*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film Violet Evergarden: The Movie yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.
Memasuki Maret 2021, kita langsung disambut dengan salah satu film anime paling memanjakan mata tahun ini, Violet Evergarden: The Movie. Mengangkat tentang hubungan manusia yang hilang seiring zaman, dengan kesibukan dan berbagai hal lainnya yang mengalihkan kita dari orang-orang tersayang, Violet Evergarden The Movie mengingatkan kita lagi buat kembali kepada mereka yang tersayang. Jadi, siapin tisu sebelum nonton, deh!
Violet Evergarden: The Movie ini baru aja memenangkan Anime of the Year dalam ajang penghargaan Tokyo Anime Award Festival 2021 (TAAF 2021). Ditambah lagi, film anime ini juga memenangkan kategori Penulis dan Artis Visual di ajang yang sama. Terbayang, kan, bakal kayak bagaimana filmnya.
Biar kalian enggak penasaran, KINCIR bakal bagikan review film Violet Evergarden: The Movie di sini. Yuk simak!
Visual yang Memanjakan Mata
KyoAni alias Kyoto Animation memang enggak bakal mengecewakan kalian yang mengincar anime dengan visual yang enggak kira-kira. KyoAni membuka Violet Evergarden: The Movie dengan pergerakan kamera yang dinamis dan close-up yang membuat kalian bisa melihat dan merasakan emosi yang ingin disampaikan oleh para karakternya. Menyoroti jalan setapak, rumah dengan taman kecil yang nyaman, hingga surat-surat usang dan berdebu yang ada di dalam kotak, Violet Evergarden: The Movie langsung menyentuh hati penontonnya di menit-menit pertama.
Setelahnya pun, kalian bakal terus dibuat takjub dengan lanskap yang detail dan nyata. Laut yang bergejolak karena badai, suasana kota yang ramai karena festival, hingga kesunyian yang damai di pulau terpencil, semuanya digambarkan dengan baik oleh KyoAni. Kalian enggak bakal dibiarkan melewatkan satu detail pun hingga akhir.
Kisah yang Menempatkan Kembali Kemanusiaan
Surat cinta untuk yang tersayang mungkin terdengar picisan buat kalian yang enggak menyukai film romantis. Memang, Violet Evergarden: The Movie ini mengangkat cinta sebagai tema utamanya. Cinta terhadap keluarga, teman, sahabat, dan tentunya kekasih. Violet dihadapkan dengan rasa penasarannya akan cinta. Pernyataan cinta yang didapatkannya di tengah perang dari Gilbert telah membuatnya meneruskan hidupnya sebagai boneka.
Violet memang akhirnya bisa memahami cinta dan kesedihan. Sebagai Auto Memory Doll, Violet menulis berbagai hal dan membantu banyak orang menyampaikan perasaannya lewat kata-kata. Bahkan tanpa latar belakang kisah “percintaan” Violet pun, film ini tetap menyampaikan kemanusiaan sebagai nilai utamanya.
Hubungan antara sesama manusia bisa menjadi begitu sulit, tapi perasaan yang tertuang dari hati enggak pernah bisa membohongi siapa pun. Makanya, perjalanan Violet membantu seorang anak menerima surat dari ibunya setiap hari ulang tahunnya—bahkan setelah ibunya meninggal—hingga membantu seorang anak laki-laki yang sakit parah untuk jujur mengungkapkan perasaannya kepada orang-orang yang disayanginya membuat film ini berhasil mengangkat betapa berharganya rasa kemanusiaan pada masa-masa seperti itu.
Ditambah lagi, yang menuliskannya adalah Violet yang telah begitu banyak terluka, baik secara fisik maupun mental, akibat perang dan telah mempelajari sedikit demi sedikit emosi serta perasaan manusia. Jujur aja, KINCIR enggak kuat ketika surat dari Yurith dibacakan. Namun, itulah yang penting dan bermakna dari film ini.
Perang menyisakan luka, tapi ada orang-orang yang hidup dengan nilai-nilai mereka di situasi yang damai dan tetap enggak bisa menyampaikan perasaan mereka dengan benar. Boneka, dalam hal ini Violet, berusaha membuat perasaan mereka tersampaikan dengan jujur dan itu indah banget.
Penyelesaian yang Kalian Butuhkan
Film ini bisa dibilang memberikan penyelesaian yang kalian butuhkan dari serial anime-nya. Violet bagaimana pun enggak pernah mengetahui bagaimana nasib Gilbert, dan film anime ini menjawabnya. Violet percaya bahwa Gilbert Bougainvillea masih hidup di suatu tempat dan dia pun berusaha tetap menjalani hidupnya dengan bebas karena Gilbert. Kini, penyelesaian yang kalian tunggu akhirnya diberikan dan mungkin ini juga penyelesaian yang terbaik buat Violet yang udah melewati tahun-tahun mengerikan semasa mudanya.
Bagaimanapun, Gilbert adalah satu-satunya orang yang menganggapnya sebagai “manusia” dan menyayanginya dari lubuk hati yang paling dalam. Meski penyelesaian yang diberikan cukup memuaskan, pertemuan Violet dengan Gilbert masih terasa kurang menyentuh dan bukanlah hal paling romantis yang bisa diharapkan dari anime ini. Jadi, kalian bisa turunkan ekspektasi kalian supaya bisa menikmatinya.
Buat kalian yang enggak mengikuti serialnya, film ini mungkin bakal membingungkan. Namun, detail penting tentang jalan cerita di film ini tetap diceritakan, misalnya saja soal Boneka yang merupakan para “agen” penulis pada masanya.
Penempatan karakter dari masa depan yang menjadi pengenalan terhadap kisah di serial anime-nya pas banget, karena kalian jadi tetap bisa memahami plot besar dari film anime ini. Sayangnya, memang kisah di masa depan ini sama sekali enggak bermakna apa pun selain buat membawa para penonton yang enggak mengikuti serial anime-nya tetap memahami film anime ini.
Selain itu, film ini juga cukup bertele-tele dalam penceritaan sehingga bisa terasa membosankan setelah pertengahan film. Hal ini juga yang membuat klimaks yang diberikan enggak terlalu nendang dan membuat perasaan yang sudah dibangun sejak lama jadi enggak terlalu tersampaikan. Terlepas dari itu, film ini cukup berhasil memenuhi ekspektasi para penggemar serial animenya dan tentunya memberikan jawaban yang memang dibutuhkan buat karakter Violet.
Violet Evergarden: The Movie bakal tayang di Indonesia mulai 3 Maret 2021 di Cinema XXI. Tentunya, selama menonton film ini, kalian tetap harus menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Saat screening pun, KINCIR tetap menerapkan protokol kesehatan sehingga pemutaran filmnya berjalan dengan lancar. Oh ya, KINCIR juga sempat melihat cosplayer yang menjadi Violet, loh! Keren banget!
Siapkan tisu selama nonton Violet Evergarden Movie. Kalau udah nonton, boleh banget diskusi soal film ini di kolom review yang ada di awal artikel ini, ya!