Apa itu karakter moe? Pertanyaan sakral ini, apabila dilempar ke forum otaku garis keras, dijamin bakal memantik perdebatan panjang tak berkesudahan. Lagipula, enggak ada definisi pasti terhadap istilah ini. Setiap orang bebas menilainya dari sudut pandang subjektif masing-masing.
Moe adalah seuntai slang yang punya sejarah panjang baik dari segi historis maupun etimologis. Khusus dalam konteks anime, biasanya karakter moe ditandai dengan beberapa ciri fisik atau kriteria khusus seperti masih berada pada usia remaja awal, sedang duduk di bangku SMP/SMA, serta berparas polos, kawaii, nan menggemaskan. Rasa ingin melindungi mereka pun terpicu dalam diri lo.
Mengacu pada sederet kriteria tersebut, lo bisa jadi mikir bahwa anime semacam ini pasti banyak menyuguhkan kisah persahabatan, adegan komikal, percik-percik asmara, serta laku polah menggemaskan para karakternya yang bikin kita belingsatan enggak karuan. Betul, sih. Namun, enggak semua anime moe nampilin hal-hal klise kayak begitu. Bahkan, ada kalanya berbeda 180 derajat.
Tujuh anime yang sebentar lagi bakal lo simak ini memang dipenuhi oleh karakter bertipikal moe kayak tadi. Hanya aja, mereka kurang beruntung lantaran harus “hidup” dalam semesta yang mencekam dan jauh dari kata bahagia. Bukan slice of life apalagi komedi, serial anime ini justru bersandar pada genre horor, psikologis, hingga thriller.
Alih-alih mendapat tontonan yang santai dan memanjakan mata, lo justru bakal dituntun ke dalam storytelling yang dipenuhi dengan unsur kekerasan yang brutal, gelap, serta dipungkas oleh twist yang mencengangkan. Apa aja anime tersebut? Ini dia!
1. Higurashi no Naku Koro ni (When They Cry)
Pada Juni 1983, Keiichi Maebara bersama segenap keluarga pindah ke sebuah pedesaan terpencil di kaki bukit bernama Hinamizawa. Dia melanjutkan pendidikan di satu-satunya sekolah yang ada di wilayah ini. Di tempat tersebut, Keiichi bertemu dengan sekelompok gadis seusianya dan cepat berkarib dengan mereka. Syahdan, digelarlah sebuah festival tahunan bertajuk Watanagashi. Perayaan ini diselenggarakan untuk memperingati hari jadi dewa setempat, Oyashiro. Namun, hajatan yang semestinya disambut dengan sukacita ini malah menjadi titik mula sebuah tragedi maut.
Desa yang tampaknya damai sentausa ini rupanya menyimpan sebuah misteri panjang yang kelam. Nuansa ceria dan penuh asa yang pada awalnya tampak kukuh kemudian runtuh dalam sekejap dan berganti atmosfer brutal yang begitu mencekik nurani. Saling bantai dan saling jagal tak terelakkan ketika mental dan psikologis para karakter loli yang masih labil ini diselimuti oleh limpahan rasa takut dan curiga. Anime ini terdiri dari beberapa chapter atau arc dengan berpijak pada penyampaian kisah yang nonlinier dari perspektif masing-masing karakter utama di dalamnya.
2. Puella Magi Madoka Magica (Mahou Shoujo Madoka Magica)
“Jika kau siap mengorbankan nyawa demi kebaikan semesta raya, katakan saja. Aku siap menunggu.”
Madoka Kaname adalah gadis remaja dengan lingkaran kehidupan yang senantiasa diliputi kebahagiaan. Namun, itu tak berlangsung lama. Awan mendung perlahan menyelubungi realitasnya yang normal tatkala dia, bersama sahabatnya, Sayaka, bertemu dengan seekor makhluk asing bernama Kyubei. Makhluk ini menawarkan seikat kontrak yang dapat mewujudkan apa pun keinginan mereka dengan syarat keduanya bersedia menjadi seorang ahli magi. Kendati Homura Akemi, siswi pindahan misterius, udah berusaha mencegah, Mami Tomoe, sang kakak kelas, pada akhirnya berhasil membujuk mereka.
