Film, serial, bahkan anime dengan unsur romansa mungkin memang pilihan yang cocok ditonton saat kalian masih harus di rumah saja. Akan tetapi, sesekali boleh, loh, nonton yang romance tapi enggak romantis. Hmm, maksudnya apa, nih?
KINCIR mau bahas anime yang baru saja tayang di Netflix pada 1 Juni 2020, nih. Yap, Kuzu no Honkai alias Scum’s Wish yang akhirnya bisa kalian tonton. Sebagai informasi, anime ini sudah tayang di Jepang pada Januari—Maret 2017 dan masuk dalam kategori seinen yang berarti anime ini ditujukan buat penonton dewasa berusia 20 tahun ke atas.
Scum’s Wish memang punya cerita yang agak enggak biasa dan mungkin bakal bikin kalian enggak nyaman. Soalnya, hubungan Hanabi Yasuraoka dan Mugi Awaya yang kelihatannya serasi banget dan bikin orang-orang di sekitarnya iri dengan ke-uwu-an mereka ternyata cuma kedok!
Padahal, karena cinta yang enggak terbalaskan, akhirnya mereka cari pelampiasan di diri masing-masing: Hanabi menganggap Mugi sebagai Narumi Kanai, wali kelas yang dia sukai, sedangkan Mugi menganggap Hanabi sebagai Akane Minagawa, guru seni musik di sekolah yang juga merupakan guru privat Mugi sejak SMP.
Kepura-puraan ini cukup mind-blowing dan bakal bikin kalian enggak nyaman selama nonton 12 episodenya. Namun, KINCIR bisa bilang bahwa anime ini adalah tontonan wajib buat kalian para bucin alias budak cinta. Biar kalian bisa lihat level kebucinan kalian di balik karakter-karakter di Scum’s Wish, langsung saja simak alasan Scum’s Wish wajib kalian tonton.
Hanabi dan Mugi: Nunjukin Bedanya Cinta sama Nafsu
Masuk dalam kategori seinen, anime Scum’s Wish memang mengobrak-abrik definisi romansa yang kalian ketahui. Enggak ada, tuh, yang namanya cinta sehidup semati atau teman tapi mesra. Malah, anime Scum’s Wish nunjukin sikap oportunis dan keegoisan dalam hubungan yang sebetulnya memang manusiawi. Mereka pacaran, tapi enggak cinta dan mereka baik-baik saja menjalani hubungan ini karena merasa saling diuntungkan. Hanabi bisa membayangkan Narumi, Mugi bisa membayangkan Akane.
Hanabi dan Mugi bahkan sempat berhubungan badan, loh! Namun, yang dibayangkan adalah orang lain dan atas dasar penasaran aja. Jadi, kalian mungkin bakal bertanya-tanya, sebetulnya Hanabi dan Mugi ini beneran cinta sama orang yang mereka sukai itu atau sebetulnya cuma nafsu aja? Silakan nonton sendiri anime NTR (Nikung Tanpa Rem) ini buat mengambil kesimpulannya. Kalian mungkin juga bakal bisa bedain kalian bucin karena cinta atau karena nafsu.
Akane dan Narumi: Menikah Belum Tentu Cinta
Nah, buat para bucin yang mengagungkan pernikahan sampai jadinya nyebelin karena malah jadi “memaksa” orang buat buru-buru nikah, pernikahan itu enggak selamanya karena cinta. Akane, misalnya, pada akhirnya memutuskan buat menikah sama Narumi, tapi bukan karena cinta. Akane aja bilang dia mungkin masih bakal “main” sama cowok lain bahkan setelah menikah.
Namun, karena Narumi bilang enggak apa kalau masih mau “main”, dia setuju buat nerima lamaran Narumi. Narumi juga cukup bucin, nih, karena sebetulnya kalian enggak tahu apa yang dilihatnya dari Akane sampai rela open relationship gitu meski sudah menikah nanti.
Yah, pada akhirnya, saat memutuskan berkomitmen, yang dicari adalah perasaan diterima apa adanya oleh seseorang, ‘kan? Kayak Akane ini, nih, yang menerima Narumi karena merasa “dipahami” meski terkesan jadi kayak “iseng-iseng berhadiah”.
Mugi: Nunjukin Cinta itu Buta
Alasan Hanabi dan Mugi pacaran adalah karena cinta yang enggak terbalaskan. Kenapa cinta mereka enggak terbalas? Fakta ini bakal bikin kalian lebih kesal lagi, karena ternyata Narumi jatuh cinta sama Akane dan Akane adalah cewek yang merasakan kenikmatan dengan merebut cowok yang disukai orang lain meski dia sebenarnya enggak suka. Kalau bahasa populernya sekarang, “pelakor”.
