Ada begitu banyak cerita dan karakter di dunia Middle Earth ala J.R.R. Tolkien. Belum habis menelan kisah-kisah epik melawan Mordor dan Sauron dalam trilogi The Lord of the Rings dan prekuelnya, trilogi The Hobbit, dalam layar lebar, kini Ringers (salah satu sebutan penggemar karya-karya Tolkien), akan semakin dikenyangkan.
The Lord of the Rings: The Rings of Power tayang di Amazon pada 2 September 2022. Serial ini sedikit mengeksplorasi buku The Silmarillion dengan pendekatan yang berbeda.
Sambil menonton prekuel yang menyorot dunia pada second age ini, tentu bakal asyik buat bernostalgia dengan beberapa karakter dari dunia Tolkien. Salah satu jenis karakter yang menarik untuk diselami adalah karakter tragis. Di tengah pertarungan antara yang baik dan yang jahat, terdapat beberapa “korban” yang menemui nasib tragis karena enggak mampu menahan godaan.
Siapa sajakah mereka? Sisi abu-abu mereka layak untuk dikulik lebih lanjut sebagai pelajaran. Ini dia:
Karakter tragis dalam semesta The Lord of the Rings
Smeagol/Gollum
Jika ditanya tokoh mana yang paling menyebalkan sekaligus menimbulkan belas kasihan, maka Smeagol-lah jawabannya. Sebelumnya, Smeagol adalah hobbit biasa. Suatu hari, ia dan saudaranya, Deagol, berenang di danau dan menemukan cincin terkutuk milik Sauron.
Smeagol dan Deagol jatuh cinta pada pandangan pertama kepada cincin itu. Mereka pun kemudian bertengkar memperebutkan nya setelah Smeagol memaksa Deagol memberikannya sebagai hadiah ulang tahun. Kekuatan cincin membuat Smeagol marah dan mencekik saudaranya.
Setelahnya, kehidupan Smeagol semakin enggak karuan. Terlahir sebagai Hobbit Stoor, Smeagol adalah cucu dari Hobbit terpandang. Namun, pengaruh cincin tersebut membuatnya menjadi gila dan pada akhirnya diusir termasuk oleh neneknya. Ia pun hidup di gua, memakan ikan mentah, dan berumur panjang secara enggak wajar. Gumaman aneh dari mulutnya akibat obsesi gila itu terdengar seperti kata “Gollum”, sehingga membuatnya dipanggil Gollum.
Hingga akhir hayatnya, Smeagol tetap enggan melepas sang cincin, bahkan rela terbakar bersamanya.
Deagol
Deagol adalah saudara dari Gollum/Smeagol. Layaknya Smeagol, Deagol adalah Stoor-Hobbit yang tinggal di pinggir sungai. Ia sering menghabiskan waktu bersama Smeagol.
Layaknya Smeagol, sebetulnya ia juga terjerat oleh pesona cincin Sauron. Namun, ia enggak seberingas Smeagol, sehingga ia malah menjadi korban.
Hanya karena mempertahankan cincin terkutuk itu, Deagol harus kehilangan nyawa di tangan saudara sendiri.
Isildur
Dalam trilogi The Lord of the Rings, Isildur, Dúnadan dari Númenor, mendapatkan porsi pembukaan cerita di The Fellowship of the Ring. Kisahnya menyedihkan, sekaligus menjadi awal dari berbagai malapetaka dalam The Lord of the Rings.
Isildur mendapatkan “kehormatan” menjadi orang yang mampu membunuh Sauron. Semestinya, dia menghancurkan cincin itu saat ia bisa. Namun, ia terlalu merasa bahwa cincin itu berharga hingga membawanya ke mana-mana, mengalungkannya.
Pada akhirnya, cincin itu membawanya pada kehancuran, perang, dan kematian.
Dalam pembuka The Fellowship of the Ring, kisah kematian Isildur digambarkan sederhana, murni karena cincin yang ia bawa menarik banyak kejahatan. Namun, kabarnya, dalam serial The Rings of Power, sosok Isildur akan dibahas lebih mendalam sehingga kita bakal lebih memahami apa alasan di balik keputusannya dan apa yang membawanya menuju kematian.
