Daripada Ruwet Sendiri, Ini Teori dan Misteri Tentang Don’t Worry Darling serta Jawabannya

Terlepas dari kisruh soal pembuatan film yang kebanyakan bersumber dari rumor pertengkaran Florence Plugh selaku pemeran utama dan Olivia Wilde selaku pemain pembantu dan sutradara, Don’t Worry Darling adalah kisah thriller-fantasy-utopia yang cukup menarik untuk diikuti.

Secara umum, ini bukan film yang bombastis. Ratingnya pun enggak terlalu tinggi karena ada beberapa hal janggal yang merusak premis. Namun, harus diakui bahwa ia cukup laris dan mendulang keuntungan hingga USD 72 miliar di seluruh dunia sejauh ini.

Don’t Worry Darling awalnya memberikan sajian kisah rumah tangga 1950-an yang bubbly dan ideal. Enggak dijelaskan kapan dan di mana masa ketika kejadian ini berlangsung. Intinya, film ini menyajikan premis tentang kehidupan rumah tangga ideal di kota Victory. Semuanya bertindak necis; laki-laki pergi bekerja dan perempuan menjadi pengurus rumah yang bahagia. Namun, apakah sesederhana itu?

Kota Victory, nyatanya menyimpan hal yang lebih kelam daripada itu. Sebuah rahasia yang jika terbuka akan memorak-porandakan mimpi para manusia di dalamnya, utamanya para laki-laki. Ada plot twist yang mengejutkan dan banyaknya “petunjuk” aneh, tentu menimbulkan banyak pertanyaan bagi siapa saja, baik yang sudah menonton atau pun baru membaca resensinya.

Nah, apa saja hal yang membingungkan dari Don’t Worry Darling dan seperti apa penjelasannya? Ini dia.

Victory itu apa?

Awalnya, kita melihat Victory sebagai sebuah kota utopis yang cantik. Namun, lama-kelamaan, seiring dengan sadarnya Alice bahwa banyak hal yang salah di sekitarnya, kita jadi tahu bahwa Victory adalah kota simulasi buatan Frank.

Kota ini dibuat untuk memenuhi mimpi ideal, terutama milik para laki-laki, untuk bisa hidup sebagai breadwinner, memiliki istri penurut di rumah, mobil dan rumah mewah, serta gaya hidup kelas atas khas 50-an. Pertanyaannya, Victory itu simulasi komputer atau simulasi fisik?

Film ini enggak secara tegas memberikan garis semacam apa yang memisahkan antara kenyataan dan virtual reality. Namun, dilihat dari adegan saat Alice dibuat enggak sadar oleh Jack di dunia nyata, dan diberikan semacam alat mata khusus, besar kemungkinan semua hal bersifat fisik itu enggak benar-benar ada.

Semuanya terhubung di dalam jaringan Victory. Para pengguna saling bertautan di dalam satu dunia saat mereka menggunakan alat mata tersebut. Seperti main gim real-life simulation, bukan? 

Jika semuanya hanya permainan, untuk apa ada penjaga?

Via Istimewa

Setiap kali Alice mulai mengingat siapa dirinya, selalu ada “orang-orang Frank” yang mengejarnya. Orang-orang ini bahkan memberikan kejutan listrik untuk membuat Alice melupakan siapa dirinya. 

Setelah Alice membunuh Jack, orang-orang berseragam merah ini pun kemudian mengejarnya sampai Headquarter. Kalau itu semua hanya ada di dalam program yang terhubung ke jaringan otak, lantas untuk apa ada pengejaran bersifat fisik.

Besar kemungkinan orang-orang itu adalah program virtual semata yang dibuat khusus untuk menjadi penjaga agar orang-orang tetap stay di dalam program. Mereka enggak ada secara fisik, melainkan mungkin semacam Agen Smith, program yang diharuskan menjaga manusia dalam film Matrix untuk enggak kunjung sadar. 

Atau, bisa saja mereka itu adalah manusia betulan di dunia nyata yang bekerja buat Frank. Mereka memasukkan kesadaran ke dalam program, kemudian menjaga agar semua hal tetap pada jalannya dan enggak ada pelanggaran ketentuan di dalam program atau hal-hal yang menyebabkan bug.

Apakah keberadaan Headquarter itu nyata?

Dalam dunia Victory, Headquarter nampak seperti gerbang menuju dunia luar. Namun, setelah menonton adegan kehidupan nyata Alice, kita akan meragukan hal itu. Headquarter bisa saja enggak benar-benar ada. 

Jika Victory diibaratkan sebagai program komputer yang sangat canggih, ia hanyalah tombol Exit. Saat “pemain” di dalamnya menyentuh Headquarter, seperti ketika kamu menyentuh tombol Exit pada gim, kamu akan kembali di dunia nyata.

