Sudah hampir setengah abad Doraemon menemani anak-anak dari lintas generasi. Robot kucing lucu dan ngegemesin ini jadi favorit anak-anak di seluruh dunia. Bagaimana enggak? Enggak ada yang bisa mengalahkan imajinasi anak-anak akan beragam peralatan ajaib yang dikeluarkannya dari kantong ajaib.
Baca juga 5 Alat Doraemon yang Jadi Kenyataan
Nah, buat lo yang ngaku sebagai penggemar berat Doraemon, apakah lo tahu asal-usul karakter karya Fujiko F. Fujio ini? Yuk simak penjelasannya di bawah ini biar lo tahu sejarah karakter komik paling legendaris ini.
1. Lahir di Abad ke-22
Ada banyak banget episode dalam serial Doraemon. Meski begitu, enggak banyak yang benar-benar menjelaskan asal-usulnya secara lengkap. Kalau lo penasaran sama kronologisnya, asal-usul si robot kucing ini banyak diceritain di film anime pendek yang berjudul 2112: The Birth of Doraemon (1995).
Dia lahir di abad ke-22, tepatnya pada 3 September 2112. Tanggal lahir Doraemon sebenarnya memiliki perbedaan dengan serial anime yang tayang pada 1973. Pada anime terdahulunya, dia disebut berasal dari abad ke-21. Mungkin setelah makin dekat sama abad ke-21 dirasa belum bisa menemukan teknologi supercanggih. Makanya, asal-usul kelahirannya diubah jadi abad ke-22.
2. Robot Gagal Produksi
Dikisahkan Doraemon dibuat di dalam pabrik bersama robot-robot yang lain dengan kode produksi MS-903. Bentuknya bulat berwarna kuning dengan fisik menyerupai kucing. Tinggi dan lebar Doraemon 129,3 cm dan punya berat badan 129,3 kg.
Dia pada awalnya diciptakan sebagai robot pengasuh untuk bayi dan anak-anak. Namun, saat penciptaannya tiba-tiba saja dia tersambar petir dan kehilangan sebuah sekrup. Itu sebabnya dia suka asal ambil alat-alat di kantongnya dan menghambur-hamburkannya saat panik.
Selain itu, karena tersambar, beberapa komponen dirinya enggak berfungsi. Contohnya seperti telinga dengan kepekaan 20 kali lipat dari manusia, kumis untuk mendeteksi benda jauh, dan kalung lonceng untuk memanggil teman yang lain.
3. Dikirim ke Sekolah Khusus
Karena enggak bisa ngimbangin kucing-kucing pengasuh yang lain, dia dikirim ke sekolah khusus bersama robot-robot lain. Di sana dia bertemu dengan teman-teman doranya, seperti Dora-the-Kid, Wang Dora, Dora-med III, Dora-nicov, El Matadora, dan Dora-rinho.
Meski punya banyak teman yang rela menolongnya, Doraemon tetap merasa enggak berguna sampai ia lulus sekolah. Saat hari kelulusan tiba, sekolah mengadakan acara lelang robot. Dia nyaris enggak ada yang mau adopsi. Beruntung, ada seorang bayi yang suka sama Doraemon dan enggak sengaja menekan tombol lelang, tanpa sepengetahuan orangtuanya. Dari situ lah diketahui bahwa ternyata bayi itu adalah Sewashi, cicit dari Nobita.
4. Robot yang Malang
Kemalangan Doraemon ternyata enggak selesai sampai situ saja. Dia sebenarnya punya warna kuning cerah dengan telinga dan suara yang nyaring. Namun, pada suatu ketika telinganya digigit oleh robot tikus (di versi anime, telinganya dimakan oleh tikus sungguhan). Dari situ, dia menjadi fobia tikus atau disebut mushophobia.
Karena kesedihan yang berlarut-larut, dia meminum ramuan kebahagiaan. Namun ternyata dia salah ambil. Dia justru mengambil ramuan kesedihan. Itulah yang bikin kesedihannya makin menjadi-jadi. Semalaman dia menangis hingga warna tubuhnya menjadi biru dan suaranya menjadi berat sampai sekarang.
5. Dikirim ke Abad ke-20
Meski bukan robot yang sempurna, Doraemon punya jiwa yang besar serta baik hati hingga punya banyak teman. Saat Sewashi sudah makin dewasa, dia pun berinisiatif mengirimkannya kepada Nobita dengan harapan bisa mengubah nasib kakek buyutnya agar lebih baik. Secara enggak langsung Sewashi mikir kalau nasib Nobita membaik, keturunannya, termasuk dirinya, juga makin beruntung.
***
Itu dia asal-usul Doraemon yang menarik buat disimak. Kalau lo masih penasaran dan butuh penggambaran visual, lo bisa nonton lagi manga, anime, atau film yang jadi rujukan. Dijamin enggak kalah seru dari petualangannya bersama Nobita, deh!