Women From Rote Island

7 Fakta Women From Rote Island, Juara Umum FFI 2023

Women From Rote Island, film ini mengaggetkan banyak orang pada gelaran Festival Film Indonesia 2023. Gimana enggak, film ini berhasil keluar jadi film terbaik dengan skenario terbaik dan sutradara terbaik. Women From Rote Island membuat banyak orang bertanya, seperti apa cerita yang ditampilkannya dan seberapa dalam pesan yang ingin disampaikan oleh film tersebut.

Ada banyak hal menarik dari film besutan sutradara Jeremias Nyangoen ini. Nah di bawah ini adalah sederet fakta yang harus kamu ketahui tentang film Women From Rote Island, sang jawara film Indonesia terbaik pada gelaran Piala Citra Tahun 2023.

Fakta film Women From Rote Island, ‘juara umum’ FFI 2023

1. Angkat cerita getir tentang buruh migran

Women From Rote Island
Film Women From Rote Island. Via Istimewa.

Women From Rote Island sejatinya berkisah tentang seorang perempuan bernama Orpa yang bekerja sebagai TKI di Malaysia. Kerja dua tahun di negeri Jiran enggak membuat ekonomi dia membaik, sebaliknya Ketika pulang Orpa hanya membawa trauma. Orpa Kembali ke tanah air karena ayahnya meninggal dunia. Dia mengalami depresi Ketika bekerja di luar negeri.

Nasib baik dengan penghasilan besar saat bekerja di kebun kelapa sawit nampaknya enggak dirasakan Orpa, sebaliknya di negeri orang itu dia mendapat pengalaman kekerasan seksual yang membuatnya trauma. Kisah Orpa ini akan terbungkus selama 106 menit durasi film.

2. Belum tayang secara komersil

Women From Rote Island

Setelah film Penyalin Cahaya 2021, kini ada satu lagi film Indonesia yang belum tayang secara komersil namun sudah memenangkan piala citra sebagai film terbaik. Benar film tersebut adalah Women From Rote Island. Masuk dalam banyak nominasi dan memenangkan sejumlah penghargaan membuat banyak orang penasaran dengan film ini.

Women From Rote Island sendiri belum mengumumkan secara resmi kapan akan tayang di bioskop. Meski begitu film ini sudah diputar di berbagai festival. Terbaru film ini diputar pada Jakarta Film Week dan akan tayang di Jogja Asian Film Festival.

3. Debut sutradara Jeremias Nyangoen

Sutradara Women From Rote Island

Nama Jeremias Nyangoen memang masih begitu asing di telinga masyarakat Indonesia. Jeremias Nyangoen mengawali karier di dunia film sebagai seorang aktor pada tahun1998, kala itu ia berperan dalam film Kuldesak sebagai sales. Namun namanya mulai dikenal Ketika menjadi penulis skenario film Denias, Senandung di Atas Awan yang juga sangat berprestasi ketika itu.

Enggak hanya Denias, Jeremias juga menulis beberapa film lain seperti Serdadu Kumbang, Sang Dewi dan juga Rumah Merah Putih. Baru pada film Women From Rote Island, dia enggak cuma nulis tapi juga menyutradrai langsung. Siapa sangka karya debutnya sebagai sutradara langsung membuahkan hasil dengan memenangkan piala citra.

4. Punya judul Indonesia: Perempuan Berkelamin Darah

Women From Rote Island

Biasanya film-film Indonesia dikenal dengan judul Indonesianya bukan judul berbahasa inggrisnya. Berbeda dengan Women From Rote Island yang justru dikenal dengan judul menggunakan bahasa Inggris. Sebetulnya film ini memiliki judul bahasa Indonesia dengan nama Perempuan Berkelamin Darah.

Sebuah judul yang terasa sadis, ngilu dan terkesan gore. Mungkin akan banyak orang merasa kalau judul ini adalah judul film horror. Tapi bagaimana pun film ini punya genre yang berbeda dan menyimpan pesan yang begitu serius untuk ditonton masyarakat Indonesia.

5. Tayang diberbagai festival internasional

Women From Rote Island

Meski belum tayang di Indonesia secara luas dan baru tayang di Jakarta Film Week, di luar negeri film Women From Rote Island sudah pergi menemui penontonnya diberbagai negara dalam sejumlah ajang internasional.

Mulai dari Festival Film Busan, Festival Film Barcelona juga Q Cinema International Film Festival di Filipina. Di Jakarta Film Week film ini mendapatkan penghargaan Direction Award.

6. Didedikasikan untuk para korban

Film dengan inti cerita yang cukup berat ini pada dasarnya didedikasikan untuk para korban yang mengalami kekerasan seksual. Sekaligus sebagai dukungan bagi para ibu yang berjuang untuk keadilan para korban kekerasan seksual yang terjadi di Nusa Tenggara Timur.

Dengan pesan yang yang kuat, diharapkan film ini juga mampu menyadarkan banyak orang untuk melihat bahwa kekerasan sekusal memang enggak punya tempat di masyarakat.

7. Dibintangi oleh sineas baru

Satu lagi keunikan film Women From Rote Island, jika biasanya film-film menghadirkan aktor dan aktris yang sudah lama membintangi film dan serial. Para pemeran dalam film ini justru baru pertama kali bermain film. Disebutkan bahkan hampir 90% pemerannya adalah debutan. Meski demikian nyatanya para debutan ini berhasil membuat filmnya terasa lebih dekat dengan penonton.

Enggak hanya para aktor dan aktrisnya saja, rumah produksi Langit Terang Sinema dan Bintang Cahaya Sinema yang menggarap film ini pun baru pertama kali menelurkan film panjang. Meski demikian ternyata Women From Rote Island dapat berbicara banyak baik di kancah nasional maupun dunia.

Itu tadi sederet fakta tentang Film Women From Rote Island, kamu sendiri seberapa tertarik nonton film pemenang FFI 2023 ini?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.