Dandhy Dwi Laksono, namanya tiba-tiba dibicarakan publik belakangan ini lantaran kembali membuat sebuah film dokumenter yang viral, berjudul Dirty Vote. Film ini memberikan sudut pandang baru terkait Pemilu yang hendak berlangsung pada 14 Februari. Dirty Vote bukanlah film pertama Dandhy Laksono. Ada sejumlah film dokumenter lain yang pernah ia prakarsai dalam beberapa tahun terakhir.
Nah di bawah ini adalah sederet film dokumenter Garapan Dandhy Laksono yang enggak kalah berhasil memancing perbincangan publik.
Film dokumenter yang disutradarai Dandhy Laksono selain Dirty Vote
1. Samin vs Semen
Pada tahun 2015, media di seluruh Indonesia dipenuhi dengan banyak berita tentang rencana pembangunan sebuah pabrik semen di daerah Rembang Jawa Timur. Pembangunan pabrik tersebut mendapat penolakan oleh warga setempat utamanya oleh mereka yang berasal dari suku Samin, Masyarakat yang memang tinggal disekitar daerah calon proyek.
Dandhy hadir kesana untuk merekam apa saja yang terjadi di bawah pegunungan kendeng. Bagaimana mereka merapatkan barisan untuk menolak semua penawaran pembangunan semen di sana. Berbagai narasumber didatangi untuk diwawancarai. Tentu sudut pandang yang banyak ini membuat penonton jadi mengerti permasalan sengketa lahan yang dulu sempat ramai tersebut. Pada akhirnya pabrik ini tetap didirikan.
2. Rayuan Pulau Palsu
Rencana reklamasi di utara Jakarta memang sudah dibicarakan sejak lama. Dari tahun ke tahun rencana ini terus dibicarakan dan hampir terealisasi. Banyak orang menyambut baik rencana ini namun enggak sedikit juga yang menolak Pembangunan pulau baru tersebut. Salah satu alasannya adalah masalah ekosistem.
Nah Dandhy Laksono setahun setelah membuat Film Samin vs Semen membuat film tentang rencana reklamasi di utara Jakarta. Ia mencoba mengambil sudut pandang soal ancaman kerusakan ekosistem laut jika proyek besar itu tetap dijalankan. Penonton juga diberikan sudut pandang dari sisi nelayan yang setiap hari bekerja dari hasil menangkap ikan di laut Jakarta. Mereka merasa hasil tangkapannya berkurang jauh setelah proyek reklamasi dibuat.
3. Sexy Killers
Pada masa-masa mendekati Pemilu 2019, Dandy Laksono mengaggetkan banyak orang dengan merilis sebuah film berjudul Sexy Killers. Film ini bercerita tentang kepentingan banyak pejabat yang hendak maju dalam konstelasi politik ternyata memiliki kepentingan yang besar dibidang pertambangan.
Film ini memberikan sudut pandang pada penonton jika tambang batu bara memiliki dampak yang kurang baik untuk lingkungan jika dikerjakan secara serampangan. Hal itu Dandhy rangkai dalam mewawancarai sejumlah narasumber. Penonton diberikan perspektif baru soal dampak lingkungan yang terjadi jika tambang yang dibuat secara serampangan terus berlanjut.
4. Pulau Plastik
Jika kamu adalah seorang pengguna plastik untuk berbagai kesempatan. Kamu mungkin akan diajak untuk stop menggunakan plastik jika menonton Film Pulau Plastik. Film ini memberi perspektif pada penonton betapa mengerikannya dampak plastik jika terus menerus dipergunakan secara masif dan masuk dalam kegiatan sehari-hari.
Pulau Plastik memberitahu penonton juga tentang bahayanya pencemaran lingkungan jika penggunakan plastik enggak di rem. Bukan cuma itu, penonton juga akan tahu jika plastik dapat menyusup ke dalam rantai makanan. Pulau Plastik awalnya tayang di Bioskop Online, kini film tersebut dapat disaksikan di Netflix.
5. The Endgame
Beda, ini bukan Film Endgame yang dibuat Marvel. Ini adalah film yang diprakarsai oleh Watchdoc arahan Dandhy Laksono yang tayang pada tahun 2021 silam. Film ini membuka secara gamblang tentang banyak karyawan KPK yang tersingkirkan atas dasar enggak lolos tes kebangsaan. Polemik ini sempat memicu pro kontra di Masyarakat.
Nah The Endgame secara berani menunjukan banyak fakta yang sebelumnya enggak diketahui oleh masyarakat. Film ini mewawancarai banyak kalangan termasuk pegawai KPK yang tersingkir. Fakta dari pegawai KPK ini yang membuat banyak orang akhirnya tahu masalah besar yang terjadi dalam diri komisi anti rasuah tersebut. Film ini viral dan membuat banyak titik nobar disejumlah tempat.
6. Barang Panas
Tahun lalu, Dandhy kembali membuat sebuah film dokumenter yang jalan ceritanya enggak jauh beda dengan film-film sebelumnya. Kembali mengambil premis tentang dampak lingkungan sebuah proyek. Film Barang Panas mencoba mengambil sudut pandang dari proyek geothermal yang dibuat di daerah Manggarai Barat.
Sudut pandang penceritaan, premis yang menarik serta wawancara yang gamblang dari narasumber membuat film ini dihantarkan pada penontonnya dengan cukup rapih.
Itu tadi sederet film dokumenter selain Dirty Vote yang diprakarsai oleh seorang Dandhy Laksono. Pria berusia 47 tahun itu mengawali karier sebagai seorang wartawan dan kini bersama rumah produksi bernama Watchdoc getol membuat banyak film yang berkaitan dengan lingkungan dan isu politik.
Dari judul-judul film di atas, film mana saja yang sudah pernah kamu tonton? Tulis di kolom komentar dan jangan lupa untuk terus pantau KINCIR, ya!