Dalam kasus Alice, besar kemungkinan setelah ia menyentuh kaca di Headquarter, kesadarannya kembali ke dunia nyata. Ia sudah menemukan tombol Exit yang selama ini disembunyikan oleh Frank dan pemain lain di dalam Victory.

Mengapa mereka berada di tahun 50-60an?

Via Istimewa

Enggak ada jawaban resmi mengenai kenapa film ini memilih nuansa tahun 50-60an yang notabene lebih tradisional dibandingkan masa kini. Padahal, jelas di dunia nyata, mereka semua hidup pada zaman Internet (dibuktikan dari Jack yang bermain komputer dan canggihnya program Victory).

Namun, jika ingin menggunakan teori cocoklogi, dekade-dekade ini mungkin pas untuk mendukung keinginan para suami agar memiliki istri yang penurut. Soalnya, dekade-dekade itu cukup mendukung peran penuh suami sebagai breadwinner dan para istri yang ada di rumah. Pasangan-pasangan kaya juga kerap menghabiskan waktu hanya untuk menonton musik, makan malam, dan berenang. 

Besar kemungkinan, jika dihadapkan pada nuansa masa kini, keinginan para suami untuk memiliki istri yang di rumah dan enggak mempertanyakan banyak hal akan sulit tercapai. Dari Internet, bisa saja timbul kecurigaan para istri. Nuansa dekade 50-60an yang minim Internet mungkin dianggap ideal untuk membuat para istri enggak mempertanyakan banyak hal dan kepo tentang banyak hal.

Apa pesawat yang dilihat oleh Alice?

Via Istimewa

Semua kecurigaan Alice berawal dari jatuhnya pesawat. Alice, yang di dunia nyata adalah dokter, mungkin memiliki respons otomatis untuk menjadi penolong saat melihat bahaya. 

Namun, kalau memang Frank ingin menjaga agar semua orang, terutama Alice, enggak menyadari virtual reality ini, untuk apa ada pesawat jatuh?

Ada beberapa teori terkait hal tersebut. Pertama, teori bahwa pesawat itu adalah bug. Frank mungkin enggak menyangka kalau ada gangguan semacam itu.

Kedua, pesawat bisa saja awalnya diniatkan sebagai ancaman. Seperti yang kita tahu, para istri enggak pernah pergi. Mungkin, jatuhnya pesawat diharapkan menimbulkan ketakutan bagi mereka untuk keluar dari Victory, sehingga enggak ada para istri yang kepo kemudian berlari ke gurun, mendekati Headquarter.

Ketiga, itu berkaitan dengan pesawat mainan anak Margaret yang warnanya serupa. Memori dan perasaan para karakter di Victory berkaitan oleh program yang dibuat Frank, sehingga bisa saja apa yang menjadi keresahan Margaret, nampak di tempat orang lain sebagai sebuah kecelakaan pesawat (menunjukkan bahwa ada yang tidak baik-baik saja).

Kalau menurutmu, mengapa adegan pesawat jatuh itu harus ada?

Ke mana para suami pergi?

Setiap pagi, para suami pergi bekerja seperti gambaran kehidupan ideal dekade 50-60an. Sang istri, menunggu di area perumahan sambil bergosip, makan, memasak, dan sebagainya.

Kita tahu bahwa Victory adalah virtual reality. Lalu, apa yang sebetulnya dilakukan para pria?

Para laki-laki ini sadar bahwa Victory bukan dunia nyata, terutama Jack. Awalnya, Jack-lah yang membuat Alice enggak sadar diri karena sakit hati akan kesibukan Alice sebagai dokter dan penolakannya untuk bercinta karena lelah. Jack yang pengangguran merasa harga dirinya hilang, memasukkan Alice yang enggak sadar diri ke dalam program lewat alat khusus.

Menjelang akhir film, kita akan melihat adegan di mana Jack terbangun, sementara Alice tertidur dengan alat khusus di matanya. Jack memberikan infus kepada Alice, kemudian masuk lagi ke realitas virtual.

Saat para suami pergi, kemungkinan mereka pergi ke dunia nyata. Entah mereka bekerja betulan, entah membereskan rumah di dunia nyata, atau mungkin mereka juga mengurus fisik para perempuan di dunia nyata agar tetap hidup dan tetap bersih.

Di dunia nyata, mungkin mereka memberikan infus makanan, memandikan, atau hal lainnya, membuat para istri menjadi boneka mainan mereka. Bernyawa, tetapi tak sadar diri. Mengerikan, bukan?

Mengapa Margaret bunuh diri? Apakah ia betul-betul mati?

Via Istimewa

Selain pesawat jatuh, kejadian matinya anak Margaret setelah dibawa pergi ke gurun juga merupakan trigger mengapa Alice mulai curiga terhadap kenyataan virtual ini.