Boromir
Boromir adalah putra dari penjaga Gondor, Denethor II, yang menjadi perwakilan dalam persaudaraan cincin. Komitmennya tentu adalah menjaga Frodo serta beban cincin yang ia bawa. Sebagai seorang manusia, Boromir memang lebih mudah tergoda dengan kekuatan cincin tersebut.
Sejak awal kisah The Fellowship of the Ring, Boromir sudah terlihat sangat menginginkan cincin Sauron. Namun, ia seperti mencoba menahannya sekuat tenaga. Hanya saja, ia enggak kuasa menahan godaan itu hingga mencoba merebutnya dari Frodo.
Hal ini menjadi salah satu faktor mengapa Boromir menjemput ajal. Meski begitu, kematiannya terhormat karena setelah melakukan kesalahan, ia mencoba menebusnya dengan mengorbankan diri menjadi bulan-bulanan serangan panah para Orcs.
Saruman
Saruman, Sang Penyihir Putih, adalah Istari yang dikirimkan oleh Valar untuk menjadi penyihir kuat di Middle Earth. Semestinya, Saruman bertindak seperti Gandalf yang melawan kejahatan Sauron. Pada The Hobbit, terlihat bahwa Saruman masih berada di pihak yang baik meskipun agak skeptis.
Namun, pada The Lord of the Rings, Saruman mulai menampakkan rasa hausnya pada kekuasaan. Ia terperdaya kekuatan Sauron dan menginginkannya untuk dirinya. Ia bahkan mengelabui Gandalf, rekannya sendiri, dan membuatnya terkurung di atas menara Isengard.
Dalam novel, kisah jahat Saruman dieksplorasi lebih dalam dan lebih lama. Versi ini enggak diperlihatkan dalam film karena dianggap bakal antiklimaks.
Di film, Saruman mati karena ditusuk oleh Grima, penyihir dari Rohan. Namun, adegan ini hanya ada di versi extended.
Thorin Oakenshield
Berbeda dengan tokoh-tokoh sebelumnya, pangeran kurcaci Misty Mountain Erebor, Thorin Son of Thrain Son of Thror alias Thorin Oakenshield (Thorin si Tameng Kayu Oak) enggak terperdaya oleh cincin. Ia justru terperdaya oleh dendam masa lalu, ketika kerajaannya tiba-tiba diserang oleh naga Smaug dan para Elf enggan membantu para kurcaci.
Yang lupa disadari oleh Thorin adalah bahwa yang menyebabkan musibah di kampung halamannya adalah ketamakan para kurcaci. Para kurcaci terlalu sibuk mengumpulkan harta berupa emas dan batu-batuan mulia, hingga menggali terlalu dalam dan menarik naga untuk menyerang mereka.
Menjelang babak akhir trilogi The Hobbit, Thorin Oakenshield lupa diri setelah ia sampai ke kerajaannya. Ia terlalu silau dengan harta sampai enggan membagikannya dengan kampung manusia dan pihak lain yang sudah berjasa melawan Smaug. Ia bahkan sempat enggan berperang melawan Orcs dan enggan membantu sepupunya yang berjuang sendirian.
Pada akhirnya, Thorin menyadari kesalahannya, melepas rasa tamaknya, dan mengorbankan nyawa di medan perang untuk menumpas para Orcs.
Kisah-kisah tragis para tokoh dalam semesta Tolkien ini enggak lain disebabkan oleh kurangnya kemampuan untuk menahan nafsu. Baik kekuatan jahat, cincin, mau pun harta benda hanyalah media untuk mengetes sejauh mana mereka mampu mengendalikan diri. Nyatanya, mereka enggak mampu mengendalikan diri hingga membawa nasib mereka pada kematian yang tragis.
Pastinya kamu, terutama pencinta Middle-Earth sejati, sudah enggak sabar menonton serial The Rings of Power. Berlangganan Amazon Prime untuk menonton dan sebelumnya, jangan lupa baca dulu fakta terkait serial tersebut di KINCIR.