Peringatan! Artikel ini mengandung gambar-gambar seram dan spoiler yang membuatmu enggak nyaman saat membaca.
Iblis terkenal sebagai entitas gaib yang mampu membujuk rayu manusia untuk melakukan hal destruktif. Dalam berbagai agama, iblis digambarkan mampu membangkitkan nafsu buruk manusia, mengiming-imingi hal-hal menarik dengan efek buruk bagi pemujanya sekaligus bagi sesama.
Di film-film, Iblis ditempatkan jauh di atas setan. Ia adalah bos yang ditakuti oleh para setan, perencana jahat, penghasut, dan juga manipulatif.
Setiap film memberikan sentuhan karakter berbeda dalam sosok iblis. Bahkan, sosoknya bisa berbeda dengan apa yang kebanyakan orang pikirkan tentang sosok iblis: makhluk merah bertanduk. Ia penipu ulung, seperti yang dikatakan oleh tokoh Leah dalam American Horror Story:
“The Devil is real. And he’s not a little red man with horns and a tail. He can be beautiful.”
Bagaimana para iblis divisualisasikan di film-film ini? Apa maksud jahat manusia yang didukung penuh oleh mereka? Cari tahu di sini.
Paimon – Hereditary (2018)
Kekayaan memang hampir selalu menjadi titik lemah manusia. Bagi kita, uang dapat menjadi jalan keluar untuk segala hal, mulai dari pendidikan, jodoh, hingga kebebasan. Makanya, banyak iblis dalam kisah fiksi yang digambarkan menggoda lewat hal ini, seperti Paimon dalam Hereditary.
Dalam horor psikologis ini, iblis Paimon menggunakan manusia sebagai inang. Inang pertamanya adalah nenek Ellen. Kemudian, Paimon berusaha mencari inang lain dari keturunan tersebut.
Paimon, dalam kisah agama, adalah salah satu dari delapan raja Iblis. Ia adalah makhluk yang menjanjikan kekayaan serta pengetahuan kepada penyembahnya. Alih-alih mengerikan, Paimon justru dideskripsikan sebagai sosok tampan. Namun, menyembah Paimon tentu ada harganya.
Dalam Hereditary, Paimon sendiri enggak ditampilkan. Ia hadir lewat inang-inang yang berperilaku aneh dan mengganggu serta visualisasi lewat diorama.
John Milton – The Devil’s Advocate
Inilah iblis lain dalam dunia perfilman yang tak kalah tampan dan necis dibandingkan dengan gambaran Paimon. Mengambil nama John Milton, iblis menjadi pengacara di kota New York, sukses memanipulasi klien dan melakukan berbagai macam cara kotor. Ia sendiri memiliki anak, yang menjadi tokoh utama dalam film ini: Kevin Lomax.
Dari pengacara kota kecil, Lomax mampu menggapai New York berkat ambisinya yang begitu besar untuk menjadi pengacara tersohor. Dari nafsu itulah, Milton masuk, memperkenalkan diri sebagai pengacara senior yang melihat bakatnya.
Film ini memberikan pesan kepada penonton bahwa iblis enggak harus selalu menakut-nakuti dengan teror gore nan mengerikan. Kadang, cara masuk “iblis” adalah lewat pendekatan yang halus, bahkan petuah-petuah bijak, untuk orang-orang yang kelewat tinggi memelihara egonya seperti Kevin Lomax.
Lucifer – Constantine
Ketimbang horor yang penuh dengan jumpscare, Constantine mengambil nuansa thriller dan petualangan. Soalnya, dikisahkan bahwa John Constantine sendiri bertindak sebagai pemburu setan yang sakti. Bahkan, namanya sudah sangat tersohor.
Dalam film ini, John Constantine melawan Gabriel, seorang half-breed angel, yang berniat membukakan pintu untuk Mammon, anak Lucifer, ke dunia. Pada akhirnya, setelah usaha Gabriel dan Mammon gagal, Lucifer keluar untuk “menyelamatkan” Constantine yang terkena kanker paru-paru.
Hanya saja, apa yang ia lakukan ini semata hanya untuk membuat Constantine punya waktu lebih dalam membuat dosa, sehingga ia masuk ke neraka. Lucifer sendiri, sebagai raja dari semua raja iblis, dikenal sebagai sosok yang manipulatif dan good looking.
