Selalu ada banyak hal “ajaib” yang ditawarkan sinetron Indonesia guna mengaduk-aduk emosi penonton. Salah satu formula yang terlalu sering dipakai adalah istri yang merana.
Istri yang merana biasanya dijadikan magnet bagi sinetron berdurasi dan berepisode panjang. Kehadirannya membuat setiap adegan begitu menyayat hati, merasuki perasaan, serta menimbulkan rasa parno. Lewat tokoh Indah (diperankan oleh Lulu Tobing, dan kemudian digantikan oleh aktris lain seperti Jihan Fahira), sinetron Tersanjung menjadi salah satu pelopor sosok istri yang merana.
Setelahnya, semakin banyak sosok perempuan dalam rumah tangga yang kerap bergelut dengan penderitaan dan kesedihan. Pada tahun 2000, muncul sosok Anisa lewat Doaku Harapanku, seorang istri solehah, cantik, dan sabar yang kerap disakiti oleh mertuanya yang sangat culas. Siapakah pemeran mertuanya? Sudah tentu Leily Sagita.
Kemudian, parade itu berlanjut hingga tahun-tahun selanjutnya. Tamara Blezynski, pernah memerankan sosok istri solehah nan tersakiti dalam sinetron Islami yang bertajuk Doa Membawa Berkah. Lagi-lagi, masalah datang dari Leily Sagita selaku mertua yang jahat dan ingin menguasai anak lelakinya.
Setelah aktris gen X digantikan oleh gen Y, muncul sosok-sosok istri merana lain yang kerap diperankan oleh Naysila Mirdad, Nikita Willy, atau yang paling fenomenal, Shireen Sungkar sebagai Fitri dalam Cinta Fitri. Serial seperti Hidayah juga enggak jarang memerankan sosok istri yang merana dan enggak memiliki daya juang untuk menentukan nasibnya sendiri.
Sebelum COVID-19 merebak, sosok istri merana ini masih ada di dalam sinetron. Misalnya, Suci dalam Cinta Suci dan Naura dalam Anugerah Cinta yang sama-sama diperankan oleh Irish Bella.
Sampai sekarang, sosok istri merana masih saja digunakan. Sinetron-sinetron yang sedang tayang pun memunculkan tokoh-tokoh ini sebagai protagonis, tokoh utama, sekaligus sosok yang dimunculkan sebagai idola baru.
Siapa sajakah sosok istri-istri merana di dalam sinetron? Mari kita bahas lebih lanjut di sini –dan alasan mengapa mereka cukup toksik untuk dikagumi.
Barisan istri merana dalam Sinetron Indonesia
Andin (Ikatan Cinta)
Penghargaan istri merana paling viral dalam sinetron setelah COVID-19 menyebar layak untuk diberikan kepada Andin “Ikatan Cinta”. Sosok Andin, yang awalnya terlihat kuat dan dinamis dengan profesi dosen yang ia jalani, berubah drastis usai fitnah Elsa, sang adik, bahwa ia melakukan pembunuhan atas Roy.
Setelahnya, ia pun bekerja sebagai cleaning service di perusahaan Aldebaran dan dinikahi oleh pria mapan itu sebagai intrik balas dendam terhadap kematian Roy, sang adik.
Andin menjadi istri merana usai pernikahan. Ia kerap menerima perilaku yang kurang menyenangkan dari Aldebaran. Andin bahkan kerap ditinggal dan juga diperlakukan secara kasar oleh Aldebaran.
Walaupun pada akhirnya Aldebaran mengetahui bahwa Andien bukanlah pembunuhnya dan berubah menjadi suami yang baik, tetapi seolah-olah masalah rumah tangga Andin tidak ada habisnya. Andin masih diganggu oleh mantan suami yang dulu meninggalkannya serta masalah-masalah eksternal lain yang menyebabkan pernikahannya menjadi enggak tenang.
Nana (Buku Harian Seorang Istri)
Sungguh malang nasib Nana. Buku hariannya enggak berisi dengan kisah-kisah cinta yang romantis. Meskipun ia menikah dengan Dewa, seorang laki-laki yang tampan dan kaya, tetapi pernikahannya merupakan keterpaksaan.