Keping demi keping potongan fakta yang selanjutnya terungkap semakin mempertegas bahwa anime ini bukan tipikal anime magical girl yang biasa kita santap semasa masih bocah. Anime ini mengambil pendekatan yang kelam dan cenderung brutal, berbeda dengan anime subgenre magical girl lain yang jamak disesaki penokohan karakter yang ceria, adegan percintaan menye-menye, serta tentunya jaminan keselamatan nyawa. Ingat, ini bukan Sailor Moon apalagi Cardcaptor Sakura!
Madoka Magica adalah anime dengan formasi karakter ala-ala moe serta art visual yang imajinatif yang sebetulnya jauh dari nuansa shounen. Setiap karakter dirawat untuk berkembang dengan semestinya tanpa kelampau berlebihan. Tata musiknya representatif, barisan sekuens aksinya pun menegangkan, dan yang paling penting adalah nyaris enggak ada suguhan fanservice. Secara terus terang dan to-the-point, semuanya dikemas dalam sebuah karya yang gelap, suram, putus asa, sekaligus brilian.
3. Gakkou Gurashi! (School-Live!)
Yuki Takeya, seperti umumnya karakter heroine dalam anime slice of life, adalah gadis periang yang menggemaskan. Selepas KBM usai, dia lalu bergegas ke ruang ekstrakurikulernya yang dinamakan “School Life”. Di tempat itulah dia bertemu dengan Kurumi beserta sahabatnya yang lain. School Life adalah sebuah klub ekskul dengan fokus unit kegiatan yang enggak jelas arah tujuannya, tapi jadi relevan ketika tabir mengerikan plot anime ini terkuak di akhir episode pertamanya.
Sejak awal pemutarannya, anime ini mengajak kita untuk menyaksikan dunia lewat kacamata Yuki: betapa normal dan cerianya kehidupan dia di sekolah. Namun, cuma Yuki pula, di antara kawannya yang lain, yang ternyata masih sulit menerima kenyataan bahwa kehidupan normalnya tersebut sesungguhnya telah sirna. Dia kerap berdelusi bahwa teman-temannya masih di sana, di dalam kelas, menunggu untuk menyapa dia dengan tak kalah riangnya. Padahal, sejatinya nyaris semua populasi sekolah telah tewas dan berubah wujud jadi mayat hidup.
Kendati berlabel survival-horror, hal ini tak mencegah Gakkou Gurashi! untuk tetap membawa penyakit anime moe, semisal perbincangan antarkarakternya yang hambar dan enggak guna serta fanservice yang berlebihan dan (sering kali) enggak tepat situasi. Terlebih, selain Yuki, kesan yang dihadirkan karakter lain sama sekali enggak menonjol dan mudah berlalu begitu aja. Anime ini baru tayang satu musim dalam rentang 12 episode. Hingga kini, sama sekali belum ada hilal yang mengindikasikan bahwa musim kedua serial ini bakal diluncurkan.
Kalau sukanya fanservice, lo tonton aja Anime Ecchi yang Bisa Bikin Lo Deg-degan.
4. Corpse Party: Tortured Souls
Pada suatu malam yang diguyur hujan lebat, sekelompok siswa SMA melakoni sebuah ritual gaib sebagai perayaan terakhir untuk Mayu Suzumoto yang akan pindah sekolah. Tiba-tiba, gempa bumi melanda dan dalam sekejap mereka udah berada di sebuah bangunan SD yang terbengkalai. Satu demi satu peristiwa tragis berkejaran menimpa mereka seiring terkuaknya misteri di balik masa lalu sekolah tersebut yang begitu mengenaskan.
Bukan novel bukan manga, material orisinal anime ini adalah video game dengan judul yang sama. Corpse Party adalah tontonan yang sangat menantang nyali sebetulnya. Gadis-gadis moe yang tampak polos dan ceria yang terlibat dalam peristiwa ini harus meregang nyawa dengan cara yang sangat menjijikkan seiring usaha sia-sia mereka untuk melarikan diri dari tempat terkutuk ini. Jangan ngarep happy ending dari serial survival–horror yang satu ini! Justru, kalau lo jadi trauma dan jantungan, itu udah jadi jaminan.