Moloch – Sebelum Iblis Menjemput 1 & 2
Kekayaan dan kekuasaan adalah dua hal yang selalu bikin silau mata. Dalam berbagai literatur, di sinilah iblis berperan. Iblis enggak akan terlalu masuk dalam kehidupan manusia yang nafsunya terjaga dari hal-hal duniawi berlebihan.
Semua teror gila dalam Sebelum Iblis Menjemput berawal dari keinginan Lesmana, ayah Alfie, untuk menjadi kaya raya dan sukses. Karena pemujaannya terhadap iblis Moloch, Lesmana pun mengalami sakit aneh di akhir hidupnya. Rumah yang ia gunakan untuk pemujaan pun kini menjadi rumah hantu penuh teror mengerikan.
Selain melakukan pemujaan, Lesmana ternyata juga mengorbankan sang istri dan juga membunuh perwujudan fisik iblis, si dukun. Inilah yang kemudian membuat sang Iblis semakin murka. Lagipula, membunuh iblis enggak akan membuatnya benar-benar mati karena wujudnya di luar pemahaman manusia secara fisik.
Moloch, dalam mitologi, adalah sosok iblis yang mendatangkan apa diinginkan oleh manusia dengan pengorbanan anak. Anak yang dikorbankan akan meninggal dunia sebagai pertukaran. Dalam Sebelum Iblis Menjemput pertama, kira enggak diberi tahu tentang nama iblis ini. Namun, dalam sekuel kedua, kita diberi tahu bahwa iblis itu adalah Moloch, iblis yang mungkin bikin Alfie, si tokoh hero, enggak punya kendali atas dirinya sendiri.
Raminom – Pengabdi Setan 1 dan 2
Dalam Pengabdi Setan 1, kita diperdaya hingga menganggap bahwa ibu-lah yang selama ini menghantui semua orang. Namun, dalam Pengabdi Setan 2, kita jadi tahu bahwa selama ini, entitas ibu menjadi media bagi Raminom, sesosok yang diduga iblis, untuk memperdaya banyak orang dan juga melancarkan tujuan untuk memperkuat sekte kesuburan.
Memang masih kontroversial apakah Raminom ini adalah penyihir yang bangkit kembali atau memang iblis. Namun, Raminom sendiri, lewat sektenya, menjanjikan kesuburan dan kejayaan. Inilah yang membuat keluarga Rini menjadi “jatuh”. Ibu “dipaksa” punya anak lewat sekte kesuburan, tetapi sekte itu selalu menghantui anak-anak dari Ibu.
Misteri tentang Raminom memang kelihatannya akan berlanjut hingga sekuel berikutnya. Pada sekuel berikutnya, kita mungkin akan mengetahui siapa entitas Raminom dan rencana besarnya.
Valak – The Conjuring 2 & The Nun
Valak sendiri, dalam demonologi, diceritakan sebagai sosok raja iblis yang memimpin 30 legiun pasukan. Ia cerdas, licik, dan juga mastermind yang baik. Ia digambarkan sebagai anak kecil.
Dalam semesta The Conjuring mengapa Valak mengambil wujud biarawati?
Awalnya, gereja tempat film The Nun adalah kastil seorang Duke yang terobsesi pada satanisme. Kemudian, iblis dikurung dengan metode tertentu, hingga terlepas saat ada bom Perang Dunia II. Selanjutnya, Valak mengubah dirinya menjadi sosok biarawati agar dapat berbaur dan juga dapat menghina kepercayaan para biarawati asli di gereja.
Valak adalah sosok yang sulit dipahami. Bahkan, apa yang ia lakukan di dalam semesta The Conjuring bisa saja hanya untuk mengisi waktu luangnya atau untuk “bersenang-senang” dengan manusia.
***
Semua iblis di atas digambarkan sangat jahat dan mengerikan. Namun, ada satu kesamaannya. Iblis-iblis ini sebetulnya enggak akan benar-benar ambil bagian dalam kehidupan tanpa medium berupa manusia yang tamak. Ketamakan dan kurangnya kemampuan untuk mengendalikan nafsu para manusialah yang menjadi pembuka jalan bagi iblis-iblis ini.
Bagaimana pendapat kamu? Silakan tulis jawaban di kolom komentar, ya! Jangan lupa untuk terus pantau KINCIR agar kamu enggak ketinggalan artikel seru seputar film lainnya.