Dewa menikahi Nana hanya karena ia menabrak ayah dari Nana. Dewa menuruti permintaan itu supaya enggak dituntut. Sementara itu, Nana hanya ingin berbakti kepada ayahnya saja. Dewa sendiri sebetulnya masih mencintai mantan kekasihnya yang enggak disetujui oleh sang ibu.
Lambat laun, memang perasaan cinta tumbuh di hati Dewa. Namun, bukan berarti kehidupan Nana tanpa masalah. Nana kerap menghadapi masalah yang timbul dari orang di sekitarnya, konflik antara anak dan orang tua, konflik harta, dan masih banyak lagi.
Yang dapat dilakukan Nana, seperti formula istri merana pada umumnya, hanya menangis, berdoa, dan bersabar.
Kinanti (Terpaksa Menikahi Tuan Muda)
Sinetron ini sempat viral dan dikritik karena menjadikan tempat pengungsian pascabencana Semeru sebagai lokasi syuting. Tindakan ini dianggap menunjukkan kurangnya empati terhadap para korban.
Sebelumnya, sinetron ini memang mendapatkan pandangan yang kurang baik karena premis awalnya yang seolah-oleh membenarkan kekerasan psikis dalam pernikahan.
Terpaksa Menikahi Tuan Muda bercerita tentang Kinanti yang terpaksa menikahi Abhimana karena utang ayahnya. Dijanjikan bakal menikahi Sarah, saudara Kinanti, Abhimana marah dan melampiaskannya untuk menyiksa Kinanti.
Meskipun kini Abhimana udah sadar dan menyayangi Kinanti, tetapi romantisasi KDRT di awal cerita dan lemahnya Kinanti membuat sinetron ini bikin geregetan.
Nila (Pernikahan Palsu)
Nila adalah seorang perempuan cantik yang akan menikah dengan Aji. Sebuah kecelakaan membuat Nila buta dan Aji merasa ilfil karena hal itu. Dibatalkanlah pernikahannya dengan Nila.
Nila pun akhirnya dilamar dan dinikahi Galang, temannya yang menyimpan cinta sejak lama. Namun, Galang harus meregang nyawa karena kecelakaan, membuat Nila akhirnya dititipkan kepada sahabat Galang, Evan, yang berpura-pura menjadi Galang.
Kendati Evan sangat menjaga Nila, tetapi sosok Nila ini digambarkan lemah dan hanya mengandalkan belas kasihan laki-laki. Bahkan, begitu aneh saat melihat Nila “dioper-oper” dari satu laki-laki ke lainnya.
Ariana (Suami Pengganti)
Ariana memutuskan untuk menikah dengan Galvin, tetapi terdapat tragedi antara Ariana dan Choky yang membuat Galvin meninggalkan Ariana. Saka yang kasihan pun kemudian memutuskan untuk menjadi suami pengganti.
Setelah rasa cinta tumbuh di hati Ariana, justru malah Saka berselingkuh. Hal tersebut membuat hati Ariana hancur.
Sikap Ariana yang kerap terombang-ambing memang kadang mengganggu. Bahkan, Ariana enggan bercerai cuma karena enggak mau diganggu oleh orang di masa lalu. Begitu “receh” alasan Ariana mempertahankan hubungan dengan laki-laki yang udah enggak menganggapnya serta kerap menyakitinya.
Selain sinetron-sinetron dengan episode panjang seperti di atas, serial dengan konsep FTV seperti Pintu Berkah dan Kisah Nyata juga kerap menggunakan formula istri merana yang kepedihan hidupnya berlebihan.
Nah, keberadaan sinetron Indonesia terbaru yang masih menggunakan istri-istri merana membuktikan bahwa formula ini masih memiliki pangsa pasar besar. Jelas ini bukan sebuah edukasi yang baik karena mengajarkan perempuan untuk mudah dibodohi. Namun, bagaimana kalau ternyata pihak rumah produksi dan stasiun TV justru masih merasa nyaman dan diuntungkan dengan hal tersebut?