5 Formula yang Sering Muncul dalam Anime Isekai

Isekai sedianya merupakan bagian dari genre fantasi. Seturut perkembangannya, subgenre ini berkembang pesat dan terlahir kembali sebagai cabang genre yang mandiri. Konsep anime isekai umumnya mengisahkan seorang manusia biasa yang secara tak terduga terlempar atau bereinkarnasi ke dunia lain, entah masih menjadi diri sendiri atau menjelma seseorang yang lain.

Kalau diperhatikan, selalu ada genre isekai yang mengudara dalam setiap musim penayangan anime. Konsekuensi logis dari situasi ini adalah berkurangnya antusiasme penonton akibat klise-klise yang dieksploitasi secara berlebih meski sudah dibungkus dalam balutan yang variatif.

Hal-hal klise apa saja yang seakan sudah mendarah daging dengan genre isekai? Berikut rangkumannya!

1. Karakter Utama yang Digdaya

Klise jenis ini sepertinya hampir selalu nangkring di setiap anime isekai yang pernah beredar. Entah kenapa, sang protagonis selalu dianugerahi dengan kekuatan yang terlampau sakti alias overpowered. Jurus apa pun dapat dikuasai dalam sekejap. Setiap level kemampuan mudah digapai tanpa susah payah.

Misalnya saja Shin Wolford, karakter utama Kenja no Mago yang sudah jenius sejak bawaan orok. Sejak usianya masih belasan tahun, performa magisnya sudah melampaui sang kakek yang merupakan salah satu magi paling disegani di semesta yang dia tinggali.

Jangan lupakan juga Kirito. Sebagai seorang beater (beta cheater), karakter berjuluk “The Black Swordsman” ini unggul mutlak di antara para pemain Sword Art Online. Satu-satunya karakter yang dapat mengalahkannya adalah sang empunya game itu sendiri, Akihiko Kayaba.

Seandainya animasi pertarungan tidak dibuat megah dan menarik, anime yang mengusung klise semacam ini pasti sudah ditinggalkan oleh para penonton sejak awal episode. Padahal, pengembangan karakter—yang di dalamnya melibatkan pemberian kekuatan yang dilakukan secara bertahap—penting untuk membangun plot cerita yang meyakinkan.

2. Harem, Harem, dan Harem

Mungkin karena terlalu berbakat atau punya tampang rupawan, karakter utama cowok dalam anime isekai seketika menjadi magnet para cewek di sekelilingnya. Saking populernya dia, cewek-cewek sampai rela adu fisik demi merebut hati dan atensinya. Di sisi lain, si cowok ini acap enggak peka dengan situasi yang sedang dia jalani.

Dalam takaran tertentu, klise jenis ini bisa menjadi sebuah fanservice yang pas. Sayangnya, eksekusi klise ini ujung-ujungnya selalu berlebihan hingga memunculkan skenario-skenario membosankan.

Anime isekai yang terlalu mengeksploitasi sektor ini biasanya hanya dilengkapi dengan cerita yang dangkal dan pengembangan karakter yang enggak jelas. Ada baiknya, kalian tidak terlalu serius mengikuti anime seperti ini, kecuali niat awal kalian hanyalah menikmati fanservise.

3. Berkaitan dengan Video Game

Ada berbagai cara yang dilakukan oleh sang kreator untuk membuat proses perpindahan karakter utama ke isekai menjadi terasa masuk akal. Namun, sadarkah kalian, ada pola khusus yang sering terjadi ketika protagonis “bertransportasi” menuju ke dunia yang barunya?

Yap, peristiwa penting ini hampir selalu melibatkan video game yang dimainkan oleh mereka. Sudah banyak contoh konkret dari klise seperti ini. Sebut saja Kirito (Sword Art Online) dan Suzuki Satoru alias Ainz Ooal Gown (Overlord). Jangan lupakan juga Log Horizon hingga anime ecchi berjudul How Not to Summon a Demon Lord (HNTSADL).

Sebetulnya, ini cara cerdas untuk menampilkan reinkarnasi si jagoan utama. Namun, karena frekuensinya jadi terlalu sering, metode ini telah berubah wujud menjadi klise yang menyebalkan.

4. Karakter Utama yang Jauh dari Kata Heroik

Kita sering kali berpikir, jika seorang karakter terlempar ke dunia lain, pastilah dia merupakan seorang “terpilih” yang diberi tanggung jawab untuk menyelamatkan dunia barunya. Sayangnya, dugaan kita enggak selalu berbanding lurus dengan kenyataan.

Lihat saja si Satou Kazuma dari KonoSuba. Bukannya bersikap bak kesatria, cowok ini justru misoginis dan hobi bersikap cabul dengan mencuri pakaian dalam para cewek. Memang, dia sering jadi andalan. Itu pun karena kebetulan saja tiga kompatriot dalam satu kelompoknya sama enggak gunanya dengan dia.

Begitu pula dengan Diablo (HNTSADL). Raja iblis ini bukannya berkharisma dan perfeksionis. Dia justru berkepribadian introver dan payah saat berurusan dengan wanita.

Meski demikian, tetap ada pengecualian. Misalnya saja Ainz-sama sang penguasa absolut The Great Tomb of Nazarick. Dia adalah pemimpin yang sangat dihormati oleh semua bawahannya. Contoh lain adalah Natsuki Subaru dari Re:Zero. Meski awalnya keras kepala dan enggak berguna, dia terus bangkit (secara harfiah) dan menjelma jadi pahlawan bagi Emilia (bukan Rem), kekasih sejatinya.

5. Protagonis Berlatar NEET atau Hikikomori

Klise satu ini juga ternyata cukup rajin diforsir di lansekap isekai. Karakter utama biasanya adalah seorang NEET (Not Employed, in Education, in Training). Istilah ini merujuk pada seseorang yang enggak bekerja, enggak sekolah, bahkan kursus pun enggak. Dengan kata lain, pengangguran dengan masa depan suram.

Barangkali, karena latar belakang seperti inilah, mereka dipilih takdir untuk diterjunkan ke dunia lain. Jadi, kalau mereka kenapa-kenapa di sana, enggak akan ada yang menangisi di dunia asal mereka.

Sora dan Shiro (No Game No Life) adalah dua kombo gamer yang paling mewakili klise ini. Kakak beradik ini adalah NEET dan hikikomori sejati yang tak punya pekerjaan dan tidak sedang menimba pendidikan. Kegiatan mereka sepanjang waktu adalah menjajal semua game yang ada. Soal prestasi mereka yang begitu dominan, itu urusan lain. Contoh karakter lainnya adalah Subaru (Re:Zero), Kazuma (KonoSuba), dan Satoru (Overlord).

***

Sebenarnya, anime isekai adalah tayangan yang menyenangkan. Anime dengan konsep ini banyak digemari karena kerap menjual adegan atau skenario yang melampaui batas-batas yang ditetapkan oleh anime berlatar dunia aktual. Namun, karena adopsi hal-hal klise di atas yang begitu sering dilakukan, menggemari isekai ibarat semacam guilty pleasure yang berpotensi dicaci maki.

Nah, bagaimana pendapat kalian? Ada lagikah klise mengganggu yang sering ditampilkan dalam anime isekai? Atau, kalian punya rekomendasi anime isekai yang berhasil lepas dari formula-formula di atas?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.