Slice of life adalah satu dari sekian puluh genre anime yang eksis saat ini. Dalam beberapa tahun ke belakang, genre ini berkembang pesat dan begitu tenar di kalangan penggemar anime. Kalian akan dengan mudah menemukan tayangan bergenre ini dalam setiap putaran musim siklus penayangan anime.
Memang, tak semua orang menyukainya. Konflik cerita yang relatif datar ditambah minimnya adegan aksi adalah dua alasan utama genre ini susah dicinta bagi sebagian orang. Namun, tak bisa dimungkiri juga bahwa menjamurnya anime slice of life adalah bukti tak terbantahkan bahwa ada lebih banyak orang yang menyukainya.
Beberapa penjabaran berikut ini adalah alasan mengapa anime slice of life begitu disukai!
Menawarkan Kesederhanaan yang Menenangkan
Mayoritas anime slice of life kerap hadir nyaris tanpa dibarengi dengan elemen plot yang meyakinkan, konflik yang menegangkan, hingga resolusi yang masuk di akal. Biasanya, satu demi satu episode berjalan begitu saja laksana air yang mengalir dari ketinggian.
Fakta ini membuat penonton mengasumsikan bahwa cerita dalam anime dengan genre ini seolah berproses tak tentu arah. Bukan berarti membosankan. Justru di situlah daya tarik utamanya.
Kalian enggak akan pusing dengan konflik yang saling berkejaran atau ending puncak yang lebih sering bikin kita emosi. Tinggal duduk manis menikmati tingkah para karakternya yang kocak. Tak perlu capek-capek menginvestasikan emosi pada suatu karakter karena nasib baik dipastikan menghampiri mereka semua.
Sensasi nonton slice of life mungkin persis dengan obrolan kalian dan teman-teman di warung kopi pinggir jalan. Berkumpul sembari mengobrol ngalor-ngidul dan sejenak melupakan nasib apes, entah dalam format apa pun, yang sedang menghimpit.
Dekat dengan Keseharian
Sebagaimana definisi yang mengiringinya, genre slice of life adalah narasi tentang kehidupan sehari-hari. Dari plot yang terlihat “receh” itulah, anime slice of life menggambarkan aktivitas paling umum yang dilakoni orang-orang saban hari, hal-hal remeh di kehidupan nyata kita yang hampir selalu luput dikisahkan genre lainnya. Wajar bila penonton merasa punya keterikatan yang erat dengan genre ini.
Ambil contoh Love, Chunibyo and Other Delusions. Anime ini bercerita tentang sepasang remaja SMA yang merasa spesial lantaran punya kekuatan super. Masa-masa ini mungkin pernah kalian alami bersama si dia saat melakukan hal-hal absurd bersama dan menganggap orang-orang lain cuma ngontrak di dunia ini.
Ada pula Lucky Star yang hampir setiap episodenya dimeriahkan oleh percekcokan nirfaedah antara Konata Izumi dan Kagami Hiiragi. Menyaksikan aksi keduanya pasti mengingatkan pada sahabat yang sering jadi sasaran kejahilan kalian, bukan?
Dengan basis cerita yang relatable seperti ini, banyak yang menganggap bahwa slice of life adalah genre yang paling realistis. Jadi, kalian enggak perlu heran kalau orang-orang mudah jatuh cinta pada anime seperti ini. Dalam anime slice of life, potret keseharian yang awalnya tampak biasa saja diubah menjadi sangat luar biasa.
Sarana Eskapisme dari Rutinitas
Menjadi dewasa memang menyenangkan, tapi sulit buat dijalani. Berbagai rutinitas dan tanggung jawab ada kalanya bikin stres. Kalau kalian enggak bermodal cukup untuk melancong ke luar kota atau belanja barang bermerek, anime slice of life bisa jadi alternatif pelampiasan.
Lain ketika menyaksikan anime aksi, horor, atau dark fantasy yang mengaduk emosi, jalur slice of life akan membuat kalian lebih rileks dan tenteram. Kalian bisa ikut menertawakan kekonyolan para karakter di dalamnya atau berempati terhadap kesedihan yang mereka rasakan. Namun, kendati komedi jadi elemen paling dominan, genre slice of life hadir dengan beragam bumbu penyedap.
