review captivating the king

Review Captivating the King (2024)

Captivating the King
Genre
  • History
Actors
  • Jo Jung-suk
  • Shin Se-kyung
Director
  • Jo Nam-kook
Release Date
  • 21 January 2024
poster captivating the king
Rating
3 / 5

*Spoiler Alert: Review Drama Korea Captivating the King mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.

Dalam drama sageuk Captivating the King, penonton disuguhkan dengan perpaduan romansa terlarang dan politik kerajaan yang diselimuti oleh rahasia-rahasia membingungkan. Dibintangi oleh Cho Jung Seok dan Shin Se Kyung, drama Korea terbaru 2024 ini menjanjikan kisah yang membangkitkan emosi dengan penuh intrik di istana Joseon.

Tayang perdana pada 21 Januari 2024, drama ini bukan hanya menyajikan hiburan semata, tetapi juga memberikan kombinasi yang seru antara genre sageuk, romansa, dan politik kerajaan. Dibintangi oleh Jo Jung Suk, Shin Se Kyung, Lee Sin Young, dan Park Ye Young, Captivating the King telah dinantikan oleh para penggemar sejak awal pengumumannya.

Bagaimana keseruannya? Simak review Captivating the King versi KINCIR di bawah ini.

Review Drama Korea Captivating the King

Polemik Politik dalam Kerajaan

Review Drama Korea Captivating the King

Drama Captivating the King menempatkan latar waktu menjelang akhir Dinasti Ming dan awal Dinasti Qing. Baik Lee Sun maupun Lee In adalah karakter fiksi; tokoh-tokoh historis saat itu adalah Raja Injo dan Raja Hyojong dari Joseon.

Setelah Lee In (Jo Jung Suk) balik ke Joseon, karena Lee Sun (Choi Dae-Hoon) udah punya anak, faksi Ratu mulai nuduh Lee In punya niatan ambil takhta. Lee Sun, setelah dikerjain, mulai menjauh dari saudara tercintanya, Lee In. Tapi, karena kesehatannya udah kacau, dia ngerasa semua orang hanya nungguin dia mati saja.

Tentang kekuatan lain, selain Yoo Hyun-Bo yang netral, faksi Ratu, termasuk Park Jong-Hwan dan para pejabat lainnya, berharap Lee In bakal ambil takhta. Di sisi lain, dipimpin oleh Kim Jong-Bae, keluarga kerabat Ratu berharap Pangeran Mahkota naik takhta, biar mereka tetep pegang kendali pemerintahan. Meski terdapat ancaman dari Dinasti Qing, perjuangan dalam istana Joseon enggak kenal lelah. Untungnya, kedua belah pihak tampaknya berjuang untuk kekuasaan.

Dualisme Peran Shin Se Kyung

Review Drama Korea Captivating the King

Shin Se-kyung memerankan dua karakter, yakni Kang Hee-soo dan Mong Woo. Kang Hee-soo adalah sosok putri cerdas dan berani dari seorang bangsawan yang jujur. Dia punya kebiasaan mengejutkan, suka menyamar dan pergi bermain baduk. Namun, di balik kesenangannya itu, Hee-soo memiliki misi rahasia: dia menggunakan bakatnya (pemain baduk) untuk mengumpulkan uang demi membebaskan tawanan Joseon di Qing.

Namun, masalah muncul ketika hatinya terpikat pada pangeran Jin-han. Ditambah lagi, putra Menteri Kim, Myung-ha (Lee Shin-young), sudah bersikeras untuk menjadi suaminya. Tidak cukup dengan masalah itu, situasinya semakin rumit saat Jin-han, yang kemudian berganti nama menjadi Lee In, dipaksa untuk naik tahta di tengah kekacauan dan pengkhianatan.

Review Drama Korea Captivating the King

Tragedi mengubah segalanya, dan Hee-soo merasa terdorong untuk membalas dendam dengan memanfaatkan aksesnya ke istana. Namun, kisah cinta dan intrik politik tidak pernah berhenti. Pertemuan antara Hee-Soo dan Lee In menjadi puncaknya. 

Penampilan Shin Se-Kyung sebagai Kang Hee-Soo benar-benar memukau, terutama ketika berinteraksi dengan Lee In, yang mengundang perasaan baper penonton beberapa kali.

Transformasi dari Mong Woo, yang berpura-pura menjadi pria, menambah daya tariknya. Dia tetap mempesona, baik sebagai pria polos maupun sebagai gadis yang penuh taktik. Kisah cinta dan intrik di balik kisah mereka pun semakin bikin penonton gregetan.