Margaret sendiri bunuh diri kemungkinan karena mengalami hal yang sama dengan Alice. Ia mungkin tahu apa yang terjadi di balik semua ini. Berbeda dengan Alice, ia seolah dijauhi terlebih dahulu, membuatnya tertekan. Karena enggak kuat menerima kenyataan, ia pun memilih untuk menghilangkan nyawanya.

Namun, kita enggak tahu apakah di dunia nyata Margaret mati atau enggak. Bunny pernah bilang ke Alice bahwa jika seorang pria mati di Victory, ia juga akan mati di dunia nyatanya. Alasannya, mungkin karena program ini dibuat Frank yang memang dasarnya misoginis. Atau, karena adanya perbedaan kesadaran antara laki-laki dan perfuman.

Para laki-laki sadar bahwa Victory enggak nyata, sementara para perempuan (kecuali Bunny), enggak sadar akan hal itu. Jadi, saat para laki-laki yang sadar akan virtual reality ini mati, mereka juga akan mati di dunia nyata karena mereka secara sadar membawa diri mereka ke sana.

Apa maksud dari adegan Dancing Girls?

Via Istimewa

Setiap kali Alice mengingat kenyataan atau menyentuh Headquarter, ia selalu dihadapkan pada pemandangan perempuan-perempuan menari dalam balutan baju dan dandanan 50-an, membentuk lingkaran serupa mata. Mengapa harus mereka?

Victory didasarkan pada kehidupan lawas. Barangkali, adegan para perempuan menari itu adalah salah satu jenis program dasar hipnotis yang membentuk kehidupan Victory. Ia adalah batas antara dunia virtual dan kenyataan. Maka, setiap saat  seseorang sadar dari Victory, mereka akan melihat hal tersebut.

Mengapa Shelley membunuh Frank?

Via Istimewa

Di dalam Victory, Shelley adalah istri Frank, perempuan yang tahu tentang semuanya. Namun, mengapa ia malah membunuh Frank setelah tahu kalau Alice kabur? Apakah ia berniat membantu Alice?

Bisa iya, bisa enggak. Mungkin Shelley berniat untuk mengakhiri semuanya karena ia enggak tahan dengan cara Frank. Namun, ada satu teori lain.

Dengan kaburnya Alice, Shelley mungkin merasa bahwa Frank enggak becus mengatur program. Ia pun membunuh Frank dan mungkin akan menjadi “penguasa baru” dari Victory, lalu membuat environment yang lebih sempurna dari Victory sehingga hal-hal semacam ini enggak kejadian lagi. Atau malah, Shelley mau membuat dunia kebalikan? Entahlah.

Mengapa telur Alice kosong?

Via Istimewa

Pada suatu siang, Alice berniat untuk membuat telur. Mengejutkannya, semua telur yang ia beli rupanya kosong. Betul-betul enggak ada isinya.

Ada yang mengatakan bahwa ini merupakan galat pada realitas virtual. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa telur itu kosong karena sebelumnya enggak dipersiapkan. Alice mengubah rencana masaknya sehingga membuat telur itu enggak diisi dengan sempurna oleh programmer.

Apakah Jack mencintai Alice?

Via Istimewa

Tentu ada perbedaan antara terobsesi dan mencintai. Frank dan Dr. Collins mungkin adalah setan penghasut, tetapi Jack jelas adalah manusia yang jahat, begitu pula mungkin para suami lain yang istri-istrinya enggak mengetahui kenyataan.

Kita bisa melihat bahwa yang bermasalah dalam hubungan nyata bukanlah Alice, tetapi Jack. Alice enggak pernah menyakiti Jack. Alice hanya menolak bermesraan karena ia terlalu lelah bekerja. Jack, merasa harga dirinya terlukai karena hal itu.

Jack membuat Alice enggak sadar, memasukkannya ke dalam program, bahkan mengunci tubuh Alice di dalam kamar dengan tiga grendel pintu, supaya Alice enggak bisa keluar dan enggak ada orang yang dapat menemukan mereka. Ini adalah penyiksaan yang sangat jahat, membuktikan Jack enggak mencintai. Ia terobsesi untuk menguasai Alice.

Mengerikannya, Alice mungkin bukan satu-satunya korban. Alice mungkin hanya satu dari sekian banyak perempuan yang kebebasannya direnggut tanpa konsensus.

*** 

Don’t Worry Darling adalah tipe film yang setelah kamu tonton, justru malah bikin kamu semakin bingung dan bertanya-tanya. Buat kamu yang sudah pernah menonton, mungkin kamu bisa menonton ulang untuk menemukan berbagai petunjuk atas pertanyaanmu. Buat kamu yang belum nonton, sebaiknya tonton di bioskop karena film ini bakal lebih greget kalau kamu tonton betulan.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.