Thor: Love and Thunder (2022) menampilkan Gorr the God Butcher sebagai villain utamanya. Karakter tersebut diperankan oleh salah satu aktor Hollywood terbaik, yaitu Christian Bale. Love and Thunder memang kurang memuaskan kritikus dan penggemar. Namun, penampilan Bale menjadi salah satu nilai plus dari film ini.
Seperti yang kita tahu, semua film Marvel Cinematic Universe (MCU) menggunakan efek visual yang sangat banyak. Enggak heran proses syuting film MCU, termasuk Love and Thunder, pasti mengandalkan green screen atau blue screen. Para aktor tentunya harus menggunakan imajinasinya ketika berakting di depan green screen. Enggak disangka, Bale menganggap proses syuting Love and Thunder terasa monoton karena penggunaan green screen.
Dilansir GQ, Bale berkata, “Itu (akting depan green screen saat syuting Love and Thunder) pertama kali saya melakukannya. Maksudku, definisi proses tersebut adalah monoton. Kami punya kru bagus. Kami punya aktor lain yang jauh lebih berpengalaman dari saya. Bisakah saya membedakan satu hari dari hari berikutnya (proses syuting)? Sama sekali tidak. Saya enggak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya bahkan tidak bisa membedakan satu tahap dari tahap berikutnya.”
Setelah Love and Thunder dirilis, Bale semakin banyak menceritakan pengalamannya membintangi film tersebut. Sebelumnya, Bale pernah mengungkapkan bahwa dia sempat melakukan syuting adegan sadis untuk Love and Thunder. Namun seperti yang bisa diduga, adegan tersebut dipotong dari hasil akhir filmnya. Walau adegannya enggak lolos, Bale tetap merasa senang karena dia punya pengalaman membuat adegan tersebut.
Apakah kamu berharap jika Christian Bale bisa kembali lagi ke MCU setelah penampilannya di Thor: Love and Thunder? Jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!