Pada awal masa perfilman, wanita kerap sulit masuk ke dunia yang dipenuhi dengan laki-laki ini. Nampaknya hal ini masih dirasakan oleh Sigourney Weaver. Pemeran Dr. Grace Augustine yang sekarang masih melakukan produksi untuk sekuel film Avatar ini mengatakan kalau di lokasi syuting, sangat jarang terlihat sosok hawa.
Keragaman masih menjadi hal yang disoroti pada dunia Hollywood. Banyak yang sudah menyerukan insan perfilman Hollywood untuk lebih memperhatikan hal ini, termasuk Weaver.
“Gue lagi bekerja sama dengan Cameron (James Cameron) dan krunya untuk proyek Avatar 2 dan Avatar 3. Gue melihat banyak anak muda yang terlibat, dan ini bagus. Tapi salah satu hal yang bikin gue frustasi adalah kurangnya program latihan untuk memberikan diversitas kepada perkumpulan kru dan pemeran. Kalaupun segenap kru ingin memberikan warna berbeda di industri ini, dengan mengontrak lebih banyak perempuan, kaum minoritas, hal ini nampaknya belum menjadi prioritas utama”
Kalau dipikir, kemungkinan James Cameron lebih nyaman bekerja dengan kru yang sudah sering dengannya. Dengan alasan kepercayaan dan kemampuan yang sudah enggak diragukan, Cameron jarang mengontrak kru baru pada levelan atas.
Seperti yang disebut oleh Weaver ke THR, perlu dilakukan perubahan agar generasi baru yang bisa memberi warna baru ikut masuk di industri Hollywood. Sehingga, 20 tahun mendatang, ketika sutradara ingin memasukkan kru kepercayaannya, lokasi syuting akan berisi orang-orang dari latar belakang yang berbeda.
Sigourney Weaver enggak bersikap terlalu kritis kepada Cameron. Duet ini sudah bekerja sama sebelumnya dan nampaknya hubungan mereka baik-baik saja. Tapi karena isu ini dianggap penting, aktris berusia 69 tahun ini enggak ragu untuk menyuarakan pendapatnya.
Avatar 2 rencananya akan rilis pada bulan Desember tahun depan. Kalau menurut lo, apakah pendapat Sigourney Weaver benar? Kasih tau isi pikiran lo di bawah, ya!