Sempat absen di Thor: Ragnarok (2017), Jane Foster akhirnya comeback lagi ke Marvel Cinematic Universe (MCU) lewat Thor: Love and Thunder. Enggak tanggung-tanggung, Jane comeback dengan menggunakan identitas barunya, yaitu Mighty Thor. Yap, dia dianggap worthy untuk memegang Mjolnir sehingga dia bisa mendapatkan kekuatan yang sama seperti Thor.
Walau bertransformasi menjadi superhero, di sisi lain Jane mengalami kisah yang cukup menyedihkan karena menderita kanker stadium 4. Itulah sebabnya, Jane pergi ke New Asgard untuk mencari tahu apakah Mjolnir dapat memberikannya kesembuhan atau enggak. Dari situlah, Jane dianggap worthy dan menjelma menjadi Mighty Thor.
Buat kamu yang belum tahu, kisah Jane yang mengalami kanker sebelum dianggap worthy untuk memegang Mjolnir memang akurat dengan komiknya. Nah, belum lama ini, penulis naskah Love and Thunder, yaitu Jennifer Kaytin Robinson, mengungkapkan bahwa adegan Jane sedang menjalani kemoterapi seharusnya dibuat menjadi adegan pertama di filmnya.
Dilansir Variety, Robinson berkata, “Saya tidak tahu apakah saya diizinkan untuk mengatakan ini, tetapi saya pikir sudah enggak apa-apa. Pada naskah aslinya, adegan Jane Foster menjalani kemoterapi seharusnya ditampilkan sebelum logo Marvel Studios muncul. Adegan tersebut selalu menjadi bagian yang mengharukan, namun pada akhirnya adegan pembukanya menjadi asal-usul Gorr dan saya pikir itu luar biasa. Yang jelas, kankernya Jane enggak akan pernah menjadi momen yang menyenangkan.”
Kamu yang sudah nonton Thor: Love and Thunder pastinya tahu bahwa adegan pertamanya Jane baru muncul setelah Thor berhasil menyelamatkan salah satu planet. Menurut kamu, apakah Thor: Love and Thunder lebih baik dibuka dengan adegannya Jane atau adegannya Gorr sudah yang terbaik? Jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!