Nah, saat Akane ketahuan keluar malam-malam sama seorang cowok dan datang ke sekolah keesokan harinya memakai baju yang sama, Mugi dengan “polos” malah menyimpulkan bahwa cowok kemarin itu mungkin cuma minta bantuan di tengah malam. Cinta itu buta. Makanya, Mugi yang enggak bisa menerima fakta bahwa Akane itu playgirl menciptakan alternatif fakta lain yang lebih bisa dia terima, meski dia tahu itu bohong.
Akui saja, saat jadi bucin, kalian juga pernah kayak gini, kan? Padahal tahu doi player, padahal tahu doi toxic, tapi kenyataan apa pun yang ada di depan kalian, pasti ditolak. Ketahuilah, wahai bucin, sesungguhnya membohongi diri sendiri itu menyedihkan. Kayak Mugi yang sampai akhir tetap aja cuma jadi pelampiasan.
Hanabi: Berusaha Mencintai itu Sia-sia
Ada yang bilang cinta itu bisa tumbuh seiring waktu. Katanya, kalau sering ketemu, intens berhubungan, lama-lama bakal luluh juga. Nyatanya, kalau enggak cinta, ya, enggak cinta aja. “Jalanin dulu aja, nanti juga suka,” atau “Kalau jodoh enggak bakal ke mana-mana,” cuma diucapkan oleh bucin yang menutupi kenyataan. Nyatanya, ini cuma positivisme kosong yang enggak bikin hidup kalian lebih bahagia. Ini dicontohkan, nih, dalam anime Scum’s Wish.
Hanabi merasa bisa nyaman sama Mugi dan mungkin bisa berusaha mencintai Mugi supaya dia enggak terlalu sakit hati banget karena enggak bisa dicintai sama Narumi. Tapi, itu semua sia-sia karena hubungan mereka enggak lebih dari sekadar hubungan yang oportunis.
Hasilnya, Hanabi tetap enggak bisa merasakan apa-apa. Dia malah merasa Mugi sama menyedihkannya sama dia karena dibutakan oleh cintanya kepada Akane. Karena mereka bucinnya udah tingkat dewa, jadi pelampiasan mereka tetaplah sebatas pelampiasan.
Akane: Eksistensi Orang Ketiga Itu Nyata
Nah, ketika kebucinan sudah di luar batas, musuh terbesar yang perlu kalian waspadai salah satunya adalah orang ketiga. Mungkin saat kalian nonton drakor A World of the Married Couple, kalian geregetan ingin melabrak si orang ketiga dan mikir, “Kok, bisa, sih, dia merebut suami orang? Dia, kan, cantik, bisa cari cowok lain. Apa untungnya buat dia coba?” Namun, sesungguhnya orang ketiga itu ada karena banyak alasan, enggak melulu soal materi, tampang, atau kedudukan.
Akane yang player sebetulnya bisa dibilang orang ketiga karena dia suka melihat ekspresi cewek yang cowoknya direbut sama dia. Alasannya, dia mending mati daripada dimanfaatkan sama orang kayak yang dia lakukan itu. Jadi, karena enggak mau dimanfaatkan, ya, dia manfaatkan duluan cowok-cowok di sekitarnya.
Ditambah lagi, dia suka merasa diinginkan dan mendapat perhatian. Kayak merebut Narumi, misalnya. Dia melakukan itu karena awalnya senang aja mempermainkan perasaan Hanabi. Ada kepuasan tersendiri yang dia rasakan karena berhasil menarik perhatian Narumi dari Hanabi sekaligus mendapatkan perhatian (dan tentu kebencian juga) dari Hanabi.
Akan tetapi, dia enggak menyesal. Soalnya, dia menikmati semua itu dan itu membuatnya merasa hidup. Jadi, kalian perlu kacamata yang lebar banget buat memahami para orang ketiga ini. Namun, bisa juga kalian pelajari pola pikir mereka dari Akane meski agak twisted.
Kalau kalian merasa cukup bucin saat ini, kalian perlu merefleksikan diri dan melihat level kebucinan kalian berdasarkan para karakter di anime Scum’s Wish ini. Kalau udah nonton anime netorare ini, bagikan level kebucinan kalian di kolom komentar, ya!
Oh ya, supaya enggak tertular penyakit di tengah pandemi Corona, jangan lupa untuk selalu menggunakan masker saat bepergian, ya! Langsung saja beli di sini!