Banyak film horor Indonesia yang enggak dibuat dari nol, melainkan diadaptasi dari film-film horor lawas Indonesia yang legendaris. Sebut saja Pengabdi Setan (2018), Ratu Ilmu Hitam (2019), dan Bayi Ajaib (2023) yang merupakan remake dari film-film horor lawas dengan judul-judul sama.
Sebetulnya, masih ada beberapa film horor jadul Indonesia yang sangat berkualitas dan bisa menjadi inspirasi sineas untuk remake. Apa saja film-film tersebut dan seberapa mengerikan?
5 Film horor jadul Indonesia yang layak untuk di-remake
Leak/ Mystic in Bali (1981), pernah dicekal karena terlalu mengerikan
Tahukah kamu bahwa ada film horor Indonesia yang pernah dicekal karena dianggap terlalu mengerikan?
Pemutaran perdananya dicekal dan film ini kemudian dilarang beredar. Hal itu terjadi lantaran ia terlalu mengerikan (pada masanya) sehingga ditakutkan akan memberikan sentimen buruk kepada budaya Bali.
Leak bercerita tentang seorang turis asal Amerika Serikat yang datang ke Bali, mempelajari ilmu hitam untuk buku yang sedang ia tulis dan melakukan banyak hal kejam karenanya. Ilmu hitam ini merupakan ilmu untuk menjadi leak, makhluk jahat yang pada malam hari berubah menjadi mengerikan, memangsa apa saja.
Walaupun dicekal, tetapi Leak kerap ditemukan di kios-kios DVD bajakan, bahkan setelah ada internet, file bajakannya beredar di berbagai situs. Leak, oleh banyak penggemar horor dianggap sebagai cult movie.
Dukun Lintah (1981), film dengan gore menjijikkan
Jika kamu penggemar film horor lawas mistis sekaligus gore, pastinya kamu akan sangat menikmati Dukun Lintah. Premisnya cukup sederhana, yakni tentang Hendra, seorang laki-laki yang cemburu dengan pernikahan Hany dan Nurdin. Hendra yang kalah saing dalam mendapatkan cinta Hany kemudian meminta bantuan dukun lintah untuk mencelakai pernikahan mereka.
Momen-momen gangguan dukun terutama muntah lintah memang bikin penonton enggak nyaman. Dengan CGI yang lebih apik pada zaman sekarang, Dukun Lintah bisa menjadi tontonan renyah pencinta gore.
Lukisan Berlumur Darah (1988), teror lukisan yang bikin jantungan
Rumor tentang adanya makhluk-makhluk halus di dalam berbagai karya seni memang sudah bukan sesuatu yang asing di Indonesia. Terlebih, berbagai karya seni menyimpan cerita di masa lalu yang bisa jadi tragis.
Lukisan Berlumur Darah bercerita tentang Agus dan Hanna, pasutri yang membeli rumah mendiang Diarsi. Rumah itu rupanya menyimpan banyak kejadian angker yang mengancam nyawa mereka berdua. Hal itu ditambah dengan adanya lukisan misterius dengan tatapan mengerikan yang terdapat di dalam rumah tersebut, yang memengaruhi Hanna, serta adanya dua tengkorak misterius di bawah pohon beringin.
Usut punya usut, ternyata lukisan Diarsih itu menyimpan arwah Diarsih, pemilik rumah sebelumnya. Diarsih pernah kerampokan hingga suaminya meninggal dunia dan membunuh perampok rumah. Perampok-perampok itu dikubur dan arwah Diarsih pun memberikan pengaruh jahat atas “dosanya” di masa lalu.
Film yang dibintangi Yurike Prastica ini memiliki sedikit adegan panas, tetapi adegannya enggak terlalu berlebihan hingga merusak film.
Cincin Berdarah (1973), film horor tragis tentang perselingkuhan
Perselingkuhan akan selalu membawa malapetaka. Itulah yang berniat disampaikan oleh film besutan SA Karim ini. Kendati sudah menikah, tetapi Darsih malah berselingkuh dengan tetangganya, Kosim. Karena perselingkuhan mereka ketahuan Marni, adik Kosim, Marni dibunuh.
Pada saat mayatnya dimandikan, seseorang menemukan cincin yang dipakai Marni dan menyimpannya. Namun, cincin itu selalu membawa petaka dan kematian pada pemiliknya. Sampai suatu hari, arwah Marni mendatangi Darsih yang sedang bersama Kosim dan membunuh mereka.
Efek gore dari kemalangan yang ditimbulkan oleh film ini serta jumpscare membuatnya menjadi film klasik yang layak tonton bagi pencinta horor.
Telaga Angker (1984), cinta istri dan ibu sampai mati
Seperti film-film Suzanna yang lain, kali ini Suzanna menjadi Anita, perempuan yang dibunuh dan bangkit untuk balas dendam. Suatu hari, orang-orang yang dendam kepada suaminya membunuhnya dan menenggelamkannya ke telaga. Adik iparnya juga dibunuh. Namun, setelah pencarian Anita, tiba-tiba sosoknya kembali ke rumah.
Hanya saja, Anita yang kembali ke rumah ini nampak aneh. Selain raut wajahnya dingin, ia juga kerap pergi entah ke mana. Rupanya, arwah Anita yang berasal dari telaga tempatnya dibunuh menuntut pembalasan terhadap mereka yang membunuhnya. Anita kerap kembali karena masih memikirkan anak dan suaminya.
Film Telaga Angker memberikan kesan horor khas Suzanna lewat hantu perempuan sakit hati, jumpscare, dan pembalasan dendam berdarah.
Jika berbagai film horor lawas tersebut diadaptasi ulang atau di-remake dengan teknologi zaman sekarang, pastinya akan sangat mengerikan dan bisa mendulang banyak penonton. Setuju?