahkan memiliki beberapa kelebihan yang enggak dimiliki oleh Peter. Kelebihan yang dimiliki Miles, di antaranya bisa membuat dirinya tembus pandang dan memiliki Venom Blast. Kabarnya, Miles memiliki potensi hidup abadi karena formula yang diciptakan oleh Dr. Conrad.
6. Nama Miles hampir disebutkan di Spider-Man: Homecoming (2017).
Gagal jadi Peter Parker di The Amazing Spider-Man, Donald Glover akhirnya muncul di Spider-Man: Homecoming sebagai Aaron Davis. Pada adegan kemunculannya, Aaron diinterogasi oleh Spider-Man dan menyebutkan bahwa dia memiliki keponakan yang tidak disebutkan namanya. Penggemar Spider-Man pastinya langsung tahu siapa keponakan yang dimaksud oleh Aaron di Homecoming.
Ternyata, nama Miles hampir disebutkan di Spider-Man: Homecoming, loh! Sebenarnya, sutradara telah merekam sebuah adegan yang memperlihatkan Aaron sedang menelepon dan berkata, “Saya minta maaf, Miles.” Sayangnya, adegan tersebut dihapus dan enggak jadi ditayangkan di hasil akhir filmnya. Buat yang penasaran, kalian bisa melihat adegannya pada video di atas. Dengan adanya adegan ini, Miles dipastikan ada di Marvel Cinematic Universe (MCU).
***
Itulah deretan fakta seputar Miles Morales, Spider-Man yang comeback dan dianggap sebagai anomali di Spider-Man: Across the Spider-Verse. Siapa yang kini menjadikan Miles sebagai Spider-Man favorit dan berharap karakter ini bakal muncul dalam versi live action-nya?