Buat kalian yang mungkin lahir di sekitar tahun 1900-an sampai 2000-an, tentunya kalian bakal ngerasain perbedaan kehidupan dengan saat ini. Kalian mungkin akan ngerasa bahwa hidup zaman dulu lebih sederhana daripada sekarang atau mungkin bahkan kalian lebih bahagia hidup di tahun kelahiran daripada hidup di zaman sekarang ini.
Sebab, mungkin kalian merasa bahwa hidup di zaman ini akan lebih ribet, dan hidup di awal tahun kelahiran lebih menyenangkan dan lebih apa adanya.
Berikut beberapa film yang menjelaskan betapa berbedanya kehidupan zaman dahulu sama zaman sekarang.
1. Me vs High Heels (2005)
Film Indonesia ini lebih mengajarkan kita tentang arti cinta apa adanya. Kenapa apa adanya ? Ya, dijelaskan seorang wanita bernama Sasha seorang cewek tomboy yang sangat berbeda dengan wanita lain yang lebih feminin.
Sebelumnya Sasha belum pernah merasakan tentang arti cinta sampai akhirnya dia bertemu dengan Arnold yang membuat dia mengubah penampilannya demi orang yang dia cinta.
Ternyata dengan perubahan tampilan Sasha tidak menjamin Arnold menjadi suka terhadap Sasha. Hingga akhirnya Sasha sadar bahwa ada orang yang menyukai dia apa adanya, yaitu Ronald.
Mungkin zaman sekarang semua orang akan menghalalkan segala cara demi untuk bisa bersama orang yang dia cinta. Namun, film ini lebih mengajarkan kalia bahwa cinta itu enggak bisa dipaksakan.
Kita boleh berjuang dan berkorban, tapi jika memang si dia enggak cinta, enggak boleh memaksakan kehendak dan melakukan hal yang malah mempermalukan diri sendiri.
2. Legally Blonde (2001)
Film satu ini mungkin bakal ngajarin kita bagaimana, sih, rasanya hidup pada tahun 2000-an. Dengan segala yang enggak instan dan kalian harus berjuang dulu demi apa yang diinginkan. Namun, perjuangan zaman dulu beda dengan perjuangan zaman sekarang.
Diceritakan Elle, seorang gadis yang berjuang untuk masuk kampus terbaik dengan berbagai caranya. Dan akhirnya dia masuk ke kampus tersebut, tapi karena Elle yang tidak bisa mengikuti pelajaran di kampus terbaik itu, dia melakukan berbagai cara untuk bisa mengikuti mata kuliah.
Ya, mungkin bagi masuk ke kampus favorit itu suatu kebanggaan, tapi apa mungkin kalian bisa menjadi yang terbaik di kampus itu. Seperti Elle yang akhirnya kewalahan dengan mata kuliah yang enggak bisa dia ikuti.
Film ini mengajarkan kalian bagaimana berjuang zaman dulu. Yang diperjuangan itu, ya, cuma berjuang untuk bisa kuliah di kampus terbaik. Dan perjuangan Elle mungkin jarang dilakukan anak zaman sekarang.
3. Eiffel I’m In Love (2003)
Film tahun 2000-an ini sukses mengajak kalia melompat ke tahun lampau. Di mana gaya hidup yang sangat sederhana dan jauh dari kata “mewah”.
Tita dan Adit adalah dua orang yang katanya mau dijodohkan tetapi sayangnya mereka sering bertengkar. Herannya, walau mereka saling bertengkar mereka tetap bisa menjadi teman baik yang sebenarnya satu sama lain itu kepo.
Ya, mungkin kalian udah paham tentang film ini, di mana walaupun sudah banyak ponsel, tapi belum semua orang bisa dan mampu membelinya. Bagi para pemain Eiffel I’m In Love, bahagia mereka itu enggak tentang ponsel ataupun hidup mewah kok. Mereka justru lebih sering bertukar salam melalui radio.
Ya, zaman dahulu udah bisa titip salam lewat radio itu udah paling bahagia, sebab kita bisa titip salam buat orang yang kita suka dan disiarkan di radio.
Bukan gawai atau sosial media yang mereka idamkan. Bagi Tita dan teman-temannya yang membuat bahagia jika mereka bisa berjalan-jalan di mal. Ya, cuma itu saja. Karena bagi mereka, ponsel mungkin hanya akan menyita waktu sendiri mereka dibandingkan waktu bersama teman-temannya.
4. Bring It On (2000)
Film ini menceritakan persaingan remaja untuk bisa jadi yang terbaik di sekolahnya. Ya, film ini lebih menceritakan kehidupan cheerleaders di sebuah SMU. Ya, bagi cewek zaman dulu, cheerleaders merupaka satu kebanggaan bagi mereka.
Bagi Big red sebagai mantan kapten yang sekarang diganti oleh Torrance dan kawan-kawannya, bukan hanya cantik dan pintar berdandan saja untuk memikat para lelaki. Bagi mereka, suatu kebanggan yaitu saat mereka bisa sukses di cheerleaders.
Film ini ngajarin kita bahwa sebenarnya zaman dahulu untuk bisa memikat lawan jenis bukan hanya tentang ponsel atau kata-kata romantis. Akan tetapi, kita bakal dituntut harus bisa melakukan sesuatu buat orang yang kita suka itu jadi kagum.
Enggak hanya mengandalkan cantik aja, mereka enggak terpaku dengan ponsel karena zaman dahulu ponsel itu enggak penting daripada bermain cheerleaders yang memukau.
Dari plot dan adegan yang ada, kalian bakal dibawa ke masa lampau yang segalanya belum serba instan. Semua yang kita lakuin mungkin akan salah dan kalian harus bisa memperbaiki kesalahan dan bertanggungjawab atas itu.
5. Dilan 1990 (2018)
Film satu ini mungkin bagi kalian udah enggak asing lagi. Film ini lebih menceritakan percintaan di masa lampau yang kalian tabu semua enggak ada yang serba instan.
Pidi Baiq sebagai sang penulis cerita mungkin sukses bikin kalian baper dengan plot cerita yang ada. Bagaimana enggak, saat kita nonton adegan demi adegan dari film ini mungkin akan langsung ngebayangin bagaimana jika kita bisa jadi Milea di film tersebut.
Film ini juga menceritakan bagaimana perjuangan Dilan yang berjuang mendekati Milea dengan berbagai cara yang sederhana. Ya, zaman dahulu memang belum ada ponsel. Semua dilakukan serba sederhana. Hanya ada telepon rumah dan telepon umum saja yang mereka gunakan sebagai alat komunikasi mereka.
Mungkin zaman sekarang untuk mendapatkan seseorang yang disuka hanya cukup menghalalkan segala cara dan secara instan. Namun, bagi Dilan dan Milea enggak. Mereka lebih sering melakukan pendekatan yang sangat unik dengan memakai kertas, surat, bahkan melalui telepon umum.
Ya, terdengar sangat sederhana tapi memang mengesankan. Buktinya mungkin kalian akan baper saat lihat film ini. Bisa dibilang, film ini bahkan terlihat lebih romantis daripada film cinta pada zaman sekarang yang semua serba instan. Dari film ini kita diajarkan bagaimana berjuang dibandingkan dengan mendapatkan seseorang secara instan.
***
Nah, berikut beberapa informasi tentang film yang ada di generasi Y yang mungkin bakal bikin kalian pingin balik lagi ke masa lampau. Hmm, coba, deh, tonton film-film itu buat bernostalgia, kalau perlu bareng temen sekolah, ya.