Banyak faktor yang menentukan keberhasilan sebuah film. Mulai dari penghayatan para pemeran, pengolahan adegan, hingga penggarapan visualisasinya, semua jadi aspek yang mesti diperhatikan. Di luar itu, jalan cerita juga jadi hal yang enggak kalah penting.
Konstruksi penceritaan yang baik tentu bisa membuat penonton betah mengikuti kisah dari awal sampai akhir film diputar. Tugas berat inilah yang mesti diemban penulis skenario. Sayangnya, meski mereka punya peran penting, sosok mereka enggak terlalu disorot ketimbang sutradara dan para pemeran.
Perkembangan film Indonesia sendiri saat ini udah semakin maju. Hal itu juga enggak lepas dari peran para penulis skenario. Nah, sebagai pencinta film, tentu ada baiknya lo juga mengenali sosok-sosok penulis skenario film Indonesia. Khususnya, lima orang yang bakal disebutin di bawah ini!
1. Salman Aristo
Sepertinya jika diurutin, nama Salman Aristo layak disebutin pertama kalau kita ngomongin penulis-penulis skenario film di Indonesia. Soalnya, enggak sedikit film besar yang laku keras di pasaran itu skenarionya digarap oleh cowok kelahiran Jakarta ini. Setelah ngelakuin debutnya di film Brownies (2004), Salman jadi langganan buat menggarap film-film sukses lainnya.
Dengan Richard Curtis (Four Weddings and a Funeral, Notting Hill, Bridget Jones’s Diary) sebagai sumber inspirasinya, Salman mampu membuktikan kapasitasnya sebagai penulis naskah film yang mumpuni. Lihat aja film-film beken kayak Alexandria (2007), Laskar Pelangi (2008), atau Sang Penari (2011). Dengan semangat dan kerja kerasnya, enggak mengherankan kalau nama Salman kerap diperhitungkan dalam berbagai ajang penghargaan film dalam negeri.
2. Ginatri S. Noer
Ngomongin Salman Aristo kurang lengkap kalau kita enggak ngebahas sang istri, Ginatri S. Noer. Cewek kelahiran Balikpapan ini dikenal sebagai creativeprenuer yang juga berkecimpung dalam dunia penulisan naskah film. Enggak kalah dari suaminya, Gina juga melahirkan karya-karya film yang mencetak kesuksesan.
Gina terjun ke dunia profesional sebagai penulis skenario melalui film independen Foto, Kotak, dan Jendela (2006) garapan Angga Dwimas Sasongko. Namanya pun mulai dikenal setelah terlibat dalam Ayat-ayat Cinta (2008) bersama sang suami. Dia juga membuktikan kapabilitasnya sebagai penulis skenario andal lewat film-film ternama. Di antaranya Jelangkung 3 (2007), Perempuan Berkalung Sorban (2009), serta Habibie & Ainun (2012) bersama Ifan Adriansyah Ismail.
3. Tumpal Tampubolon
Beberapa waktu lalu, ada sebuah film dalam negeri yang bikin penasaran sejuta umat. Yap, apa lagi kalau bukan Wiro Sableng 212 yang dari promosi sampai pemutarannya kerap jadi viral? Nah, sosok yang berhasil bikin lo terbius lewat rangkaian cerita dan dialog film garapan Angga Dwimas Sasongko ini, tak lain dan tak bukan, adalah Tumpal Tampubolon.
Penulis kelahiran 1979 udah menjalani berbagai peran dalam produksi film. Misalnya sebagai sutradara dalam Belkibolang (2011) segmen “Mamalia”. Sebelum Wiro Sableng 212, Tumpal pernah menggarap skenario film Tabula Rasa (2014) yang mengantarkannya meraih penghargaan “Penulis Skenario Film Terbaik” Piala Citra.
4. Jujur Prananto
Enggak bohong, udah ada banyak film dalam negeri sukses yang skenarionya digarap oleh Jujur Prananto. Awalnya, dia menjadi penulis cerpen yang karya-karyanya kerap muncul dalam Kumpulan Cerpen Terbaik Kompas. Namanya pun mulai melejit sebagai penulis skenario setelah terlibat dalam film Petualangan Sherina (1999) dan Ada Apa dengan Cinta? (2001).
Yap, dua film tersebut bisa dibilang jadi titik balik perfilman Indonesia. Berkat penceritaan yang mendetail dan menarik, Jujur kerap dipercaya untuk menggarap skenario film-film Indonesia lainnya. Ungu Violet (2005), Cintapuccino (2007), La Tahzan (2013), Pendekar Tongkat Emas (2014), dan Haji Backpacker (2014) adalah segelintir bukti nyata kepiawaian dari penulis kelahiran Salatiga ini.
5. Ernest Prakasa
Pada 2017, komika yang satu ini tampil di panggung Festival Film Indonesia untuk menerima penghargaan sebagai “Penulis Skenario Asli Terbaik”. Lewat film yang sama, Cek Toko Sebelah (2017), Ernest juga meraih apresiasi serupa dari ajang-ajang penghargaan film lainnya. Demikian pula untuk dua film dia lainnya, Ngenest (2016) dan Susah Sinyal (2018), yang sama-sama mengantarkannya kepada penobatan sebagai “Penulis Skenario Terbaik” Indonesian Box Office Movie Awards.
Memang, kiprahnya sebagai penulis skenario film masih terbilang singkat ketimbang perjalanan kariernya sebagai komedian atau pun aktor. Namun, lewat tiga film tersebut, kita bisa yakin bahwa Ernest enggak hanya andal tampil di depan kamera, tapi juga di belakang layar sebagai sutradara dan penulis naskah film. Tentu, kita masih mengharapkan karya-karya memukau berikutnya dari seorang Ernest Prakasa.
***
Sebenarnya, selain nama-nama di atas, masih ada beberapa sosok lain yang juga patut diperhitungkan dalam hal penulisan skenario. Biasanya, mereka merangkap jabatan sebagai sutradara. Misalnya aja Joko Anwar, Riri Riza, Monty Tiwa, Upi Avianto, dan Mouly Surya. Nah, dari nama-nama yang udah disebutin, kasih tahu, dong, siapakah penulis skenario film Indonesia favorit lo?