5. Another
Anime ini mengusung kisah mencekam Koichi Sakakibahara sebagai siswa pindahan di SMP Yomiyama. Sejak hari pertama belajar, dia udah menyadari adanya hal yang enggak beres. Semua siswa dalam kelasnya kompak mengabaikan eksistensi seorang gadis yang belakangan diketahui bernama Mei Misaki. Konon, siapa pun yang berinteraksi dengannya, meski hanya sesaat, akan segera dijemput ajal.
Mei Misaki mungkin bukan karakter moe yang periang dan gemar menebar senyuman. Namun, justru karakteristiknya yang pendiam dan misterius itulah yang membuat sosoknya jadi menarik. Mei dan Sakakibahara bahu-membahu memecahkan misteri yang udah lama menggelayuti sekolah ini, khususnya kelas 3-3. Bukan perkara enteng bagi mereka untuk tetap berkeyakinan. Apalagi jika selama proses pencarian jawaban tersebut mereka dihantui kengerian atas tewasnya sahabat mereka satu demi satu dengan metode yang enggak kalah brutal ketimbang film Saw (2004).
Kalau suka anime semacam Another, lo mesti intip Anime-anime Wajib Tonton bagi Pencinta Genre Horor.
6. Mahou Shoujo Ikusei Keikaku
Sebuah gosip di suatu kota berembus kencang mengenai keberadaan game sosial bernama Magical Girl Raising yang konon punya kekuatan untuk mengubah pemainnya menjadi seorang mahou shoujo alias magical girl. Terpilihlah 16 gadis dengan seperangkat kemampuan dan skill uniknya masing-masing. Ketika semuanya berjalan normal seperti biasa, sistem permainan tiba-tiba berganti aturan. Mereka lalu dituntut untuk mengumpulkan Magical Candy, suatu item dalam game ini, sebanyak-banyaknya. Barangsiapa yang punya Magical Candy dengan jumlah paling sedikit setiap pekannya, dia akan tewas baik dalam dunia virtual maupun aktual.
Madoka Magica ketika mengudara pada 2011 silam layak disebut sebagai anime yang inovatif dan punya pengaruh besar berkat aspek story, aliran visual, dan penokohannya yang avant-garde. Sementara itu, Ikusei Keikaku enggak sanggup menampilkan terobosan yang baru meski dirilis pada era yang sedikit lebih modern. Tumpah ruahnya belasan karakter dalam satu wadah gagal ditata secara merata sehingga berdampak pada kacaunya plot. Emosi penonton yang coba diaduk lewat momen kematian tiap mahou shoujo pun enggak begitu terasa. Lantas, apa yang menonjol dalam anime ini? Tak lain dan tak bukan hanyalah pertumpahan darah, adegan mutilasi yang eksplisit, serta pameran oppai dari beberapa karakternya.
7. Mirai Nikki
Apa yang bakal lo lakuin seandainya suatu entitas yang lo khayal dan reka sendiri tiba-tiba menjadi eksis dan menjerumuskan lo ke dalam suatu permainan hidup dan mati? Anime ini enggak butuh waktu lama untuk memperkenalkan kita pada nasib malang Yukiteru Amano, remaja biasa dengan standar hidup yang monoton. Yuki kian diliputi gamang dan rasa takut yang meluap tatkala dia mendapati Gasai Yuno, si gadis idola, memburu dirinya meski pada akhirnya terungkap jelas bahwa Yuno adalah sekutunya.
Poros cerita memang berpusat pada Yuki. Namun, sosok Yuno-lah yang paling menyita perhatian. Daya pikirnya yang tajam dan peka dalam membaca keadaan berpadu padan dengan rasa sayangnya terhadap Yuki serta sifat psikopatnya yang sesekali meledak. Gadis moe ini pula yang menghantarkan Yuki untuk selamat dari kejaran 10 partisipan yang lain. Mirai Nikki adalah anime battle royale yang disesaki para karakter dengan kepribadian ganda yang sukar ditebak.
Meski imut, Yuno Gasai adalah salah satu dari Karakter-karakter Yandere yang Dijamin Bikin Lo Merinding.
***
Itu dia tujuh anime horor dan thriller terbaik berisikan karakter moe. Kira-kira, mana yang menurut lo paling sadis? Siapin mental aja, ya. Soalnya, bisa jadi karakter moe yang udah mencuri hati lo dikisahkan tewas secara mengenaskan!