*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran cerita serial Mob Psycho 100 III Episode 8 yang bisa saja mengganggu kamu yang belum nonton.
Setelah memutuskan untuk menghabiskan malam tahun baru mereka dengan mencoba bertelepati dengan UFO, Klub Telepati pun pergi ke Gunung Dorofune untuk memanggil UFO dari sana. Kabarnya, ada saat-saat tertentu ketika UFO ini muncul dan ini bukan sekadar kabar burung. Namun, Tome Kurata merasa apa yang akan mereka lakukan ini sia-sia.
Selama ini, Tome hanya merasa angan-angannya tentang alien hanyalah ilusi dan dia sendiri tau bahwa bertemu dengan alien hampir 100% enggak mungkin terjadi. Namun, ketulusan Klub Telepati dan Mob membuat Tome akhirnya bersemangat kembali dan ingin membuat kenangan bersama Klub Telepati. Namun, hal mengejutkan muncul!
Simak ulasan Mob Psychoo 100 III Episode 8 di sini biar enggak penasaran!
Review anime Episode 8 Mob Psycho 100 III
Sinopsis Mob Psycho 100 III episode 8
Perjalanan menuju jalur pendakian Gunung Dorofune ternyata enggak selancar itu. Jalan yang tidak rata membuat mobil menjadi penuh guncangan. Kijibayashi pun mengungkapkan bahwa mereka mungkin telah melewati jalur pendakian yang seharusnya.
Mendengar hal ini, Tome pun kesal, apalagi dirinya masih merasa perjalanannya ke Gunung Dorofune ini sebenarnya sia-sia. Sementara itu, Mob yang mabuk darat akhirnya membuat rombongan klub Telepati dan Reigen harus berhenti dan mendaki dari tempat mereka berhenti.
Pendakian berjalan lancar, namun yang Tome sama sekali enggak bisa menikmati petualangan mereka di sana. Dengan kata lain, bagi Tome, yang dilakukan teman-temannya adalah mempermainkannya, sedangkan Kijibayashi justru mengungkapkan bahwa mereka datang sejauh ini karena Tome membahas soal membuat kenangan.
Merasa enggak mau disalahkan, Tome pun merajuk ingin pulang. Namun, Mob berhasil meyakinkan dengan ketulusannya bahwa mereka memang ingin Tome juga ikut dalam petualangan ini.
Meski terdengar dan terlihat konyol, Takenaka berusaha membuat ritual memanggil UFO yang selama ini dipercayai oleh Tome dalam buku yang dibacanya. Namun, Tome sendiri menganggap dirinya selama ini cuma berkhayal bisa bertemu UFO dan tetap ingin khayalan itu hidup dalam dirinya aja.
Membaca pikiran Tome, Takenaka pun secara enggak langsung meyakinkan Tome bahwa yang mereka lakukan adalah hal yang serius dan mereka ingin melakukannya bersama-sama.
Meski pada akhirnya disebutkan bahwa penulis buku yang menyebutkan soal ritual itu pada akhirnya dipenjara karena kasus penipuan, setidaknya mereka merasa sudah membuat kenangan bersama.
Mob yang melihat kesungguhan teman-temannya akhirnya meyakinkan mereka sekali lagi untuk bertelepati dengan alien. Kali ini, menggunakan kekuatannya untuk mengamplifikasi telepati yang mereka lakukan.
Tentang Tome Kurata dan masa SMP yang akan berakhir
Mob Psychoo 100 III Episode 8 akhirnya menyoroti karakter yang selama ini secara enggak disadari berperan besar terhadap perkembangan karakter Mob. Kalau aja Tome enggak mengajak Mob untuk bergabung ke Klub Telepati, dia mungkin enggak akan bisa merasakan asyiknya bergabung dan berjuang di Klub Pembentukan Tubuh.
Namun, siapa yang menyangka bahwa Tome bisa merasakan waktu yang mereka habiskan bersama selama ini adalah sia-sia belaka? Sejak awal, enggak ada yang menganggap serius Klub Telepati.
Bahkan, anggota klub pun enggak merasa bahwa Tome juga serius soal melakukan telepati dengan alien. Jadi, isi hati Tome yang terungkap di episode ini menjawab segalanya. Dia tau sejak awal dia pun enggak menganggap serius segala hal tentang telepati alien ini. Dia cuma mau bersenang-senang dan berkhayal tanpa harapan apa pun.
Oleh karena itu, ketika masa SMP-nya berakhir, dia merasa mungkin memang sampai di situ kesenangan yang bisa dia rasakan. Meski begitu, seluruh anggota Klub Telepati percaya bahwa mereka bisa melakukan sesuatu. Mob pun akhirnya mengerahkan kekuatannya untuk membantu mereka.
Di sini, Mob yang terlihat enggak peduli dengan apa pun sebenarnya sangat peduli pada orang-orang yang dianggapnya teman, seperti Tome Kurata dan anggota Klub Telepati.
Manis dan hangat, namun bukan kisah terbaik yang bisa ditawarkan
Sepanjang musim ketiga, mungkin ini adalah kisah terhangat yang ada di Mob Psychoo 100 III. Masa sekolah yang berharga, membuat kenangan, semua pasti pernah mengalaminya. Menariknya lagi, terlihat bahwa hanya Reigen yang enggak menikmati semua petualangan mengejutkan mereka dan malah berpikir soal denda sewa mobil!
Bukankah memang ini yang terjadi di kehidupan sehari-hari? Para orang dewasa enggak lagi bisa menikmati kehidupan sebagaimana dahulu karena banyaknya tanggung jawab dan beban pikiran yang ditanggung.
Episode ini memang manis dan hangat, apalagi pada akhirnya Tome bisa mewujudkan mimpinya yang selama ini dia sendiri enggak yakin apakah itu nyata atau enggak. Namun, diakhiri dengan Inukawa yang “diculik” alien, rasanya ini bukan kisah terbaik yang bisa ditawarkan. Alih-alih fokus pada perasaan bahagia pada saat itu dan bagaimana Mob juga bisa menikmatinya, kisah Inukawa justru membuat episode ini menjadi antiklimaks.
***
Perjalanan Mob sejauh ini telah menunjukkan bagaimana Mob berkembang dari seseorang yang enggak punya kepercayaan diri menjadi orang yang merasa dirinya dapat berguna dan diandalkan.
Mob Psychoo 100 III Episode 8 merangkumnya dengan apik, meski enggak sempurna. Nah, episode selanjutnya akan menunjukkan bagaimana Mob menanggapi “kepergian” Tsubomi yang selama ini selalu dia idamkan.
Tunggu ulasan Mob Psychoo 100 III Episode 9 hanya di KINCIR, ya!