Mau lihat slice of life dengan serba-serbi kuliner yang bikin perut keroncongan, coba tonton Gourmet Girl Graffiti, Isekai Shokudou, atau Ramen Daisuki Koizumi-san. Kalau butuh asupan drama, 5 Centimeters per Second, AnoHana, dan Fruits Basket bisa jadi tontonan pas. Untuk penggemar supernatural, ada Natsume Yuujinchou dan Suzumiya Haruhi no Yuutsu.
Ada pula yang mengandung elemen musikal yang mengundang berdendang kayak Nodame Cantabile, K-On!, dan Hibike! Euphonium. Buat kalian yang sedang dimabuk asmara, silakan simak Sakurasou no Pet na Kanojo, Toradora!, atau Gekkan Shoujo Nozaki-kun. Selain yang sudah disebut, masih banyak elemen pelengkap yang semakin mengukuhkan slice of life sebagai sarana pelarian yang serbaada.
Cute Girls Doing Cute Things? Kenapa Enggak?
Slice of life dan latar sekolah adalah dua elemen tak terpisahkan. Persis kayak Naruto dengan hobi makan ramen atau Saitama dengan hobinya berbelanja grosir promo di supermarket langganan. Lalu, kalau sudah membicarakan sekolah, konsekuensi logisnya adalah keberadaan para karakter cewek yang, tentu saja, tampil dengan desain karakter yang imut dan kelakuan yang lucu.
Ada banyak judul slice of life yang memiliki referensi istilah “cute girls doing cute things” dan kehidupan sekolah. Misalnya saja Non Non Biyori, Yuru Yuri, dan Love Lab. Salah satu contoh terbaru adalah Senryuu Shoujo yang turut mengisi Spring 2019.
Unsur “cute girls doing cute things” tidak terbatas pada kehidupan sekolah. Misalnya saja Yuru Camp yang menawarkan kisah persahabatan manis antara lima gadis kawaii yang hobi nongkrong di area pegunungan. Ada pula New Game! yang latarnya berpusat pada sebuah kantor video game. Mau yang lebih unik? Coba simak Girls und Panzer yang bernapaskan kompetisi lewat tank perang.
Percampuran elemen slice of life dengan kelucuan para gadis ini jadi terasa klop berkat dukungan skenario menyentuh dan visual menakjubkan. Tenang saja, selama masih dalam takaran yang cukup, menikmati tayangan “cute girls doing cute things” tak akan otomatis membuat diri kalian jadi wibu tingkat akut, kok.
Supremasi Kyoto Animation
Setiap studio anime di seantero Negeri Sakura punya andil tersendiri dalam memajukan genre ini dengan porsinya masing-masing. Namun, jika kita harus memilih satu studio yang pantas diprioritaskan dalam ranking terbaik, Kyoto Animation adalah jawabannya.
Kyoto Animation, lazim disingkat KyoAni, adalah studio yang dikenal paling piawai mengalihformatkan manga slice of life ke dalam anime dengan pakem mutu yang tinggi. Karya-karya anime yang mereka telurkan selalu setia pada materi manganya, konsisten dalam kualitas, serta sukses secara komersial.
Love, Chunibyou and Other Delusions dan K-On! adalah contoh dua karya mereka yang paling kondang. Kemudian, ada Nichijou!, kisah persahabatan tiga sekawan yang dibungkus dalam kemasan superabsurd dan jenaka. Jangan lupakan juga Miss Kobayashi’s Dragon Maid. Anime rilisan 2007 ini membuktikan bahwa seri slice of life yang bertumpu pada moefikasi dan elemen maid bisa mereguk popularitas yang mengejutkan.
Anime-anime di atas tampil dengan keunikannya masing-masing dan difavoritkan oleh banyak penggemar. Jadi, kalau kalian lagi cari referensi anime slice of life terbaik, langsung saja berkunjung ke laman resmi KyoAni atau baca dulu ulasan anime-anime yang mendapat goresan emas tangan-tangan jenius mereka.
***
Terlepas dari segala kekurangan yang dimiliki, anime slice of life telah berhasil memberi kita sesuatu yang sederhana dan apa adanya. Genre ini menghadirkan tayangan dengan kompilasi adegan yang lebih efektif membuat kita tersenyum dan menertawakan hal-hal konyol yang pernah kita lakukan alih-alih menyesalinya.
Nah, bagaimana dengan kalian? Apa yang bikin kalian menyukai anime slice of life? Kasih tahu judul favorit kalian di kolom komentar, ya!