Black Widow atau Natasha Romanoff telah ada di Marvel Cinematic Universe (MCU) selama 11 tahun, tepatnya sejak kemunculannya di Iron Man 2 (2010). Namun, superhero tersebut baru mendapatkan film solonya di tahun ini. Padahal, Natasha telah diceritakan tewas di Avengers: Endgame (2019) demi bisa mendapatkan Soul Stone.
Kematian karakter di MCU enggak langsung membuat karakter tersebut jadi terlupakan. Buktinya, Natasha baru mendapatkan film solo setelah kematiannya. Namun perlu kalian ingat, film Black Widow sebenarnya mengambil latar waktu setelah kejadian di Captain America: Civil War (2016). Marvel Studios akhirnya mengungkapkan alasan mengapa film ini mengambil latar waktu setelah Civil War.
Lewat wawancara di kanal YouTube Entertainment Weekly, presiden Marvel Studios, yaitu Kevin Feige, mengungkapkan alasannya, “Ada momen yang sangat spesifik di Civil War ketika Natasha melakukan percakapan dengan Tony Stark. Lalu, ada momen sangat spesifik di Avengers: Infinity War (2018) yang mana Natasha muncul di Edinburgh bersama Sam Wilson dan Steve Rogers.”
“Latar waktu Black Widow terjadi setelah Civil War dan sebelum Infinity War. Jadi, film ini bakal mengisi celah di antara kedua film tersebut dengan memperlihatkan apa yang dilakukan Natasha selama waktu itu dan juga memperlihatkan aspek penting lain dalam hidup Natasha. Aspek inilah yang berperan penting dalam membentuk pemikiran Natasha tentang keluarga, mengapa dia skeptis dengan keluarga, dan mengapa Avengers menjadi keluarga yang ideal untuk Natasha,” lanjut Feige.
Apakah kalian setuju dengan pemilihan latar waktu Black Widow? Sayangnya, masih belum diketahui kapan jadwal tayang film ini di Indonesia karena kembali dilakukan penutupan bioskop akibat pandemi. Lalu, jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!