Menjelang Bulan Film Nasional yang dirayakan setiap Maret, ada kabar gembira di jagat film dari Berlin, Jerman. Film Sekala Niskala yang disutradarai oleh Kamila Andini meraih penghargaan sebagai “Film Terbaik” dalam Berlin Film Festival atau Berlinale (24/2). Tentunya, ini adalah salah satu prestasi yang membanggakan. Pasalnya, belum pernah ada film Indonesia yang berhasil menang di festival film tersebut.
Baca juga 5 Film Lokal yang Mendunia tapi Dilarang di Indonesia
Film yang ceritanya berbasis tradisi lokal ini sudah berkeliling dunia sejak akhir 2017 lewat beragam festival bergengsi. Pada 2018 ini, akhirnya Sekala Niskala pulang ke Tanah Air dan siap ditonton para pencinta film Indonesia.
Yuk, simak beberapa fakta menarik yang bikin film ini penasaran buat ditonton.
1. Film Panjang Kedua dari Sutradara Cewek Berbakat
Sebuah kiriman dibagikan oleh Kamila Andini (@kamilandini) pada
Nama Kamila Andini mulai dikenal dalam dunia perfilman sejak dia ngerilis film The Mirror Never Lies (2011). Film panjang pertamanya tersebut bikin dirinya dapat anugerah “Sutradara Pendatang baru Terbaik” di ajang Festival Film Indonesia 2011. Sebelumnya, sutradara muda ini telah menghasilkan karya-karya berupa dokumenter juga film pendek.
Karya Sekala Niskala membuat Kamila menghabiskan lebih dari lima tahun untuk merealisasikannya. Sejak awal, Kamila ingin memberikan sesuatu untuk Bali layaknya sebuah persembahan kepada tempat yang budayanya sangat dihargai.
2. Kental dengan Kebudayaan Bali
Ide film ini berangkat dari tradisi dan kepercayaan yang ada di masyarakat Bali. “Sekala” dan “Niskala” punya makna: kehidupan yang mempercayai dua hal dengan seimbang. Secara filososfis, keduanya berarti yang terlihat (Sekala) dan yang enggak terlihat (Niskala).
Ditambah, kekentalan unsur Bali dalam film ini semakin diperkuat. Misalnya, keseluruhan adegan yang berlatar di Bali dan dialog berbahasa Bali. Menariknya, film ini diperankan oleh para seniman asal Pulau Dewata tersebut. Makin terlihat atmosfer Balinya, ‘kan?
3. Akting Menawan dari Sineas Muda
Tokoh utama dari film ini adalah sepasang kembar laki-laki dan perempuan atau buncing menurut Bahasa Bali. Mereka adalah Thaly Kasih (Tantri) dan Gus Sena (Tantra). Meskipun keduanya adalah bintang baru, akting mereka terlihat menawan sepanjang film.
Uniknya, enggak cuma bakat akting yang bikin penonton terpukau. Keduanya juga mampu membius penonton dengan kelenturan dalam tari yang koreografinya dibuat oleh Ida Ayu Wayan Arya Satyani sang seniman. Tentunya, hal itu bikin perasaan penonton makin hanyut dalam cerita.
4. Penuh Simbolisme yang Unik
Film ini berkisah tentang anak-anak yang memaknai kehilangan. Tokoh Tantra yang sakit bikin kembarannya, Tantri mengalami kedukaan. Hal ini divisualisasikan dengan tari-tarian dan pertunjukan yang artistik serta apik.
Ditambah, adanya unsur kesenian dan keindahan alam Bali nan magis yang mengiringi narasi film Sekala Niskala. Semuanya membentuk harmoni yang bisa ngobrak-abrik perasaan penonton. Udah pasti, bikin film ini terlihat cerdas dan brilian.
5. Diapresiasi oleh Festival-festival Bergengsi
Sebuah kiriman dibagikan oleh Kamila Andini (@kamilandini) pada
Selain meraih predikat “Film Panjang Terbaik” di Berlinale, Sekala Niskala juga berhasil memikat pencinta film di berbagai belahan dunia. Film yang rilis pertama kali dalam ajang Toronto International Film Festival 2017 ini turut pula berkompetisi dalam program "Platform" yang bergengsi di ajang tersebut.
Enggak hanya itu, karya Kamila Andini ini juga telah meraih Grand Prix di Tokyo FILMeX 2017, Film Remaja Terbaik di Asia Pacific Screen Awards 2017, dan Golden Hanoman Award di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2017. Penghargaan tersebut pastinya bukan asal-asalan, melainkan karena Sekala Niskala yang keren.
6. Proses Film yang Enggak Sebentar
Sebuah kiriman dibagikan oleh SEKALA NISKALA (@theseenandunseen) pada
Penggarapan dari Sekala Niskala melalui proses yang panjang. Yap, mencapai lima tahun! Tentunya, ini bukan proses yang mudah. Film ini pun bisa disaksikan oleh masyarakat Tanah Air. Sekala Niskala mendapat dukungan dari berbagai organisasi dari beberapa negara, antara lain Hubert Bals Fund, Asia Pacific Screen Awards Children's Film Fund, Cinefondation La Residence, dan Doha Film Institute.
Enggak mengherankan kalau film ini dapat hasil yang sepadan. Soalnya, perjalanannya yang enggak sebentar bikin film ini unik dan layak tonton. Tentunya, film ini jadi langka dan wajib disaksikan para pencinta film Indonesia.
***
Nah, itulah fakta menarik dari film Sekala Niskala. Film ini mulai diputar serentak di layar-layar bioskop Indonesia pada 8 Maret 2018. Yuk, tonton filmnya dan beri ruang apresiasi pada karya berkualitas di jagat film Indonesia. Festival film di luar negeri aja ngasih penghargaan, masa lo enggak, sih?