–Kartun Doraemon hingga saat ini masih berlangsung seolah enggak punya ending.
-Sejumlah teori dari penggemar ini memiliki nuansa yang berbeda, mulai dari tragis sampai mengharukan.
Buat pencinta serial kartun, kalian pasti sudah enggak asing lagi dengan serial animasi Doraemon, ‘kan? Yap, anime yang diadaptasi dari manga karya Fujiko F. Fujio ini memang sudah sangat terkenal dan telah hadir dalam bentuk kartun sejak 1973. Hingga saat ini, kartun Doraemon pun masih berlangsung dan seolah enggak memiliki akhir. Hal ini karena sang kreator orisinal telah meninggal dunia pada 1996 silam.
Meski begitu, beberapa penggemar dari serial animasi tersebut ada yang membuat teori mengenai ending dari kartun Doraemon. Nuansa dari teori ending kartun ini pun berbagai macam, mulai dari tragis hingga mengharukan. Nah, di bawah ini KINCIR bakal membahas deretan teori ending dari kartun Doraemon. Yuk, simak!
1. Plot Kartun Doraemon Hanyalah Imajinasi Nobita
Dalam teori yang satu ini, Nobita dikisahkan sebagai seorang anak dengan gangguan mental. Penyakit mentalnya tersebut diakibatkan oleh perlakuan buruk dari kedua orang tua Nobita kepada dirinya. Nobita pun dikisahkan hanya bisa berbaring di tempat tidur saja karena penyakit yang dideritanya ini. Nah, untuk meringankan rasa sakitnya tersebut, Nobita kemudian mengimajinasikan seluruh episode yang ada di kartun Doraemon.
Jadi, seluruh karakter hingga plot yang ada pada kartun tersebut hanyalah imajinasi belaka dari Nobita yang terbaring karena gangguan mental. Teori ini sempat menimbulkan kegaduhan dan protes oleh penggemar serial animasinya dan menyangkan kalau ini merupakan ending sungguhan dari kartun Doraemon. Bahkan, pihak yang menangani seri sang robot kucing pun sampai harus mengklarifikasi gara-gara teori ini.
2. Nobita Membunuh Doraemon
Teori ending yang dibuat oleh Indra Atmana ini terbilang cukup tragis dan brutal. Bagaimana enggak, Nobita dikisahkan membunuh Doraemon menggunakan tongkat bisbol dengan cara yang sangat sadis. Nobita melakukan hal ini karena merasa kesal sang robot kucing selalu pelit dan enggak mau menuruti permintaannya untuk menggunakan alat canggih yang ada di kantong ajaib.
Setelah membunuh Doraemon, Nobita kemudian dengan puasnya menggunakan berbagai macam alat untuk membalaskan dendamnya kepada Giant serta merebut hati Shizuka. Namun, Nobita merasa kesepian dan mulai menyesal telah membunuh sahabat terdekatnya tersebut.
Saat itu jugalah Nobita terbangun dari mimpi dan melihat Doraemon duduk di sampingnya. Ternyata, mimpi yang brutal tersebut merupakan tindakan Doraemon menggunakan bantal canggih agar Nobita dapat berperilaku mandiri dan enggak selalu mengandalkannya.
3. Nobita Sekarat Setelah Jatuh
Pada versi yang satu ini, Nobita dikisahkan mengalami cedera yang cukup parah setelah dia terjatuh dan membentur sebuah batu. Hal ini kemudian membuat cowok berkacamata tersebut mengalami koma berkepanjangan. Demi menyelamatkan nyawa Nobita, Doraemon kemudian menjual seluruh peralatan canggihnya untuk biaya operasi dari sang cowok.
Sayangnya, operasi tersebut tetap enggak bisa memulihkan Nobita seperti sebelumnya. Di luar dugaan, ternyata Doraemon masih memiliki alat yang mampu membuat penggunanya untuk pergi ke mana saja. Nah, untuk permintaan terakhirnya, Nobita pun memilih untuk pergi ke surga menggunakan alat tersebut. Ending ini pun menjadi salah satu teori yang paling menyedihkan di kalangan penggemar kartunnya.
4. Nobita Bunuh Diri
Dibuat oleh Néstor F. Nadsat, ending alternatif ini enggak kalah tragis ketimbang sebelumnya. Seperti yang kita ketahui, Nobita selalu mengeluh kepada Doraemon dan meminta sang robot kucing untuk memecahkan segala macam permasalahannya. Nah, dalam versi ini, Doraemon pun memberikan pistol kepada Nobita untuk ‘menyelesaikan semua masalahnya’ alias menyuruh cowok berkacamata tersebut untuk bunuh diri.
Tentunya, ending ini sangat brutal dan enggak mungkin bakal ditampilkan pada versi animasinya. Lagipula, ending ini dibuat oleh Nadsat sebagai sebuah lelucon karena merasa jengkel dengan Nobita yang doyan mengeluh dan selalu mengandalkan Doraemon.
5. Baterai Doraemon Habis
Teori ini dibuat oleh seorang penggemar bernama Nobuo Sato yang menceritakan bahwa baterai dari Doraemon habis yang membuat dia mati total. Namun, Nobita enggak dapat dengan mudahnya mengganti baterai dari sang robot kucing. Sebab, memori yang ada di dalam Doraemon dapat terhapus secara total jika dilakukan secara asal.
Nobita pun memiliki dua pilihan, yakni membiarkan ingatan sang robot kucing terhapus atau menunggu seorang teknisi ahli di masa mendatang untuk memperbaikinya. Namun, Nobita yang awalnya dikenal sebagai anak pemalas pun mengalami perubahan sifat yang drastis dan kemudian tumbuh dewasa sebagai seorang ahli robot.
Pada akhirnya, Nobita yang sudah dewasa berusaha buat memperbaiki Doraemon dan juga mempertahankan memorinya. Usahanya tersebut pun berhasil dan kalimat pertama yang terlontar dari mulut Doraemon saat terbangun adalah, “Nobita! PR-mu sudah selesai belum?” Teori ini mungkin menjadi satu-satunya yang paling masuk akal dan mengharukan pada daftar ini.
***
Nah, itulah deretan teori ending dari kartun Doraemon. Dari seluruh teori tersebut, manakah yang menurut kalian paling masuk akal? Atau mungkin kalian punya teori tersendiri mengenai Doraemon dan teman-temannya? Share pendapat kalian di bawah, ya!
Oh ya, KINCIR turut berduka cita atas meninggalnya Nurhasanah Iskandar, pengisi suara karakter Doraemon versi kartun yang tayang di Indonesia. Nurhasanah diketahui menjadi dubber kedua dari sosok Doraemon pada 1993 dan menjadi pengisi suara terlama dari karakter berwujud robot kucing tersebut.