Industri perfilman memang menjadi salah satu sektor kreatif yang paling terdampak ketika pandemi virus Corona alias COVID-19 melanda sejumlah negara. Kini, banyak lembaga perfilman yang tengah menyusun protokol kesehatan agar tetap bisa produktif di tengah pandemi Corona, termasuk Hollywood. Salah satu hal yang dibahas dalam protokol tersebut adalah produksi adegan yang melibatkan kontak fisik antara aktornya, seperti adegan seks.
Dilansir The Sun, asosiasi perdagangan editor film Hollywood telah menyusun protokol syuting di tengah pandemi virus Corona. Dalam salah satu poinnya, ada yang menyebutkan bahwa adegan seks atau yang melibatkan kontak fisik secara dekat harus ditulis ulang, dihapus, atau diberikan efek visual CGI. Hal ini tentunya dilakukan untuk mencegah penularan virus Corona antara para pemainnya selama proses syuting berlangsung.
Selain adegan seks, dalam protokol tersebut juga dibahas bahwa seluruh pihak yang terlibat dalam produksi suatu film harus selalu menggunakan masker selama di lokasi. Lalu, seluruh pihak yang terlibat juga diwajibkan menjalani tes COVID-19 serta selalu mencuci tangan. Peraturan ini dibuat setelah pemerintah California memberikan lampu hijau untuk membuka kembali industri perfilman Hollywood pada 12 Juni.
Sebenarnya, Hollywood bukan menjadi satu-satunya industri perfilman di dunia yang membuat prosedur kesehatan terkait syuting adegan seks selama pandemi. Industri perfilman di Jerman mengharuskan para aktor yang akan terlibat dalam adegan dengan jarak kurang dari 1,5 meter untuk dikarantina terlebih dahulu. Selain itu, Seluruh pihak yang berada di lokasi syuting juga harus melakukan tes COVID-19 secara berkala.
Setelah terhambat selama kurang-lebih tiga bulan, industri perfilman memang tengah menyesuaikan diri di tengah pandemi Corona. Sejumlah protokol kesehatan tengah disusun oleh lembaga perfilman di tiap-tiap negara agar produksi film dapat tetap berjalan di tengah kondisi tersebut. Harapannya, industri perfilman dapat kembali berjalan kembali dan menghibur kita semua.
Nah, apakah menurut kalian penggunaan CGI untuk adegan seks di film Hollywood tersebut tepat untuk dilakukan? Lalu, akan seperti apa kira-kira jika hal tersebut benar diterapkan? Share pendapat kalian di bawah dan ikuti terus KINCIR buat kabar terbaru seputar film lainnya, ya!