Keindahan Visual dalam Captivating the King

Review Drama Korea Captivating the King

Setelah menonton empat episode, tidak bisa disangkal bahwa Captivating the King adalah produksi yang memanjakan mata secara visual. Sutradara Jo Nam Kook berhasil menangkap esensi periode tersebut dengan detail yang mewah. Penggambaran yang mendalam terhadap era Joseon sangat penting karena membawa penonton masuk ke dalam suasana waktu dan tempat yang ditampilkan. 

Namun, meskipun produksi ini menonjol secara visual, drakor ini memiliki ritme lambat, alur yang klise, dan dapat diprediksi. Yap, mirip dengan tema dan plot yang serupa dari drama-drama era Joseon sebelumnya.

Transformasi Emosi Jo Jung Suk 

Review Drama Korea Captivating the King

Akting Jo Jung Suk dalam perannya sebagai sosok kejam di Captivating the King mendapat sorotan khusus dari media Korea, Osen. Dilansir Kbizoom, Media tersebut memberikan pujian bahwa Jo Jung Suk telah menunjukkan kepekaannya yang luar biasa dalam menghidupkan karakternya di tengah pusaran politik istana dan banyak musuh.

Jo Jung Suk berhasil membuat KINCIR terkesan dengan ekspresi matanya yang ramah, suara yang hangat, dan karismanya yang memancar sebagai Pangeran Jin Han. Dia juga memikat dengan aktingnya yang luar biasa, terutama dalam adegan-adegan yang intens secara emosional.

Review Drama Korea Captivating the King

Sementara itu, penggambaran karakternya sebagai Raja Lee In, yang naik takhta, menunjukkan sisi yang sangat berbeda dari Pangeran Jin Han. Tekadnya, sikap dingin, terkadang keganasannya yang ekstrim, dan tatapan tajamnya benar-benar berhasil dipotret Jo Jung Suk.

Berkat dualisme peran ini pula, Jung Suk berhasil mengalami transformasi dalam aktingnya. Dia sepenuhnya menghilangkan imej sebagai seorang komedian yang biasanya terlihat dalam perannya di Hospital Playlist. Sekarang, dia berhasil memerankan sosok bangsawan yang bermartabat, tenang, dan tangan besi.

Chemistry Shin Se Kyung dan Jo Jung Suk Kurang nge-Hook

Review Drama Korea Captivating the King

Pertemanan dan romansa yang mulai berkembang antara dua tokoh utama, Hee-soo dan Lee In, menjadi aspek yang menarik perhatian. Namun, perkembangan hubungan antara keduanya terkadang terasa dipaksakan dan tidak meyakinkan. 

Salah satu aspek yang mempengaruhi hal ini adalah penyamaran Hee-soo sebagai Mong Woo yang terlalu aneh untuk dipercaya. Kegagalan untuk meyakinkan penonton tentang identitas sebagai pria cukup mengganggu pengalaman menonton secara keseluruhan.

Contohnya, penampilan dan kostum Hee-soo sebagai pria tidak cukup meyakinkan. Tidak jelas apakah itu disebabkan oleh kesalahan dalam penampilan atau kurangnya perhatian terhadap riasan dan kostumnya ketika berperan sebagai pria. Sebagai penonton, terasa seperti kita “dipaksa” untuk percaya bahwa Mong Woo adalah seorang pria. 

Begitu juga dengan karakter lain, seperti Raja Lee In yang “dipaksa” memperlakukan Mong Woo sebagai seorang pria muda yang polos. Alhasil, chemistry kedua karakter ini kurang believe-able.

Debut Rating yang Mengesankan

Meski beberapa bagian mengecewakan, menurut informasi Nielsen Korea dilansir TimesofIndia, drakor Captivating The King memulai debutnya dengan rating yang mengesankan, mencapai 4 persen di saluran tvN. Ini menandakan bahwa drama ini telah berhasil menarik perhatian sejumlah besar penonton sejak awal penayangannya.

Kemudian, episode 6 drama ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam rating, mencapai 5.5 persen. Hal ini menggambarkan respons positif dari penonton yang semakin tertarik dengan alur cerita dan perkembangan karakter dalam drama Captivating the King.

***

Secara garis besar, drama Captivating the King ini bisa jadi tontonan pilihan kamu di akhir pekan. Apakah kamu sudah nonton? Bagaimana pendapatmu?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.